Part 47

93 7 2
                                    

Cukup lama dipta dan putri terlena dengan kemesraan mereka dan aksi mereka terganggu dengan,"Putri!ini tas kamu!"teriak erica di depan pintu membuat putri terlonjak dari pangkuan dipta."Maaf,aq tahu aq salah,kamu boleh marah padaku,memang aq yang salah telah menciummu"sesal dipta.Putri menggeleng,"Kak dipta gak salah,ehm,tapi putri boleh gak minta tolong kak?"tanya putri."Apa sayang?eh,boleh gak aq manggil kamu sayang?"tanya dipta balik.Putri mengangguk malu-malu,"Boleh minta tolong gak ambilin tas putri kak?putri malu keluar cuma pake baju handuk begini"pinta putri."Iya sebentar"dipta berjalan ke pintu,"Sini tasnya,makasih"ucap dipta mengambil tas ransel putri dari erica."Eh putrinya mana?pasti kalian lagi ehem..ehem ya"goda erica iseng."Pletak!aaw!"dipta menjitak erica tanpa bersalah lalu menutup pintu."Ini tasnya"ucap dipta memberikan tas putri."Makasih kak,oh ya kak dipta gak mandi?"tanya putri."Ya sudah aq mandi dulu ya"jawab dipta beranjak ke kamar mandi.

Setelah rapi putri turun ke bawah mendekati rara,erica dan vean yang sedang main catur."Ciee yang abis ehem..ehem sama suaminya"ledek erica,sontak wajah putri merah padam."Erica apaan sih"sungut putri cemberut.Rara dan vean hanya ikut tertawa."Put,kamu bisa main catur gak?ayolah lawan aq,rara kalah terus nih sama aq"ajak vean."Bisa sih sedikit kak"jawab putri mulai berhadapan dengan vean.Putri sangat serius bermain sampai tidak sadar kalau dipta sudah ada di sampingnya.Putri baru akan memajukan bentengnya,"Jangan dulu sayang,kudanya aja yang maju duluan"tahan dipta memegang tangan putri.Putri menoleh dan tersenyum,"Ajarin putri ya kak"ucap putri manja."Iya sayang"jawab dipta membalas senyuman putri sambil memeluk pinggang putri.Setiap langkah yang putri ambil instruksi dari dipta hingga akhirnya vean kalah,"Yee putri menang kak"teriak putri girang memeluk dipta refleks.Dipta tersenyum dan balas memeluk putri.Vean cemberut,"Curang ah,mana ada main sambil dikasih tau"ucap vean tidak terima."Kalah mah kalah aja kak,cemburu jangan dibawa-bawa"sindir rara cuek.Vean makin manyun.

Malamnya dipta duduk di luar sambil memetik gitar dan bernyanyi.Putri memperhatikan dari jauh dan semakin kagum dengan suami gantengnya itu."Dideketin dong,jangan cuma dilihatin doang"goda rara menyenggol lengan putri,putri tersipu malu,dan saat dipta selesai rara dan erica bertepuk tangan tapi tepuk tangan putri yang paling kencang."Duh yang seneng banget lihat suaminya nyanyi sambil main gitar"ucap erica tersenyum,dipta menoleh putri yang tersipu malu."Putri gak request lagu sama ayangnya?"ucap rara.Putri mendongak,"Emang boleh kak?"tanya putri polos.Dipta berdiri dan mendekati putri lalu duduk tepat di hadapan putri."Apapun untukmu sayang"ucap dipta lembut dengan tatapan lekat pada putri.Putri menggigit bibir bawahnya,"Sayang,jangan begitu"ucap dipta gemas."Ehm,lagu beautiful in white kak"pinta putri dengan mata berbinar.Dipta mengangguk dan mulai menyanyikan lagu romantis dari westlife itu khusus untuk putri,cinta sejatinya.

Not sure if you know this
But when we first met
I got so nervous I couldn't speak
In that very moment
I found the one and
My life had found its missing piece

So as long as I live I love you
Will heaven hold you
You look so beautiful in white
And from now to my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight

What we have is timeless
My love is endless
And with this scream I
Say to the world
You're my every reason you're all that I believe in
With all my heart I mean every world

So as long as I live I love you
Will heaven hold you
You look so beautiful in white
And from now to my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight

oooh oh
You look so beautiful in white

Na na na na

So beautiful in white
Tonight

And if our daughter's what our future holds
I hope she has your eyes
Finds love like you and I did
Yeah, I wish she falls in love and I will let her go
I'll walk her down the aisle
She'll look so beautiful in white

You look so beautiful in white

So as long as I live I love you
Will heaven hold you
You look so beautiful in white
And from now to my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight

You look so beautiful in white
Tonight

Mata putri berkaca-kaca dan benar-benar terharu saat dipta menyanyikan lagu romantis itu,tanpa terasa putri meneteskan air matanya,dipta terkejut,"Jangan menangis sayang"ucap dipta lirih dan menghapus air mata di pipi putri lalu duduk di samping putri dan merangkul bahu putri.Rara dan erica paham dengan suasana romantis pasangan itu,mereka pun memilih meninggalkan putri dan dipta berduaan di malam yang indah itu.Putri menoleh dipta,"Kak.."."Iya sayang?"."Seandainya saja fachri ada disini bersama kita.."ucap putri dan langsung menangis di pelukan dipta tersedu-sedu.Dipta ikut menangis sambil memeluk putri,"Maafkan aq sayang,semua salahku,seandainya saja aq tidak egois dan tidak menuduhmu yang tidak-tidak dan menjagamu dengan baik,pasti fachri masih bersama kita saat ini sayang,aq memang ayah yang buruk untuk fachri"dipta benar-benar menyesal.Putri mendongak,"Gak kak,putri juga salah,kita memang belum sempurna menjadi orang tua untuk fachri"ucap putri menghapus air mata di pipi dipta lembut.

Setelah cukup larut dan putri mulai menggigil karena angin malam di bandung yang sangat dingin,"Kita masuk yuk,nanti kamu masuk angin"ajak dipta merangkul putri.Mereka berjalan ke kamar,"Kak,putri mau tanya sesuatu,apa liburan ke villa ini juga salah satu rencana kak dipta mengajak putri?"tanya putri penasaran.Dipta terkejut,"Maaf putri,aq selama ini memang selalu menjebakmu agar menjadi milikku,tapi sungguh untuk liburan kali ini aq benar-benar tidak tahu kalau kamu juga akan ikut kesini,aq memang selalu menyakitimu,tapi untuk kali ini aq sama sekali tidak berbohong,tapi kalau kamu tidak percaya gak papa,aq memang tidak pantas untuk dipercayai"jelas dipta menunduk sedih."Kak dipta...maaf,bukan maksud putri seperti itu,putri hanya bertanya,jangan marah ya"sesal putri dengan wajah bersalahnya menatap dipta sedih."Gak papa,aq sudah terbiasa,ya sudah lebih baik kamu tidur sekarang,selamat malam"ucap dipta berlalu meninggalkan putri di depan kamar rara dan erica.

Putri masih belum bisa tidur karena merasa bersalah pada dipta.Putri perlahan keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur lalu tanpa sengaja melihat dipta yang tertidur di sofa.Putri mendekati dipta dengan penuh rasa bersalah lalu mengelus wajah tampan itu lembut,dipta pun terusik dan terbangun,"Lho kenapa kamu disini putri?"tanya dipta heran.Putri tidak menjawab tapi langsung memeluk dipta sambil terisak,"Kenapa sayang?"tanya dipta mulai khawatir."Maafin putri ya kak,sungguh putri tidak berniat menuduh kak dipta tadi"jawab putri makin terisak.Dipta tersenyum,"Iya,kamu gak salah sayang,sekarang sudah tengah malam,kamu harus tidur,ayo aq anter ke kamarmu"tawar dipta baru akan membawa putri kembali ke kamarnya tapi,"Putri gak mau kak"tolak putri."Lho terus kamu maunya tidur dimana?"tanya dipta heran."Sama kak dipta aja"jawab putri pelan dan menunduk malu-malu.Dipta mulai salah tingkah,"Putri,kalau aq khilaf lagi gimana,kalau ehem..jadi adiknya fachri gimana?"tanya dipta sambil menelan ludah.Putri menatap dipta lembut,"Bukankah sudah seharusnya suami istri yang saling mencintai tidak akan terpisahkan lagi"ucap putri pelan."Iya tapi kan,eh..barusan kamu bilang apa?saling mencintai?apa itu artinya kamu..".Putri tersenyum,"Yes I love you too kak dipyang"jawab putri mantap sambil sedikit tersipu-sipu.Dipta tersenyum bahagia,"Bentar,dipyang?"dipta bingung.Putri mengangguk,"Kak dipta sayang..".

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang