Dipta menunggu pesanannya datang,tak lama bunyi bel.Dipta bergegas membuka pintu,begitu pintu terbuka,"Lho koq pak jaja?"tanya dipta heran."Iya ini mas yang nganter makanannya gak tahu apartemen mas dipta,makanya saya anterin"jawab pak jaja.
Dipta mengangguk,setelah mengambil makanannya,"Makasih ya pak"ucap dipta baru akan masuk,"Maaf mas,non putri gak papa kan?"tanya pak jaja khawatir."Maksudnya pak?"tanya dipta heran dan mulai cemas."Kemarin itu non putri turun dari taksi sambil nangis dan berlari naik lift,kayaknya sedih banget gitu,non putri sakit ya mas?"tanya pak jaja lagi.Dipta terdiam sejenak,"Iya pak,putri lagi sakit,makanya saya disini jagain dia,oh ya pak,kemarin putri pulang jam berapa?"tanya dipta penuh selidik."Kemarin siang non putri pulang jam dua belasan mas"jawab pak jaja."Apa dia pergi lagi atau ada temannya yang datang kesini?"tanya dipta penasaran."Gak mas,non putri gak keluar-keluar lagi dan tidak ada orang asing yang datang kesini"jawab pak jaja membuat dipta makin merasa bersalah pada putri dan merasa malu sendiri telah menuduh putri yang tidak-tidak."Baiklah pak,makasih banyak infonya ya,saya masuk dulu kasihan putri sendirian di kamar"ucap dipta tersenyum diangguki pak jaja.Dipta masuk ke kamar putri,menatap wajah cantik putri yang masih pucat dan masih tertidur."Maafkan aq sayang,aq sudah salah sangka padamu,bangunlah,aq ingin melihat senyum manismu lagi"ucap dipta lirih sambil menggenggam tangan putri dan mengecupnya lembut.Dipta bahkan meneteskan air mata karena benar-benar merasa bersalah pada putri.Jari putri bergerak di dalam genggaman dipta,dipta terkejut dan menunggu mata putri terbuka.Begitu putri membuka matanya,dipta tersenyum."Alhamdulillah kamu udah bangun,masih pusing?"tanya dipta sambil mengganti kompresan di dahi putri.Putri hanya diam dan menatap dipta,"Makan ya,biar perutnya gak kosong"bujuk dipta memelas.Putri menggeleng,dipta menghela nafas pelan."Aq tahu kamu masih marah padaku,aq juga mau minta maaf atas kesalahanku kemarin"ucap dipta lirih menunduk.Putri menatap dipta heran,kenapa tiba-tiba dipta minta maaf atas kesalahpahaman kemarin padanya."Putri..aq mohon bicara sesuatu,marah boleh,kesal boleh,pokoknya apa saja asal kamu bicara sesuatu,mau tampar aq lagi juga boleh,ayo putri"dipta menarik tangan putri tapi putri menarik tangannya.Putri menggeleng lagi,"Artinya apa?tidak mau,tidak bisa atau apa?makanya bicara sayang"ucap dipta mulai stres dan mengacak rambutnya sendiri.
Putri masih malas bicara dengan dipta,"Oh ya tadi aq nelpon rara minta tolong agar dia ngasih tahu pihak kampus kalau kamu lagi sakit"ucap dipta sukses membuat putri menoleh."Hah?rara?oh iya makasih kak"balas putri dengan perasaan cemburu saat dipta menyebutkan nama rara.Dipta tersenyum,"Akhirnya kamu ngomong juga,sekarang makan ya"bujuk dipta lagi.Putri pun mengangguk,karena sia-sia menolak lagi karena dipta pasti akan memaksanya lagi.Putri melamun lagi setelah makan,tatapannya kosong,dipta makin khawatir."Apa yang harus aq lakukan agar kamu kembali seperti putri yang dulu lagi?apa aq harus berlutut?atau loncat dari monas?atau aq harus menghilang dari hidupmu selamanya?"tanya dipta mulai putus asa.Putri menoleh menatap dipta sedih,"Kak dipta gak perlu melakukan apa-apa,kak dipta gak salah,sudahlah lupakan semua kesalahpahaman antara kita,kita jalani saja apa adanya seperti biasa,putri cuma lagi gak enak badan,kalau sudah sehat pasti akan seperti biasa lagi"jawab putri pelan."Kamu yakin?"tanya dipta masih ragu."Iya kak,sekarang kak dipta istirahat saja,putri juga mau istirahat"jawab putri mengusir dipta secara halus."Dengan kata lain kamu gak mau liat aq,baiklah aq akan pergi"ucap dipta bangkit dari kursinya dan berjalan dengan lesu."Bukan begitu kak maksud putri,kak dipta.."panggil putri sudah hampir menangis,dipta berhenti dan menoleh,"Apa?","Kan kita baru selesai promo film,jadi sebelum mulai aktivitas yang lain,sebaiknya kak dipta istirahat,jangan sampai drop kayak putri,begitu kak,jangan marah ya kak"jawab putri lemah.
Dipta mendekati putri,"Aq gak marah,cuma gak mau disuruh jauh darimu"balas dipta menatap putri lekat."Kan cuma beda kamar kak,gak jauh banget"ucap putri."Iya deh sayang"ucap dipta tersenyum dan berdiri menjauhi putri."Kak.."panggil putri pelan."Apa sayang?tuh kan kamu,tadi nyuruh istirahat tapi ditahan-tahan mulu"tanya dipta gemas."Pintunya kan rusak,jadi gimana kak?"tanya putri melirik pintu yang rusak karena didobrak dipta."Oh itu,nanti aq panggil orang buat benerin,kamu tenang saja,ada lagi yang lain?"tanya dipta."Gak ada kak,itu saja"jawab putri dan dipta terpaksa meninggalkan putri kembali ke kamarnya.Putri tidak bisa lama-lama istirahat karena sudah harus kuliah lagi.
Dipta sudah rapi menunggu putri di depan kamarnya,begitu putri keluar,"Udah siap?"tanya dipta sedikit mengagetkan putri.Putri mengangguk dan dipta seperti biasa langsung menggandeng tangan putri.Sebenarnya putri merasa sedikit risih kalau sedang berdekatan dengan dipta karena teringat kejadian malam itu,tapi putri buru-buru menepis bayangan buruk itu.Putri terpaksa mengikhlaskan semuanya karena dipta saat itu sedang mabuk."Nanti aq jemput seperti biasa ya"dipta membuyarkan lamunan putri."Tapi kak dipta masih ada jadwal kegiatan yang lain kan?putri pulang naik taksi saja kak"tolak putri."Aq ada jadwal photo shoot,makanya aq mau kamu temenin aq,kamu mau kan?"tanya dipta mencari-cari alasan agar putri tidak didekati nuca."Iya kak"jawab putri pasrah,dipta pun tersenyum puas.Dipta ikut turun dari mobil saat mengantar putri dan melihat sekelilingnya,putri heran melihat tingkah dipta."Kenapa kak?"tanya putri."Kamu bisa kan gak deket-deket cuka itu lagi?"pinta dipta sedikit memaksa."Hah?cuka?"putri bingung."Itu temen kamu yang dari prancis"jawab dipta kesal."Oh nuca,memangnya kenapa kak?dia temen putri,dia juga baik"tanya putri polos."Tapi dia gak baik untuk hubungan kita"jawab dipta tegas menatap putri.Putri hanya bisa mengangguk lalu tiba-tiba melotot karena dipta mencium keningnya di area parkir dan menjadi tontonan teman-teman putri,termasuk nuca."Nanti aq jemput ya sayang"ucap dipta sambil melambaikan tangannya.
"Jadi gara-gara artis papan cucian itu kamu gak mau ketemuan sama temen-temen sma kamu?"tanya nuca yang sudah berjalan sejajar dengan putri."Maksud kamu apa sih?"tanya putri bingung."Kamu gak mau jalan bareng kita-kita kemarin itu gara-gara laki-laki itu kan?"tuduh nuca emosi.Putri menatap nuca tajam,"Aq jelasin sama kamu ya,pertama aq gak tahu apa-apa soal janjian ketemu itu,kedua kak dipta itu suamiku,jadi wajar aq lebih memilih dia dari pada jalan bareng kalian yang sudah ketahuan akan pergi kemana dan tidak baik,apalagi kalau fifi yang ngajak,maaf aq ke kelas dulu,permisi"jawab putri membela dipta.Nuca hanya bisa diam dan memaki dipta dalam hatinya.
Putri menemani dipta photo shoot siang itu,kebetulan tema photo shoot adalah suasana pantai.Sambil menunggu dipta yang sibuk persiapan,putri asyik bermain di pinggir pantai sendirian,mencari kerang diantara pasir dan berkejaran dengan ombak."Eh itu kan artis muda yang main film di novel laris itu kan?cantik banget ya,kira-kira kalau sama aq dia mau gak ya?"ucap seorang cowok yang lewat di dekat putri."Tapi dia kan sudah menikah sama lawan mainnya di film itu juga,namanya kalau gak salah..."Dipta,nama saya dipta,dan perempuan cantik yang sedang kalian bicarakan itu adalah istriku"potong dipta sudah berdiri di depan kedua laki-laki yang sedari tadi asyik memandangi tingkah lucu putri."Oh..eh..hehe..maaf mas"kedua laki-laki itu langsung kabur melihat wajah sangar dipta mulai keluar."Aih...kerangnya mana ya..itu kura-kura..lucu!"putri sibuk sendiri kesana kemari tanpa peduli ada laki-laki ganteng yang harusnya mengikuti arahan fotografernya untuk photoshoot tapi malah kabur karena tidak tahan istri cantiknya jadi tontonan gratis laki-laki lain."Mau kemana kura-kura?sini sama aq..aaaa!!"putri memekik kaget karena tiba-tiba digendong dipta di punggungnya.
"Kak dipta!putri lagi asyik main di pantai juga,memangnya udah selesai fotonya?"tanya putri kesal dan manyun tapi tangannya melingkar di leher dipta erat."Gara-gara kamu aq jadi molor fotonya"jawab dipta cuek berjalan menjauhi pantai."Koq salah putri kak?"tanya putri heran."Gara-gara kamu mainnya sendirian jadi membuat mata laki-laki lain tergoda untuk memandang kecantikanmu,dan itu tidak boleh terjadi,cuma aq yang boleh mandangin kamu,jadi selama aq foto,kamu gak boleh jauh dari aq,kalau udah selesai fotonya,baru kita main di pantai ya,berdua"jawab dipta posesif.
![](https://img.wattpad.com/cover/89648921-288-k672538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Loser of Love
FanfictionWhen you love someone...fight for your love,don't let your ego beat your feeling..or you will lose everything that you love..and you will become a loser of love.