29. Side

39.2K 3.1K 58
                                    

29. Side

"It's okay if in the end, i couldn't with you. As long as you happy and stay, in here, in this side."

.

Happy Reading💕
jangan lupa tinggalkan jejak🌚

Tarik.

Hembus.

Tarik.

Hembus.

Begitulah yang sedari tadi Falen lakukan di balkon kamar, memandangi rembulan di atas sana yang memancarkan cahayanya cerah.

Berdiri menumpu pada pembatas balkon adalah kebiasaan laki-laki ini. Memandangi langit gelap bertaburan bintang dan meresapi tiap bait lagu yang terputar di speaker. Di samping tugasnya sebagai ketua OSIS, ia juga butuh refreshing sejenak, sedikit menghindar dari tumpukan lembar kerja yang memenuhi bagian kapasitas otaknya.

Falen termenung.

Memikirkan kejadian tadi siang yang membuat hatinya sedikit terguncang. Bukan karna hubungan Renata-Elfan, melainkan seseorang yang sudah ia anggap sebagai temannya,

Clara.

Mungkin semua akan bertanya-tanya jika Falen mengoarkan kata pertemanan antara dirinya dengan Clara. Memang tak masuk akal, tapi inilah kenyataannya.

Falen, Clara, dan tentu saja, Ola serta Raras adalah teman masa lalu.

Lucu.

Falen hanya tak menyangka, orang-orang yang pernah ia anggap teman, kini perlahan menjauh, memusuhi, dan...

Berubah.

Tak pernah terbayangkan di pikiran Falen, bahwa mereka, satu-persatu akan semakin susah dikenali.

Clara, Ola, dan Raras.

Satu lagi,

Elfan.

Flashback

"LEN! TOLONGIN GUE!! HAHAHA," seru Clara di sela-sela gelitikan sahabatnya, Ola dan Raras.

Ola semakin gencar menggelitiki perut Clara, "Jangan Len! Biarin aja Clara kena batunya!"

Falen yang tak tahu menahu hanya ikut-ikutan tertawa melihat wajah kocak Clara detik ini. Berbeda dengan Elfan, yang hanya terdiam memandangi layar ponselnya tanpa berniat melihat apa yang terjadi dengan kawan-kawannya.

"FALEN!! LO TEMEN GUE 'KAN? HAHAHA BANTUIN GUE HAHAHA PLEASE LEN HAHAHA," walau Clara tau itu hanya sia-sia, ia tetap meneriaki nama Falen dan meminta tolong padanya.

Tak ada sautan, hanya terdengar gelak tawa yang terisi. Bahkan mata Clara kini telah mengeluarkan airnya, membuat Ola ataupun Raras semakin keasikan menggelitiki perut Clara.

"Hahaha ha ha Elfan! Tolongin gue elahhhh jangan mainan hape mulu!" Kini gilaran Elfan yang menjadi target Clara, setelah Falen.

Tak sedikitpun menggubris, Elfan bangkit dari duduk, lalu berjalan ke arah pintu kelas.

I Admired You • completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang