Syuting hari terakhir sudah dimulai saat putri diselamatkan dipta dari penculikan,tiba-tiba,"Aaah...sssttt"putri meringis memegangi perutnya dan hampir terduduk di lantai.Dipta yang panik dengan sigap memeluk putri,"Kenapa sayang?"tanya dipta panik."Perut putri sakit kak"jawab putri lemah dengan keringat bercucuran di dahinya.Dipta menggendong putri dan langsung menuju rumah sakit.Kru dan pemain ikut heboh dan akhirnya syuting hari itu dibatalkan.Dipta menemani putri di jok belakang,sementara mobil dikemudikan supir dari ph."Sabar ya sayang,mananya yang sakit?"tanya dipta lembut berusaha tenang."Perutnya nyeri banget kak,hiks..hiks..dedeknya gak kenapa-napa kan ya kak?"tanya putri cemas.Dipta mengelus perut putri lembut,"Dedek baik-baik di dalam sana ya sayang,papa sama mama akan jagain dedek"dipta mendekatkan telinganya ke perut putri."Insya Allah dedeknya baik-baik saja sayang,jangan takut,kita serahkan semuanya padaNya"ucap dipta memeluk dan mencium kening putri lembut.Perlahan rasa cemas putri mulai berkurang karena dukungan dari dipta.
Putri dilarikan ke ugd dan tangan putri tidak pernah lepas dari tangan dipta.Dokter dan suster sigap menangani putri.Putri terpaksa harus dipasang infus karena kondisi putri yang melemah,begitu juga dengan kandungannya."Istri saya kenapa dok?anak saya baik-baik saja kan dok?"tanya dipta penuh kekhawatiran."Bu putri kecapekan jadi berimbas pada kandungannya,untung cepat ditangani karena kalau tidak kandungannya bisa bahaya,detak jantung janinnya melemah,karena itu bu putri harus dirawat untuk menstabilkan detak jantung si janin,dan bu putri harus relax,tidak boleh stres"jelas dokter mengejutkan dipta."Baiklah dok,terima kasih sudah menyelamatkan istri dan calon anak kami"ucap dipta menyalami dokter.Putri terbaring lemah dengan wajah pucat pasi.Dipta mendekati putri,duduk di sampingnya dan menggenggam jemari putri yang tidak terpasang infus."Sebenarnya putri kenapa kak?dedeknya koq gak gerak-gerak dari tadi ya kak?"tanya putri lemah."Cuma kecapekan sayang,dedeknya juga kecapekan,makanya kamu istirahat dulu disini sampai sehat ya sayang"jawab dipta tersenyum dan mengecup kening putri.
Selama di rumah sakit,dipta tetap memantau usahanya melalui telpon dan email.Putri tidak tega melihat dipta tampak sangat kusut dan tidak terawat."Kak,pulang dulu,istirahat di rumah,kan ada mama yang jagain putri"pinta putri lembut.Dipta menggeleng,"Aq tidak akan pernah lagi meninggalkan kalian,aq bisa istirahat disini,kamu gak papa kan kalau kutinggal tidur sebentar di sofa itu?"tanya dipta.Putri mengangguk dan dipta merebahkan tubuhnya di sofa.Mama putri melihat putri terus memandangi dipta yang tertidur."Sayang".Putri menoleh,"Iya ma"."Sepertinya dipta benar-benar sudah berubah,dia sama sekali tidak mau meninggalkanmu walau sedetik pun"ucap mama putri pelan.Putri tersenyum,"Iya ma,doakan kami selalu bersama dan kehidupan rumah tangga kami berjalan baik ya ma"balas putri.Mama putri memeluk putri dan hatinya sangat lega karena putri sulungnya akhirnya bisa bahagia dengan pilihannya.
Putri sudah diperbolehkan pulang tapi tetap harus istirahat di rumah sampai kondisinya stabil.Putri heran melihat dipta memindahkan berkas-berkas kantornya ke kamar mereka."Kak dipta ngapain?"tanya putri."Aq kerja sebentar boleh kan sayang?aq tetap siaga jagain kalian disini"tanya dipta meminta izin.Putri mendekati dipta di kursi kerjanya dan melingkarkan tangannya di leher dipta."Kenapa gak ke kantor sayang?putri dan dedeknya sudah lebih baik,dedeknya juga sudah mulai aktif lagi"tanya putri.Dipta menoleh dan mengecup pipi putri lembut,"Aq maunya di dekat kalian terus,boleh kan?"tanya dipta.Putri tersenyum,"Hmm,baiklah,tapi kerjanya yang konsen ya kak,jangan godain putri"canda putri tertawa kecil.Dipta berbalik dan menarik putri duduk di pangkuannya,"Kalau itu sepertinya tidak bisa sayang,sudah menjadi kewajiban untuk menggodamu tiap saat"balas dipta menghujani wajah putri dengan kecupan.Putri tertawa bahagia dan si kecil di dalam perutnya tidak mau kalah,"Aah.."ringis putri.Wajah dipta berubah panik,"Kenapa sayang?apanya yang sakit?"tanya dipta memegangi perut putri."Tuh dedeknya ikut godain mamanya kak,dia nendang"jawab putri sambil meringis menunjuk perutnya yang sedikit menonjol karena tendangan si kecil di dalam.Dipta tersenyum sumringah,"Oh ya?hei jagoan kecil,kamu udah gak sabar ikutan menggoda mamamu ya,sabar ya sayang,sekarang kamu istirahat dulu,kasihan mama kecapekan"ucap dipta lembut mengajak calon anaknya ngobrol sambil mengelus perut putri dan mengecupnya.Rupanya si kecil menurut dengan papanya,dia tidak lagi menendang,"Dia anak yang penurut kak,dia mengerti kalau mamanya kesakitan"bisik putri memeluk dipta."Ehm,sepertinya aq akan menemanimu istirahat sayang"bisik dipta dengan nada genit.Putri menatap dipta,"Kerjaannya?"tanya putri."Kerjaan bisa menunggu,kalau bersamamu tidak bisa menunggu sayang"jawab dipta berbisik nakal dan menggendong putri ke tempat tidur.
Setelah merasa sehat putri menyelesaikan scene terakhirnya bersama dipta."Kamu baik-baik saja kan?"tanya dipta khawatir.Putri tersenyum,"Iya kak,putri dan dedeknya baik-baik saja"jawab putri meyakinkan dipta.Pak wendra mendekati dipta dan putri,"Terima kasih karena kalian sudah mau bergabung walau hanya sebentar"ucap pak wendra.Dipta dan putri tersenyum,"Kami juga berterima kasih pak karena diizinkan bergabung di tim bapak"balas dipta."Sepertinya anak kedua kalian perempuan,putri makin cantik dan auranya semakin terpancar,hati-hati dip,cowok-cowok bisa mengincarnya"ucap pak wendra menakuti dipta.Wajah dipta berubah cemas,putri tersenyum,"Tenang saja kak,putri tidak akan tergoda dengan laki-laki lain"ucap putri dengan wajah polos.Pak wendra dan dipta pun tertawa.
Hari-hari pun berlalu,kandungan putri semakin besar,mendekati bulan kelahiran si kecil.Selain makin siaga,dipta juga mengutus rara dan erica untuk menjaga putri.Rara dan erica juga ikut membantu putri menghias kamar si kecil yang semuanya didominasi warna pink karena hasil usg menunjukkan kalau si kecil perempuan."Ya ampun,pasti babynya girang banget,mainannya banyak banget,kak dipta mau buka toko bayi sepertinya"ucap erica heboh.Putri tertawa sambil mengelus perutnya yang makin membuncit."Makanya ca,kamu kalau cari suami yang perhatian kayak kak dipta,biar diperhatiin tiap saat"ucap rara sambil memasang wall paper gambar gajah di dinding."Makasih ya kalian sudah mau bantuin aq dan kak dipta,si kecil juga pasti senang punya aunty-aunty yang cantik dan baik kayak kalian"ucap putri tulus."Gak usah makasih put,kita seneng koq bakal dapet ponakan lagi dan pastinya bisa jadi bahan percobaan kita"ucap erica santai.Putri terbelalak kaget,"Ha?bahan percobaan apa maksudnya?"tanya putri was-was."Maksud erica itu nanti baby kamu akan kita dandanin biar makin cantik dan lucu,nanti kita kasih pita,bando di kepalanya,gitu lho,jangan cemas dulu bumil cantik"jelas rara tersenyum."Oh..kirain"ucap putri lega.
Dipta pulang kerja melihat putri tidak ada di kamarnya,segera dipta mencarinya di kamar bayi mereka.Dipta tersenyum melihat putri tertidur di kamar berwarna pink itu.Dipta mendekati putri dan menggendongnya,putri terbangun,"Ah..kak dipta udah pulang?maaf putri ketiduran kak"ucap putri tersenyum manis.Dipta tersenyum,"Gak papa sayang,tidurnya di kamar kita saja ya"balas dipta."Kak dipta sudah makan?"tanya putri masih memeluk dipta manja."Belum,maunya bareng kalian"jawab dipta."Ya udah,kak dipta mandi dulu baru kita makan bareng ya sayang"ucap putri melepaskan pelukannya.Setelah mandi,dipta meminta bik tinah mengantarkan makanan ke kamar mereka karena dipta tidak tega putri jalan jauh lagi."Ayo aa dulu sayang"pinta dipta memaksa menyuapi putri yang tersipu malu."Putri bisa makan sendiri kak"ucap putri malu-malu."Ayolah sayang,nanti kalau si kecil udah lahir,momen romantis kita akan berkurang karena perhatian kamu pasti tersita sama si kecil"paksa dipta.Putri menangkup kedua pipi dipta lembut,"Kak dipta harus tahu,mau ada si kecil atau pun tidak,perhatian putri tidak akan pernah berkurang sedikit pun untuk kak dipta"ucap putri menatap dipta lembut.Dipta tersenyum,"Makanya sekarang makan ya sayang,biar bisa cepet"ucap dipta menyodorkan sendok berisi nasi ke mulut putri."Cepet apa kak?"tanya putri dengan mulut penuh."Cepet sayang-sayangan lagi sama kamu"jawab dipta mengedipkan matanya nakal,sontak putri tertawa dan sukses menyemburkan makanan dari mulutnya ke baju dipta.Dipta melihat ke bajunya lalu menatap putri,"Maaf ya kak,gak sengaja"ucap putri masih tertawa."Sini sayang,kamu harus dihukum"ucap dipta geram menarik putri ke pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loser of Love
FanfictionWhen you love someone...fight for your love,don't let your ego beat your feeling..or you will lose everything that you love..and you will become a loser of love.