Putri sepertinya masih berada di alam mimpi,tapi sayup-sayup terdengar,"Happy b'day to you..happy b'day to you..happy b'day putri.."putri membuka matanya dan terkejut melihat dipta di depannya membawa kue ulang tahun lengkap dengan lilin di atasnya.Putri duduk dan menatap dipta heran,"Maaf ya aq terlambat ngucapin selamat ultah,kan kemarin kamu juga belum jadi tiup lilinnya,sekarang make a wish trus tiup lilinnya ya"ucap dipta tersenyum.Putri masih tidak percaya dipta memberi kejutan di pagi hari seperti ini.Putri menutup matanya,"Ya Allah,aq berharap semoga suami dan calon bayiku selalu dalam lindunganMu,hanya mereka yang terpenting untukku,aamiin".Putri membuka matanya dan meniup lilin berangka satu dan sembilan.Dipta tersenyum,lalu membiarkan putri memotong kuenya.Putri memberikan potongan kue pertama untuk dipta,"Untukku?"tanya dipta.Putri mengangguk,"Kalau kak dipta tidak keberatan"jawab putri lirih menatap dipta."Selamat ulang tahun yang kesembilan belas putri clarissa,semoga kamu makin dewasa,gak cengeng lagi,dan jadi ibu yang luar biasa untuk dia"ucap dipta mengelus perut putri lembut."Terima kasih ya kak,seharusnya kak dipta tidak perlu repot-repot begini"balas putri merasa tidak enak.Dipta mendekati putri,menatapnya lekat,"Putri.."."Ya..?"."May I kiss you?".Putri hampir pingsan mendengar pertanyaan dipta hingga tak mampu bicara.Dipta menunggu jawaban putri,cukup lama,"May i?"tanya dipta lagi.Putri menunduk dan mengangguk pelan,dipta tersenyum lalu menarik pinggang putri mendekat padanya hingga putri mendongak dan wajah mereka sangat dekat.Putri menahan nafas begitu bibirnya disentuh dipta lembut dan refleks meremas baju dipta kencang,dipta tersenyum melihat kegugupan putri padahal itu bukan pertama kalinya dia mengalaminya.
Putri masih belum percaya hari itu dia mendapat kejutan manis dari dipta,bahkan setelah mandi putri masih asyik melamun mengingat kejadian tadi pagi."Nak,papamu tadi pagi sweet banget,mama sampai meleleh dibuatnya,ah mama malu karena papamu benar,perempuan itu memang mudah sekali jatuh hati karena perhatian laki-laki,seandainya papamu benar-benar sayang sama mama,pasti mama bahagia sekali sayang"putri asyik bercerita dengan calon bayinya.Tiba-tiba pintu dibuka,dipta masuk membawa sekardus besar berisi kado dari keluarga dan teman-teman untuk putri.Putri tersenyum,"Ini apa kak?"tanya putri."Kado dari keluarga dan teman-teman kita untukmu"jawab dipta agak terengah setelah mengangkat kardus yang lumayan berat itu.Mata putri berbinar dan mulai membuka satu persatu kado itu.Kado pertama dari calista,sebuah boneka doraemon,"Calis sayangku"ucap putri gemas memeluk boneka doraemon.Dipta tersenyum lalu mulai membantu membuka kado yang lain.Sebuah kado dibungkus sampul warna biru,begitu dibuka ternyata sebuah gelang emas putih,tapi tidak ada namanya.Dipta curiga itu adalah kado dari seseorang yang menyukai putri,tapi dipta tidak tahu siapa karena seingat dipta kemarin nuca tidak datang."Itu apa kak?dari siapa?"tanya putri penasaran.Dipta sebenarnya ragu untuk memberikannya tapi putri sudah terlanjur melihat."Aih cantiknya,pasangin dong kak"pinta putri tanpa berdosa menyodorkan tangan kirinya."Kamu yakin mau memakainya?ini gak ada nama yang ngasih,kalau ternyata ini dari orang yang tidak dikenal gimana?"dipta mencari alasan.Putri ragu-ragu,"Oh gitu..ehm gak jadi deh"ucap putri polos."Ah..aman"batin dipta lega.Setelah cukup banyak membuka kado,putri tampak kelelahan lalu bersandar di kasurnya."Kamu capek?udah istirahat dulu"ucap dipta mulai khawatir.Putri mengangguk,dipta duduk di sampingnya,"Maaf ya aq tidak punya kado untukmu"ucap dipta lirih.Putri menoleh dipta,"Gak papa kak,kak dipta mau ngucapin selamat ultah buat putri aja itu sudah buat putri bahagia,makasih ya kak"balas putri tersenyum tulus.
Putri kembali ke kampus setelah istirahat selama dua hari."Tadi obat sama susunya sudah diminum kan?"tanya dipta perhatian."Sudah kak"jawab putri singkat."Nanti di kampus jangan capek-capek ya,aq cuma ke kantor pak wendra sebentar abis itu ke kampus lagi jemput kamu"pesan dipta yang makin cerewet sejak putri hamil."Iya kak"jawab putri pelan.Begitu tiba di kampus dan mengantarkan putri ke kelasnya,dipta baru pergi ke kantor pak wendra.Baru saja turun dari mobil,wartawan sudah berkumpul memberondong dipta dengan pertanyaan."Dipta,apa benar putri sudah hamil?udah berapa bulan?kira-kira cowok atau cewek anak kalian?"tanya mereka membuat dipta kewalahan."Iya sebentar satu-satu ya,alhamdulillah putri hamil,kandungannya baru empat minggu,jadi belum ketahuan cowok atau cewek"jawab dipta sambil tersenyum."Trus putri udah ngidam apa aja?aneh-aneh gak?trus gimana dengan pihak kampusnya,apa ada masalah karena putri hamil tapi masih kuliah?"tanya wartawan lagi."Sejauh ini putri ngidam masih yang normal-normal saja,kalau pihak kampus sudah konfirmasi kalau mereka tidak masalah putri hamil walau masih kuliah,selama putri bisa mengikuti kuliah seperti biasa"jawab dipta dengan sabar.
Teman-teman putri melihat liputan dipta di televisi sekilas,"Put,jadi kamu udah hamil?wah selamat ya"ucap deli sumringah."Hah?tahu dari mana?"tanya putri heran."Tuh kak dipta diliput wartawan soal kehamilanmu,kak dipta kayaknya seneng banget ya kamu hamil"jawab deli lagi,putri tersenyum masam."Beruntungnya kamu nak,disayang papa,nanti bagi-bagi dikit buat mama ya nak"putri mengelus perutnya pelan."Put,selamat ya,pasti kak dipta bahagia banget akan segera punya anak"ucap rara mendekati putri."Ah..iya..makasih ra"jawab putri tersenyum.
Sementara di tempat lain ada seseorang yang sedang melihat liputan dipta dan menangis,"Kamu gak boleh bahagia sama dia dipta,kamu hanya bisa bahagia sama aq,aq akan beri kamu anak yang jauh lebih ganteng dan cantik dari pada anak kecil itu"ucap perempuan itu sambil menggebrak meja dengan wajah kesal dan emosi apalagi saat sekilas ditayangkan foto dan video putri bersama dipta."Kamu lihat saja anak kecil,jangan senang dulu,kamu tidak akan pernah bahagia bersama dipta,karena dipta hanya mencintaiku,dari dulu,sekarang dan nanti"."Kamu bahkan tidak mengenal dipta sebaik aq mengenal dipta,dan dipta tidak pernah melupakan aq,dia selalu peduli padaku,bahkan saat dia bersamamu,kasihan sekali kamu anak kecil,hanya dijadikan pelarian semata oleh dipta"perempuan itu tersenyum sinis sambil melihat wajah putri yang sedang tersenyum di televisi.
Putri menunggui dipta di depan kelasnya,tak lama,"Maaf ya aq terlambat,ayo kita pulang"ajak dipta meraih tangan putri lembut.Saat sedang melewati jajanan pinggir jalan,putri melihat dengan mata berbinar,soto ayam,mie ayam,bakso,cilok,cimol,semuanya tiba-tiba membuat putri ngiler hingga tidak lepas memandang keluar.Dipta heran melihat putri melihat keluar begitu semangat,"Kamu lapar?pengen makan apa?"tanya dipta."Hah?gak kak"jawab putri berbohong."Yakin?"tanya dipta lagi."Iya kak"jawab putri."Aq gak mau debay ngeces pas lahir ya gara-gara tidak kesampaian saat kamu ngidam"ucap dipta membuat putri menoleh."Pengen bakso kak"ucap putri dengan wajah memelas.Dipta tersenyum dan langsung menepikan mobilnya.Putri tersenyum saat bakso pesanannya datang dan buru-buru menyendok kuahnya,"Awas panas!"."Huaah!panas!"putri mengipas-ngipas mulutnya."Baru juga mau dibilangin,makanya yang sabar sayang"ucap dipta tersenyum mencubit hidung putri.
Dipta mendekati putri,"Aq ada jadwal photoshoot besok ke solo selama dua hari,kamu gimana?"tanya dipta sedih harus meninggalkan putri yang sedang hamil muda."Gak papa kak,kak dipta berangkat saja,besok putri kuliahnya bareng erica saja"jawab putri menyembunyikan kesedihannya."Kamu ke rumah mama saja dulu ya,atau mama aq minta temenin kamu di rumah ya,biar kamu gak kesepian,gimana?"tanya dipta.Putri menggeleng,"Udah kak gak papa,kan ada bik tinah,kak dipta gak usah mikirin putri"jawab putri."Bukan gitu putri,kalau kamu kenapa-napa kan debaynya juga ikut ngerasain,aq gak mau kalau dia sampai kenapa-napa"ucap dipta mengejutkan putri."Ternyata yang dikhawatirkan hanya kamu nak,mama udah kepedean"putri langsung kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loser of Love
FanfictionWhen you love someone...fight for your love,don't let your ego beat your feeling..or you will lose everything that you love..and you will become a loser of love.