Part 45

52 7 1
                                    

Putri bingung tidak tahu harus mencari dipta kemana lagi.Putri menangis dan melamun sejenak,"Baiklah..aq akan mengikuti kata hatiku kemana membawaku bertemu lagi dengan cinta sejatiku"gumam putri memberi semangat pada dirinya sendiri.Putri beranjak pergi mencari dipta ke tempat lain yang mungkin disinggahi dipta.Putri yakin kalau dipta tidak mungkin ke rumah orang tuanya,sejak kepergian fachri,orang tua dipta sangat menyalahkan dipta,jadi tidak mungkin dipta tinggal disana lagi."Apa dia kembali kesana ya?"pikir putri memikirkan satu tempat dimana menjadi tempat kenangan indah antara putri dan dipta.

Putri berdiri di depan gedung apartemen yang menjulang tinggi.Putri menaiki lift menuju apartemen dipta.Setelah tiba di depan apartemen dipta,putri ragu-ragu ingin masuk,tapi akhirnya,"Tok...tok..tok.."putri mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada jawaban sama sekali."Apa kak dipta tidak ada disini ya?"gumam putri ragu.Putri teringat kalau dia punya kunci duplikat apartemen dipta.Putri segera meraihnya dari dalam tasnya lalu mencoba membuka pintu dan.."Ceklek".Putri tersenyum lalu perlahan masuk ke apartemen dipta.

Putri melihat apartemen dipta tampak kacau,piring dan gelas kotor berserakan di ruang tamu,ruang keluarga.Baju berserakan di sofa,putri hanya bisa mengelus dada melihat keadaan apartemen suaminya yang nampak tidak terawat itu.Putri langsung membersihkan ruangan yang sudah tidak terlihat seperti ruang tamu itu.Saat sedang membersihkan ruangan,putri melihat pintu kamar dipta terbuka sedikit,putri berjalan mendekatinya.Putri mendorong pintu kamar yang terbuka sedikit itu lebih lebar dan..ternyata benar dipta ada di kamar itu,dipta sedang tertidur.Putri tersenyum menatap wajah ganteng suaminya yang tampak benar-benar tidak terawat.Wajah mulus tanpa jambang biasanya begitu mempesona para wanita,tapi ini sangat berbeda,wajah tampan itu begitu kusam dan kucel.Putri mendekati dipta lalu tangannya terangkat dan mengelus pipi dipta lembut tapi putri begitu terkejut,"Panas sekali ya Allah"ucap putri spontan.Putri mulai panik dan bergegas mengambil kompresan untuk dipta.Putri mulai mengompres dipta yang masih tertidur dengan tubuh demam tinggi."Kak..kenapa gak bilang sama putri kalau lagi gak enak badan..kan putri bisa temenin kak dipta,coba kalau kak dipta kenapa-napa trus putri gimana,hiks...hiks.."putri mulai menangis sambil mengompres dipta.

Sudah satu jam putri mengompres dipta dan dokter sudah datang memeriksa dipta.Putri dengan sabar mengompres dipta tanpa lelah,putri memeluk dipta,"Kak,bangun..putri gak mau kak dipta sakit,putri sedih kalau kak dipta seperti ini.."bisik putri pelan dan mulai menangis di dada dipta.Tak lama dipta mulai membuka matanya dan berusaha mengingat apa yang terjadi sebelum dia tertidur.Dipta heran ada perempuan yang memeluknya,dipta merasa sangat mengenal perempuan itu,dari harum tubuhnya dan parfumnya,"Putri"panggil dipta membuat putri mendongak dengan air mata di pipinya lalu tersenyum,"Alhamdulillah kak dipta sudah bangun"ucap putri begitu lega."Kenapa kamu ada disini?"tanya dipta heran."Tadi pak wendra nelpon nyariin kak dipta,katanya udah dua hari kak dipta gak syuting,makanya putri nyariin kak dipta,ternyata kak dipta disini dan lagi sakit"jawab putri.Dipta mencoba duduk sambil memegangi kepalanya,"Maaf gara-gara aq kamu jadi repot-repot kesini,aq baik-baik saja,lebih baik kamu pulang"ucap dipta pelan.Putri cemberut,"Kak dipta ngusir putri?putri tahu kak dipta gak suka kalau putri disini,ya sudah putri pergi saja"ucap putri mulai ngambek.Dipta menyadari hal itu dan buru-buru menahan putri,"Bukan begitu putri,aq sudah banyak salah sama kamu,aq tidak mau merepotkanmu lagi,jangan marah ya"sesal dipta .Putri menoleh,"Putri gak marah asal kak dipta mau makan bubur buatan putri"ucap putri,dipta pun mengangguk.

Putri mulai menyuapi dipta makan bubur,"Aq bisa makan sendiri put,aq gak mau kamu kerepotan mengurusku"ucap dipta yang merasa tidak enak dengan kebaikan putri padanya.Putri menggeleng dan terus melanjutkan menyuapi dipta.Dipta sesekali mencuri pandang pada putri,begitu pun putri yang malu-malu membalas tatapan dipta.Mereka berdua seperti abg yang sedang pdkt di kantin sekolah.Setelah suapan kelima,"Ehm..udah put,aq udah kenyang,perutnya udah nolak,maaf ya"ucap dipta,putri pun berhenti menyuapi dipta.Setelah selesai makan,putri memberikan obat untuk dipta,"Dimakan dulu obatnya kak,biar cepet turun panasnya"ucap putri lembut,dipta mengangguk mengikuti instruksi putri tanpa membantah.

Hari sudah malam,"Putri,sudah malam,lebih baik kamu pulang,aq anter ya"ucap dipta berusaha bangun dengan terhuyung,untung putri sigap memegangi tubuh dipta yang masih demam."Kak dipta bandel banget sih,masih demam juga,sok-sokan mau nganterin segala"omel putri membuat dipta tertunduk takut."Ya sudah putri pulang dulu ya kak,kak dipta hati-hati,istirahat ya,besok putri kesini lagi"ucap putri."Kamu pulangnya naik apa dan sama siapa?"tanya dipta khawatir."Naik taksi aja kak,ya sudah putri pulang ya kak"jawab putri,baru satu langkah,"Jdeeer!!!Aaa!kak dipta!"putri balik lagi langsung memeluk dipta erat ketakutan dan kaget karena petir menyambar dengan keras diiringi suara gluduk,lalu tak lama hujan turun dengan deras.Dipta terdiam saat membalas pelukan putri,dipta serba salah ingin rasanya bersorak kegirangan karena dipeluk bidadari hatinya,tapi di sisi lain dipta sangat takut membuat putri marah karena dipta lancang memeluknya.Putri masih menenggelamkan kepalanya di dada dipta,"Petirnya sudah reda,jangan takut lagi ya"bisik dipta lembut.Putri mendongak menatap dipta,"Kak.."."Hmm,ada apa?"tanya dipta balik menatap putri gemas."Boleh gak putri numpang nginep disini?malam ini saja,putri takut pulang sendirian di tengah hujan dan petir begini,putri janji tidak akan mengganggu kak dipta"pinta putri dengan memasang wajah imutnya."Aq tidak akan pernah menolak setiap permintaanmu,apalagi kali ini karena alasan cuaca yang tidak baik,kamu boleh tidur di kamarmu di sebelah,kamu tenang saja,aq tidak akan mengganggumu"jawab dipta mengelus rambut putri lembut.

Putri sudah berada di kamarnya di sebelah kamar dipta.Berbagai kenangan indah hadir di benak putri,putri tersenyum saat mengingatnya,tiba-tiba,"Jdaaaar!!Aaa!!kak diptaaa!!".Dipta yang cemas memikirkan putri langsung terlonjak kaget dan berlari ke kamar putri mendapati putri yang duduk meringkuk menutup mata dan telinganya ketakutan.Dipta langsung memeluk putri,"Ssttt..jangan takut ya,aq ada disini menjagamu,itu hanya petir biasa"bisik dipta menenangkan putri."Tapi putri takut kak.."balas putri makin mengeratkan pelukannya pada dipta."Iya,ya sudah tutup matamu dan pikirkan saja yang indah-indah"ucap dipta."Yang indah itu saat bisa memandang wajahmu dari dekat kak.."batin putri sambil menatap wajah dipta lekat.Dipta jadi salah tingkah ditatap sedekat itu oleh putri,"Putri lebih baik kamu tidur,aq akan menjagamu disini"ucap dipta menghindari saltingnya di depan putri.Putri sedikit kecewa karena dipta masih tidak bisa menangkap sinyal yang dikirimkannya untuk dipta,pertanda dia membalas cinta dipta.

Loser of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang