I Admired You • completed

49. Broken Heart

Mbu (maaf baru update) ya😅
Jangan lupa vote😉

Langsung aja deh,

Happy Reading kesayangannya Elfan~😛

.

"Ya, dia Kyla."

Palu raksasa seakan membentur kepala mereka, terutama Raka.

"Kyla? Jangan asal sebut nama lo ya!" Emosi Raka meninggi. Jelas ia tak terima bahwa sang kekasih dituding sebagai pelaku utama atas semua hal ganjil yang menimpa Elfan dan Renata.

"Ka sabar Ka, gue tau lo gak bakal percaya. Tapi ini kenyataannya." Ucap Falen.

"Kyla itu cuman nama samaran. Nama aslinya Zerlin."

"Sabahat Andin," tambah Clara.

Raka menggelengkan kepalanya. "Omong kosong."

"Gue tau ini sulit buat dipercaya tapi dengerin gue, gue bakalan jelasin ke kalian." Ucap Falen dengan nada meyakinkan hingga mereka kini terdiam.

"Waktu pertama kalian ngenalin gue ke Kyla, gue ngrasa ada bagian dari diri dia yang gak asing di mata gue. Cara dia senyum, cara dia natep gue, dan cara dia ngenalin diri itu sama kayak seseorang. Tapi waktu itu gue coba singkirin perasaan itu. Pas di kantin rumah sakit, kalian inget kan? Kyla mesen serba mangga. Dan itu mengingatkan gue dengan Zerlin, sahabat Andin, sahabat gue juga. Karena setelah kematian Andin diumumin, Zerlin menghilang dan gak ada yang tau dia kemana. Dari situ keyakinan gue menguat."

"Beberapa hari setelahnya gue ke bokap, gue minta tolong ke dia buat cari tau identitas lengkap dari Kyla. Setelah ketemu, ada yang janggal dari identitas itu. Akhirnya gue minta bantuan bokap lagi buat mempekerjakan mata-matanya. Seminggu kemudian, mata-mata itu berhasil ngumpulin semua data dari keluarga Kyla. Dari yang diketahui banyak orang, sampe data yang disembunyikan keluarganya. Dan hasilnya bener-bener mbuat gue kaget. Ternyata dugaan gue bener dan gak meleset satupun."

Falen menarik napas dalam-dalam lalu dihembuskannya. "Kalo Kyla itu Zerlin."

"Gak! Gue masih gak percaya!" Elak Raka.

"Gue serius Ka, lo harus percaya sama gue!" Api emosi Falen mulai menaik dan itu berhasil Clara rasakan.

Clara menyentuh tangan Falen, berniat untuk menenangkannya.

"Biarin gue aja yang nerusin." Falen mengangguk.

"Di malam kecelakan Andin, gue ada di sana."

Kini semua mata menatap Clara. Begitupun Raka, apalagi Elfan. Mereka menatap serius menunggu kelanjutan cerita Clara.

"Bareng Ola sama Raras. Sebelumnya gue gak liat ada Andin di sana. Tapi gue liat ada Zerlin di sana. Pakaiannya serba hitam, dia nyender mobil hitam tanpa plat nomer dengan beberapa orang berpakaian sama di sekitarnya. Awalnya gue kira itu bukan Zerlin tapi ternyata itu beneran Zerlin. Kita bertiga nyamperin dia..."

"Zerlin? Lo ngapain di sini?" Yang disebut namanya membelalak kaget. "Ngapain kalian di sini?"

Clara terkekeh. "Kan gue yang tanya pertama. Gimana sih lo?"