I Admired You • completed

8. One Step Closer

8. One Step Closer

" I can not hide what I feel, the fast heart beating, sweaty palms, dazed look when I get just one step closer to you"

.

Kringgg...

Bel pertanda jam istirahat baru saja berdering keras di SMA GUSTAV Jakarta. Elfan yang sedari tadi melirik jam dipergelangan tangan kirinya akhirnya menghela nafas lega. Pasalnya, guru gendut nan killer itu terus melantunkan nama-nama ilmiah sel hewan yang susah bin ribet dihafalin selama 3 jam pelajaran berturut-turut. Ia juga menyuruh mereka untuk menghafalkan nama-nama ilmiah itu. Elfan benci hafalan. Meskipun Elfan ini anak IPA, ia lebih menyukai pelajaran IPS ketimbang bidang studinya sendiri. Karna menurutnya, IPA itu banyak hafalan. Padahal hafalan membuat kapasitas otak makin berkurang fungsinya. Bukannya makin pinter malah tambah bodo.

Setelah guru gendut nan killer mengatakan salam lalu berjalan keluar dari kelas, Elfan segera berdiri lalu berjalan keluar melewati pintu belakang diikuti ke tiga temannyaㅡRadit, Rio, dan Raka. Elfan menyebut mereka dengan sebutan triplets. Kalian tau anak kecil kembar tiga yang berasal dari negara gingseng?ㅡKalo gak tau, coba aja tonton. Awalnya Elfan menyebut mereka dengan sebutan '3R' karna awalan nama mereka sama yaitu huruf 'R' tapi karena saat itu ia tak sengaja menemukan video bayi kembar tiga yang tiba-tiba nongol di explore instagramnyaㅡentah siapa yang menyukai video itu sampai-sampai memenuhi explore-nyaㅡmembuat cahaya ilahi seakan menerangi pikirannya untuk menyebut mereka dengan sebutan 'Triplets'.

Selama mereka berempat berjalan ke kantin, banyak tatapan memuja yang terus menghujani mereka tanpa henti di setiap jalannya. Kebanyak dari mereka adalah gadis-gadis yang menyebut dirinya dengan embel-embel fans.

Apalagi saat Elfan membalasnya dengan senyuman mautnya. Teriakan demi teriakan semakin terdengar keras sehingga membuat ke tiga temannya alias triplets menutup telinga yang terasa berdenging mendadak. Ditambah lagi Raka dengan gaya sok-nya menyisir rambutnyaㅡyang sama sekali gak berantakanㅡkebelakang dengan menggunakan jari-jarinya seraya mata kirinya mengedip sekali kearah gadis-gadis yang sedang berkerumun. Alhasil, lorong yang mereka berempat lewati seakan mendadak menjadi red carpet untuk jalan masuk keluarnya para artis terkenal. Tak luput dengan teriakan para fans yang meneriaki idolanya dari garis pembatas di sebelah red carpet tersebut. Lebay memang.

Sesampainya di kantin, mereka bertigaㅡminus Radit karna dia yang bertugas memesan makananㅡlangsung menduduki tempat di depan persis stand bakso Mang Udin.

Radit yang telah memesan pesanan mereka segera mendudukan dirinya di samping Elfan duduk. Sambil menunggu, Rio yang paling bisa membuat guyonan, akan nyerocos mengeluarkan kata-kata sehingga membuat mereka bertiga tertawa mendengarnya. Dari nyerocos tentang Bu Watiㅡguru biologiㅡyang gendut nan killer itu sampai nyerocos tentang kucing Raka yang diperkosa oleh kucing tetangganya. Dan satu lagi yang pasti, menggoda Mbak Nenengㅡasisten Bang Ujang penjual siomay terenak se-kantinㅡadalah kebiasaan triplet ketika perempuan itu mengantarkan pesanannya ke meja mereka.

Perlu kalian ketahui, di sekolah ini ada dua nama Ujang yang berbeda profesi dan panggilan, terutama soal umur. Yang satu tentu saja Bang Ujang. Meskipun Bang Ujang ini penjual siomay namun umurnya masih terbilang muda loh. Umurnya tak jauh dari anak-anak SMA di sekolah ini. Kisaran sekitar 25 tahunan. Maka dari itu ia dipanggil 'Bang Ujang'. Nah yang satunya lagi adalah Mang Ujang. Mang Ujang ini adalah tukang kebun sekolah yang mengoleksi celurit tajam guna untuk memotong rumput-rumput liar yang kerap tumbuh di halaman belakang sekolah. Kalau soal umur, umurnya sudah kisar 63 tahun. Tapi jangan sekali-kali meremehkan kekuatan Mang Ujang ini. Meski usianya sudah cukup senja, kekuatannya masih terbilang seperti remaja usia 20 tahunan.