Part 50

76 7 3
                                    

Putri dan dipta mulai mengawali kebersamaan mereka lagi.Dipta syuting seperti biasa,sementara putri di rumah sambil menyelesaikan skripsinya."Assalammu'alaikum",putri menoleh dan tersenyum,"Waalaikum salam ma,mama tumben kesini"jawab putri.Mama putri memeluk putri sulungnya itu,"Mama cuma kebetulan mampir sayang,mama mau tanya,kamu yakin kembali sama dipta?kamu gak takut kalau dia bakalan buat kamu sakit hati lagi?"tanya mama putri serius.Putri tahu mamanya masih trauma dengan kejadian waktu itu,"Putri tahu tidak ada manusia yang sempurna ma,apalagi kak dipta,dia ganteng dan terkenal,banyak perempuan yang tergila-gila padanya,dan godaan sangat besar untuk kak dipta menghadapi hal itu,tapi putri percaya kalau kak dipta bisa menjaga kesetiaannya pada putri ma"jawab putri yakin."Kamu yakin dia akan memperhatikanmu bahkan di saat dia sibuk?jangan bilang kamu lupa saat dia ditelpon mantan pacarnya dia bisa langsung lupa sama kamu dan meninggalkanmu"tanya mama putri lagi berusaha meyakinkan putri.Putri diam sejenak,menarik nafas panjang,"Insya Allah putri yakin ma,kalaupun seandainya memang kami ditakdirkan terpisah,putri akan mengikhlaskan semuanya ma"jawab putri berusaha tenang."Ya sudah kalau begitu,mama cuma mau meyakinkanmu saja,tapi sepertinya kamu begitu mencintai dia,jadi ya sudahlah,mama bisa apa,mama pulang dulu ya"ucap mama putri pasrah."Iya mama hati-hati ya,salam buat papa dan calis"balas putri salim dengan mamanya.Begitu mama putri dan putri berjalan melewati ruang tamu,"Lho kamu?"mama putri kaget ternyata ada dipta disitu.Putri juga tidak kalah kagetnya."Iya ma,mama apa kabar?"tanya dipta langsung salim dengan mama putri."Ehm..baik,mama pulang dulu ya,jaga putri baik-baik"pesan mama putri cepat meninggalkan dipta dan putri.

Sepeninggal mama putri,putri khawatir kalau dipta mendengarkan pembicaraannya dengan mamanya tadi."Ehm..kak.."panggil putri gugup.Dipta menoleh,"Ya sayang?"."Kak dipta kapan pulangnya koq putri gak tahu?"tanya putri penasaran."Baru koq sayang"jawab dipta santai."Oh.."."Aq mandi dulu ya sayang,lengket banget nih"ucap dipta mengecup kening putri sambil lewat.Putri merasa dipta menyembunyikan sesuatu,dipta terlihat aneh."Apa kak dipta mendengar obrolanku dengan mama tadi ya?"batin putri gelisah.Di kamar,dipta melamun di kamar mandi memikirkan ucapan mama putri tadi,"Jadi selama ini putri benar-benar tersakiti olehku,aq selalu mengabaikannya,semua gara-gara tipu muslihat ular berbisa itu,aq selalu menyakiti putri,istri yang sangat kucintai,aq harus menebus semua kesalahanku pada putri"batin dipta yang makin merasa bersalah pada putri.

Putri duduk di kasurnya gelisah karena dipta dari tadi belum keluar dari kamar mandi padahal tidak ada bunyi air di kamar mandi.Tak lama dipta keluar dari kamar mandi,putri makin gugup."Ini bajunya kak"ucap putri memberikan piyama untuk dipta.Dipta mengambilnya sambil tersenyum tipis.Setelah berganti pakaian dipta duduk di kasurnya tanpa banyak bicara dengan putri.Putri makin takut kalau dipta kembali acuh padanya.Putri melirik dipta yang serius mengotak atik gadgetnya,"Aq harus bagaimana,apa sebaiknya kutanya langsung,tapi kalau dia marah trus meninggalkanku gimana?"pikir putri yang mulai resah.Dipta merebahkan tubuhnya,dengan seluruh kekuatannya putri menatap dipta,"Kak.."panggil putri."Hmm"jawab dipta tanpa menoleh.Putri diam melihat ekspresi dingin dipta.Putri urung mengutarakan maksudnya,"Eng..selamat malam kak"ucap putri cepat lalu memunggungi dipta dan mencoba menutup matanya yang mulai memanas karena menahan tangis.

Putri menangis tanpa suara hanya terlihat bahunya yang bergetar,tiba-tiba putri merasa ada yang menyentuh punggungnya lembut,menyibakkan rambutnya hingga terlihat leher putihnya yang mulus.Dipta mencium putri dari belakang,putri kaget terlebih saat dipta memeluknya.Dipta membalikkan tubuh putri hingga menghadapnya,"Kenapa nangis sayang?"tanya dipta lembut menatap wajah putri yang sedih."Kenapa kak dipta diemin putri?putri salah apa sama kak dipta?"tanya putri balik dengan nada manja.Dipta tersenyum lalu menarik putri lebih dekat padanya,"Kamu gak salah apa-apa sayang,aq yang salah,maaf ya,jangan berpikiran macam-macam,aq tidak akan melakukan kesalahan kedua dengan mengabaikanmu,aq bisa gila kalau harus kehilangan kamu lagi"jawab dipta memeluk putri erat.Putri tahu kalau dipta pasti mendengar percakapannya dengan mamanya tadi,hingga kepikiran seperti ini."Iya kak,tapi tolong kak dipta jangan diam seperti tadi,putri takut..kalau kak dipta akan pergi meninggalkan putri"ucap putri dalam dekapan dipta.Dipta sedikit mengurai pelukannya,"Tidak akan pernah kita terpisah lagi sayang,aq berjanji,sekarang kita tidur ya sayang"bisik dipta sambil mengecup pipi putri lembut.Putri mengangguk dan memeluk leher dipta lalu mulai memejamkan matanya.

Siang itu putri melihat tayangan infotainment,ada gosip tentang dipta dengan pemain film perempuan muda,mata putri melotot dan perasaan cemburu mulai menjalar di hatinya,buru-buru dipindahkannya ke channel yang lain,tapi ternyata sama saja,di infotainment yang lain pun menayangkan gosip yang sama,putri akhirnya mematikan televisi."Tayangan gak mutu,kak dipta itu sudah punya istri,apa gak mikirin perasaan istrinya dengan membuat gosip murahan seperti itu"putri mendumel sendiri sambil meraih ponselnya.Ditekannya kontak dipta,setelah tersambung,"Halo sayang"sapa dipta lembut."Sayang..pulang jam berapa?"tanya putri manja.Dipta heran tidak biasanya putri manja seperti itu,"Secepatnya sayang,atau kamu mau aq pulang sekarang?"tanya dipta balik.Mata putri berbinar,"Memangnya bisa pulang sekarang yank?"tanya putri tak percaya."Apa yang gak bisa buat nyonya dipta,aq meluncur ya sayang,bye sayang"jawab dipta cepat lalu mematikan telpon.Putri melompat kegirangan dan mulai memikirkan apa saja yang akan dilakukannya dengan dipta hari itu.

Dipta tiba di rumah,"Sayang!i'm home!"panggil dipta tidak sabaran ingin bertemu pujaan hatinya itu.Putri yang mendengar panggilan suami kesayangannya itu langsung berlari menyambut suaminya."Sayang!"putri memeluk dipta sambil berjinjit mengalungkan lengannya di leher dipta,dipta mengangkat tubuh putri hingga berhasil memeluk lehernya."Kangen banget ya sayang?"goda dipta mengedipkan matanya nakal.Putri tersipu,"Iya yank"jawab putri malu-malu.Dipta mendudukan putri di pangkuannya,"Tumben manja banget sayang"ucap dipta mencium wajah putri.Putri langsung manyun,"Gak boleh ya manja sama suami sendiri?"tanya putri.Dipta tersenyum,"Boleh banget lah sayang,aq justru senang kamu manja begini sama aq,aq jadi merasa dibutuhkan"jawab dipta berhasil membuat wajah putri merona."Sayang.."panggil putri sambil memainkan kancing kemeja dipta."Hmm..ya sayang"."Cewek itu siapa yang jadi lawan main kak dipta di film baru?"tanya putri menatap dipta sendu.Dipta mengernyitkan dahinya,"Oh..yola,kenapa sayang?"tanya dipta heran."Cantik ya"pancing putri.Dipta menatap putri heran,"Koq tiba-tiba nanyain lawan mainku?atau jangan-jangan kamu cemburu?"tanya dipta berharap kali ini putri cemburu padanya.Putri tidak menjawab tapi menatap dipta sedih lalu menyandarkan kepalanya di dada dipta."Putri gak suka liat kak dipta dekat dengan cewek lain"ucap putri pelan.Dipta bagai mendapat durian runtuh,"Apa itu artinya kamu cemburu sayang?"tanya dipta memastikan.Putri mengangguk pelan,"Yes!akhirnya istriku tercinta cemburu juga"teriak dipta spontan.Putri mendongak,"Istrinya cemburu koq malah girang sih yank?"tanya putri kesal.Dipta tidak menjawab tapi malah menghujani putri dengan ciuman,"Ih..kak dipta!"protes putri yang kewalahan menerima serangan dipta.

"Sebenarnya aq sudah lama ingin mundur dari dunia hiburan sayang karena ingin menghindari gosip-gosip yang tidak sedap yang bisa menimbulkan kerenggangan antara kita,tapi selama ini kamu tidak pernah terlihat cemburu,jadi aq pikir kamu belum sepenuhnya mencintaiku"ucap dipta serius.Putri menatap dipta gemas,"Gimana mungkin putri gak cemburu kalau kak dipta dikelilingi cewek-cewek cantik dan genit kayak egra,claudia dan yola,tapi selama ini putri berusaha meredam rasa cemburu itu kak,tapi sekarang tidak bisa lagi kak,putri tidak mau suami putri didekati cewek-cewek genit itu lagi"balas putri.Dipta tersenyum,"Aq sudah mantap akan mundur dari dunia entertainment sayang,demi keharmonisan hubungan kita berdua,aq mau kita selalu bersama dalam suka dan duka,kamu gak papa kan kalau aq hanya jadi pengusaha kecil-kecilan untuk menghidupi kita berdua dan anak-anak kita nanti?"tanya dipta menggenggam tangan putri.Putri membalas tatapan dipta dan tersenyum,"Apapun jalan yang kak dipta pilih,putri akan selalu berdiri di samping kak dipta,mendampingi kak dipta dalam suka dan duka"jawab putri tanpa ragu.Dipta memeluk putri,"Terima kasih sayang,aq memang tidak salah memilih kamu menjadi pendampingku".Putri tersenyum dan meneteskan air mata haru.

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang