Part 35

39 7 1
                                    

Putri berjalan cepat meninggalkan dipta,tapi dengan langkah panjangnya dipta dengan mudah menyusul putri dan meraih tangannya."Putri,tunggu dulu,jangan marah"tahan dipta."Lepas kak!"teriak putri berusaha melepas pegangan tangan dipta."Kamu tahu kan kalau aq orangnya nekat,aq bisa melakukan apa saja tanpa diduga,jangan sampai aq melakukan itu disini"ancam dipta."Terserah!"teriak putri makin emosi.Dipta memeluk putri erat dan menatap mata putri lekat,"Kamu yakin membiarkan aq menciummu di tengah tempat ramai begini sayang?"bisik dipta mengancam putri.Nyali putri mulai ciut dan menggeleng,"Jangan kak.."pinta putri memelas karena pengunjung mal sudah ramai melihat ke arah mereka.Dipta tersenyum penuh kemenangan,bukannya melepas putri tapi dipta malah benar-benar mencium putri.Pengunjung bersorak heboh,dan yang lebih seru lagi ternyata ada reporter infotainment yang kebetulan sedang meliput kegiatan di mal itu."Wah pemirsa,ada pemandangan yang fantastis di siang ini,pasangan muda dipta dan putri tampaknya sedang kasmaran sampai-sampai bermesraan di tempat umum"reporter langsung menayangkan liputan itu secara live.Putri kaget dan mendorong dada dipta sekuat tenaga,dipta cemberut,"Malu kak!putri benci kak dipta!"omel putri sambil mencubit dada dipta kencang."Hai pasangan romantis,lagi apa nih?"goda reporter iseng,membuat putri makin malu dengan wajah memerah."Maaf,maklum bawaan debay pengen papanya cium mamanya di tempat ramai"jawab dipta sekenanya sambil meringis memegangi dadanya yang sakit karena dicubit putri.Pengunjung tertawa,"Oh ngidam,pantesan"celetuk salah satu pengunjung tertawa.

Putri masih tidak mau menegur dipta setelah kejadian memalukan siang tadi,bahkan keluarga mereka menanyakan hal itu,putri sudah tidak tahu lagi harus bagaimana menutupi rasa malunya.Dipta menyolek lengan putri,"Apa sih?!"tanya putri ketus."Maaf,jangan marah lagi,janji gak akan begitu lagi,kecuali.."putri melirik dipta menunggu kelanjutannya."Kecuali apa?"tanya putri tidak sabar."Kecuali terpaksa kayak tadi,kamu sih pake ngambek,jadi gemesin"jawab dipta asal.Putri melotot,"Otak kak dipta ditarok mana sih sampai gak mikir lagi itu tempat umum,malu kak..malu!"omel putri masih kesal."Iya maaf,tapi kayaknya tadi aq beneran ngidam pengen cium kamu di tempat ramai deh,jangan marah lagi ya"jawab dipta dengan wajah menyesal.Putri tidak menjawab tapi langsung meninggalkan dipta sendirian di meja makan.

Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan,tanpa terasa kandungan putri memasuki usia tujuh bulan.Putri tidak syuting lagi,hanya kuliah dan menghabiskan waktunya di rumah.Sementara dipta telah menjalani syuting film baru dengan pasangan baru.Putri menonton suaminya di infotainment yang diwawancarai tentang gosip dirinya dengan lawan mainnya di film.Putri langsung mematikan tv karena tidak mau melihat hal yang bisa membuatnya cemburu.Dipta baru pulang sore itu dan melihat putri sedang memijat kakinya yang mulai terasa pegal."Kenapa?pegal ya?"tanya dipta mendekati putri.Putri mengangguk,"Boleh aq bantu?"tanya dipta.Putri menatap dipta ragu tapi akhirnya mengangguk.Dipta menyentuh kaki putih mulus putri yang makin berisi karena mengandung dan memijatnya pelan dan lembut."Nanti ikut promo syuting film baru ya"pinta dipta."Kak dipta saja,putri takut cuma ngerepotin kak dipta saja,kan udah gendut gini mana cepet capek"tolak putri halus."Sebentar saja,aq janji akan jagain kamu dan debaynya"pinta dipta lagi.Putri menghela nafas panjang,"Kapan?".Dipta tersenyum,"Besok".

Putri berjalan perlahan digandeng dipta sambil memegangi pinggulnya yang terasa pegal."Pelan-pelan"ucap dipta lembut menggandeng putri melewati para pemain film yang lain."Hai putri,kenalin aq wiwin temen dipta di film ini"sapa wiwin menyalami putri.Putri tersenyum membalas jabatan tangan wiwin.Sementara di pojok ruangan berdiri seorang perempuan cantik yang menatap iri pada putri yang tampak sangat bahagia di samping dipta.Putri duduk tak jauh dari dipta saat dipta diwawancarai reporter infotainment,"Dipta gimana gosip tentang kamu dan claudia?putri cemburu gak sih?".Dipta melirik putri berharap putri melihatnya juga dan setidaknya cemburu padanya.Tapi putri malah asyik bercanda dengan wiwin dan tidak melihatnya sedikit pun.Claudia menyenggol lengan dipta,"Dijawab dulu dip".Dipta kembali melihat ke reporter,"Walaupun putri masih sangat muda,tapi dia sangat dewasa dan profesional,dia selalu mendukung karier saya selama itu positif,dan tentang gosip dengan claudia itu murni hanya gosip karena saya hanya menjalani pekerjaan saya profesional,yang pasti saya hanya punya satu perempuan dalam hidup saya yang sebentar lagi akan melahirkan dipta junior,putri clarissa"jawab dipta tersenyum sambil melirik putri sekilas yang juga sedang meliriknya.

Dipta sebenarnya berharap putri setidaknya ada rasa cemburu saat melihatnya berdekatan dan digosipkan dengan claudia tapi sepertinya putri tidak cemburu sedikit pun,dipta berpikir kalau itu artinya putri tidak menyayanginya.Dipta tidak tahu kalau putri berusaha mati-matian menyembunyikan rasa cemburunya saat melihat dipta dekat dengan perempuan mana pun,apalagi dengan rachel,..yah..bahkan dipta tidak tahu kalau rachel telah mengintimidasi putri untuk tidak banyak berharap dengan hubungannya dan dipta.Dipta mengajak putri pulang sambil berpamitan dengan teman-temannya.Wiwin memeluk putri,"Semoga lancar ya persalinannya putri cantik,pasti debaynya ganteng kayak papa dan mamanya"ucap wiwin tulus."Makasih ya kak wiwin,aamiin"balas putri tersenyum.Begitu melewati claudia,putri berusaha tersenyum,"Hati-hati ya dip..ehm..putri"ucap claudia basa basi dengan wajah datar.Putri tahu claudia tidak suka dengannya,tapi putri sudah terbiasa dibenci perempuan-perempuan yang menyukai suaminya jadi putri hanya bisa tersenyum menghadapinya.

Dipta hanya diam selama perjalanan,tiba-tiba,"Aah!"putri memegangi perutnya."Kenapa sayang?"tanya dipta panik."Eng..gak papa kak"jawab putri berbohong,padahal perutnya nyeri ditendang dipta junior yang sedang main bola di dalam."Yakin kamu gak papa?"tanya dipta memastikan.Putri mengangguk,putri sudah bertekad tidak akan mudah mengeluh dan cengeng lagi,seandainya tiba-tiba dipta pergi meninggalkannya.Sesampainya di rumah,putri berjalan menaiki tangga perlahan,dipta berjalan di belakangnya berjaga-jaga."Aaah!"putri kembali meringis,sepertinya dipta junior makin nakal di dalam sana."Kenapa lagi sayang?"tanya dipta memeluk pinggang putri dengan wajah cemas.Putri menggeleng,dipta membantunya berjalan ke kamar.Di depan kamar,"Putri,aq mohon jangan simpan sendiri rasa sakit yang kamu rasakan,dia juga anakku"pinta dipta serius.Putri menatap dipta,"Iya putri tahu kak dipta sangat menyayanginya,tapi dia baik-baik saja kak,akhir-akhir ini dia bahkan sangat aktif main bola di dalam sini"jawab putri membuat dipta tersenyum."Benarkah?apa sekarang dia masih menendang?"tanya dipta antusias.Putri mengangguk sambil meringis,dipta menyentuh perut buncit putri,lalu tersenyum saat merasakan pergerakan dipta junior."Anak papa jangan nakal ya,kasihan mama kesakitan kalau kamu main bola terus"bisik dipta berjongkok di depan perut putri.Putri tersenyum,"Akhirnya mama dapet juga perhatian dari papamu nak,yah..walau sedikit,tapi lumayan"ucap putri dalam hati.

Dipta masih berusaha membuat putri cemburu,"Putri,kamu tahu gak ternyata claudia itu kakak kelas kamu di kampus lho,dia senior kamu,tapi dia udah lulus tahun lalu"pancing dipta."Oh ya?"balas putri seolah terkejut,padahal putri sudah tahu lebih dulu karena itu putri tahu claudia sudah lama suka dengan dipta saat putri baru masuk kuliah dulu,tapi claudia tidak seberuntung putri yang lebih dulu ketemu dipta dan bahkan menjadi istri dipta."Iya,kata temen-temennya claudia itu pinter waktu kuliah dulu"sambung dipta lagi."Oohh.."balas putri singkat tanpa menoleh dipta."Pinter dari hongkong,aq bahkan jadi asisten dosen untuk mengajar di kelasnya,padahal aq tiga tahun di bawahnya dan dia baru lulus tahun lalu,itu juga dosennya udah bosen liat dia karena enam tahun gak lulus-lulus"ucap putri dalam hati kesal mengingat claudia.Dipta melirik putri sedikit kesal,"Kamu koq dari tadi cuma jawab oo aja,kamu gak suka aq cerita tentang claudia?"tanya dipta lagi berharap melihat perubahan ekspresi wajah putri.Putri menoleh dipta,"Trus putri harus jawab wow gitu?"tanya putri balik."Jangan-jangan kamu cemburu ya?"paksa dipta."Dih..kayak gak ada kerjaan lain aja cemburu sama yang begituan,mending mikirin nama buat debaynya dari pada mikirin yang gak penting begitu"jawab putri cuek berlalu ke kamarnya.Dipta lesu,"Sekali-sekali cemburu kek sayang..apa tingkat kegantenganku sudah berkurang ya di mata istriku?ah masa sih.."dipta bicara sendiri seperti orang stres karena diacuhkan putri.

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang