Part 14

43 9 1
                                    

Sesampainya di apartemen pun dipta masih dingin pada putri yang tampak ketakutan.Dipta hampir masuk ke kamarnya,"Ehm..maaf kak,tadi rara titip salam buat kak dipta"ucap putri pelan,hampir saja putri lupa menyampaikan pesan dari rara tadi."Hmm"jawab dipta langsung masuk ke kamarnya.Putri menarik nafas panjang lalu masuk ke kamarnya."Baru menikah dua hari saja ribut terus,bagaimana kalau harus sampai dua tahun,ya ampun gak kebayang bagaimana kehidupanku yang pastinya serasa di neraka"gumam putri sambil membayangkan hal-hal yang lebih menakutkan.Putri melihat hpnya,ada pesan dari mamanya,"Mama..putri kangen"gumam putri lirih,hingga tak terasa air matanya mulai mengalir.Lagi asyiknya mengenang kehidupannya yang indah sebelum menikah dengan dipta,"Tok..tok.."

Putri buru-buru menghapus air matanya dan membuka pintu,tampak dipta yang mengenakan kaos biru dan celana selutut."Ada apa kak?"tanya putri pelan."Nih"dipta menyerahkan kunci duplikat apartemennya pada putri,"Makasih kak"balas putri menerima kunci itu dan baru saja akan menutup pintu,"Aq mau bicara sebentar".
Akhirnya putri duduk berhadap-hadapan dengan dipta di sofa.
Putri hanya menunduk,tidak mau dan tidak berani menatap dipta.
"Aq mau kita berdamai,aq anter jemput kamu ke kampus dan ke lokasi syuting hingga pulang,kita jalani kehidupan kita layaknya pasangan normal lainnya,tapi untuk urusan pribadi masing-masing itu privasi,jadi kita tidak berhak untuk mencari tahu urusan pribadi masing-masing,di depan orang tua,teman dan kru kita adalah suami istri yang normal,tapi diluar itu kita hanya pribadi masing-masing,kita jalani pernikahan kita paling lama hanya dua tahun,kamu paham kan?"jelas dipta.Putri masih diam dan berusaha mencerna semua ucapan dipta barusan.Lalu putri mendongak,"Iya putri paham kak,tidak ada perjanjian yang harus ditandatangani?"tanya putri.
Dipta menggeleng,"Tidak perlu,cukup kita berdua dan pak wendra yang tahu"jawab dipta."Satu lagi kak,Tuhan juga tahu"tambah putri,dipta mengangguk pelan.Putri berdiri,"Kalau sudah tidak ada lagi yang harus dibicarakan,putri permisi mau istirahat dulu kak"pamit putri dengan mata sayu.Dipta mengangguk,putri melangkah menuju kamarnya,"By the way,sandwichnya enak,makasih"ucap dipta mengejutkan putri.Putri menoleh,"Iya sama-sama kak"jawab putri berusaha tersenyum."Besok bekalnya sandwich lagi juga boleh"pancing dipta."Maaf kak,sepertinya tidak lagi,malam kak"jawab putri langsung masuk ke kamarnya meninggalkan dipta yang terpaku di tempatnya.

Keesokan harinya putri bangun pagi dan menunggu dipta siap lalu mereka langsung pergi ke kampus.Dipta heran kenapa putri tidak membekalinya dengan kotak makan doraemon yang imut itu lagi.
Sambil menyetir dipta tidak tahan lagi ingin bertanya,"Hari ini gak ada bekal?"tanya dipta menoleh putri yang lebih sering melamun.
Putri menggeleng,"Kenapa?"tanya dipta."Gak kenapa-napa,lebih baik jangan dibiasakan,karena hal yang sudah terbiasa akan sulit untuk meninggalkannya"jawab putri tenang,dipta terdiam dan kembali fokus menyetir.Mereka saling bungkam hingga tiba di kampus.

Putri turun dari mobil dan seperti biasa dipta dikerumuni cewek-cewek genit di kampus putri.Putri langsung pergi menuju kelasnya,"Nanti siang aq jemput,jangan kemana-mana sebelum aq jemput,aq janji!"teriak dipta membuat putri menoleh dan mengangguk lalu pergi lagi dengan langkah cepat.Dipta menghela nafas pelan sambil meladeni fansnya berfoto bersama.Dipta kembali fokus menyetir dan tidak sengaja menoleh ke jok di sampingnya,dia melihat ada buku yang terjatuh disana.Dipta meraihnya,buku analisa bisnis,"Pasti buku putri"pikir dipta dan tanpa pikir panjang dipta langsung memutar balik arah mobilnya menuju kampus lagi.

Putri bingung saat membuka tasnya,buku analisa bisnisnya tidak ada,putri mulai panik,"Saya kasih waktu lima belas menit untuk belajar sebentar baru setelah itu kita kuis"dosen memberi instruksi,membuat putri makin panik.Tiba-tiba,"Tok..tok..maaf pak,saya mau ketemu putri,bukunya ketinggalan di mobil"ucap seseorang di depan pintu."Putri,ini ada yang mau ketemu kamu"panggil dosen.Putri berdiri lalu keluar kelas dan matanya bertemu mata dipta,"Ada apa kak?"tanya putri heran."Buku kamu terjatuh di mobil,nih"jawab dipta menunjukkan buku yang dibawanya.
Wajah suram putri berubah ceria,"Ah syukurlah kirain hilang,makasih kak"ucap putri gembira baru akan meraih buku itu dari tangan dipta tapi dipta mengangkat buku itu tinggi-tinggi hingga putri kesulitan meraihnya."Kak,putri sebentar lagi kuis"rengek putri."Aq akan kembaliin,asal kamu janji satu hal"pinta dipta."Apa kak?"tanya putri bingung."Aq minta kita jalani semuanya dengan santai bukannya aq minta kamu jadi pelit bicara kayak sekarang,kalau kamu janji bakal balik lagi kayak putri yang aq kenal,yang ceria,banyak bicara,suka ngambek,baru aq balikin buku kamu"jawab dipta masih mengangkat buku putri setinggi-tingginya."Iya kak,sekarang balikin bukunya,lima menit waktu putri udah terbuang sia-sia kak"omel putri kesal.
Dipta tersenyum lalu memberikan buku itu pada putri,tapi tangannya sigap menarik pinggang putri mendekat padanya sambil celingak celinguk kanan kiri,"Ih kak dipta ngapain sih"protes putri mendorong-dorong dada dipta.Setelah merasa aman,"Cup!"Putri terdiam,"Semangat belajarnya ya sayangku!"teriak dipta dari jauh yang cengengesan setelah berhasil mencuri ciuman di kening putri.

Dipta masih tersenyum sambil menyetir,hatinya lega karena putri sudah kembali menjadi putri yang dikenalnya dulu,dan yang membuatnya lebih bahagia sebenarnya karena walaupun tidak dibekali putri sandwich tapi setidaknya mendapatkan kening mulus putri.Tiba-tiba ponselnya berbunyi,"Mama"gumam dipta langsung mengangkat telpon,"Halo ma"."Halo sayang,menantu cantik mama apa kabar?mana dia?"tanya mama dipta langsung mencari putri.
"Yang anak mama itu sebenernya dipta atau putri sih ma?"dipta merajuk."Abisnya anak mama jagoan semua gak ada yang cantik,jadi boleh dong mama sayang sama menantu mama yang imut dan cantik itu,mana putri dipta,mama mau bicara,kangen"pinta mamanya lagi."Putri barusan dipta anter ke kampus ma,jangan diganggu,dia lagi sibuk ujian"jawab dipta."Yah..padahal mama mau ajak putri belanja"ucap mama dipta kecewa."Ya udah nanti lain kali aja ma"saran dipta."Kalau gitu nanti hari sabtu kalian nginep di rumah ya dip,awas kalau gak,bye"ancam mamanya cepat mematikan telpon.
Dipta hanya bisa menghela nafas pelan.

Dipta mulai syuting sinetron stripingnya,disana ada pemain baru yang tidak kalah ganteng dari dipta."Dip,tuh saingan baru kamu kayaknya nanti"ucap putra.Dipta memandangi cowok itu dari jauh,"Saingan apaan?"tanya dipta heran karena menurutnya cowok iu biasa saja."Kan nanti di scene berikutnya dia jadi pho antara kamu sama putri"jawab putra."Oh..kan cuma di sinetron ini"balas dipta santai padahal dalam hatinya ada sedikit kekhawatiran.
Dipta melirik jam tangannya,lalu berdiri,"Mau kemana dip?"tanya ikhsan."Jemput putri di kampusnya,pergi dulu ya"jawab dipta bergegas pergi.Ikhsan hanya tersenyum,tak lama pemain baru itu mendekati ikhsan,"Maaf mas,dipta sama putri itu beneran udah nikah?"tanyanya."Iya,memangnya kenapa?ehm..siapa tadi nama kamu?"tanya ikhsan balik."Oh nama saya noval mas,ya gak kenapa-napa sih mas,cuma nanya aja,karena kayaknya dipta sama putri itu gak ada chemistrynya kalau di luar sinetron"jawab noval.
Ikhsan menatap noval,"Jangan berasumsi sendiri kalau memang tidak tahu apa-apa tentang mereka"saran ikhsan sambil menjauh.
"Tunggu saja saat aq berhasil mendekati putri nanti,dipta tidak ada apa-apanya dibanding aq"batin noval sombong.

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang