17. Elfan Choices

55K 4.3K 114
                                    

17. Elfan Choices

"Pilihan tersulit dihidupku adalah ketika otak memikirkanmu, namun hati menuliskan namanya."

.

Elfan berjalan mondar-mandir layaknya orang kebingungan. Pasalnya, sedari tadi fikirannya terus memikirkan seorang gadis yang akhir-akhir ini terus menghatuinya. Renata Oska. Gadis yang akhir-akhir ini baru berkenalan dengannya.

Entahlah, Elfan sangat bingung saat ini. Oke, Elfan akui, ia suka dengan Renata. Tapi cinta? Cinta Elfan masih untuk satu orang. Dan satu orang itu sudah pergi meninggalkannya. Elfan takkan mungkin melupakan gadis yang merupakan cinta pertamanya itu. itu tidak akan terjadi dalam kamus hidupnya.

Namun, Elfan juga menyadari, bahwa jika dirinya terus berada di zona kesedihan ini, bukankah ia akan semakin terpuruk? Tapi Elfan juga tau diri, ia bisa aja memacari anak orang dengan sekali tunjuk, tapi itu tidak akan terjadi karna tidak dilandasi rasa cinta.

Elfan menghela nafas berat. Ia merebahkan tubuhnya membentuk bintang besar. Matanya menerawang langit-langit kamarnya.

Ndin, gue harus ngapain?

Elfan mengusap wajahnya beberapa kali. Jika ia hanya menyukai Renata, mengapa ia bisa sefrustasi ini?

Elfan bangkit dari tidurannya dan berjalan ke arah meja belajar. Ia menundudukkan diri di kursi meja belajarnya. Namun, matanya tak beralih sedikitpun dari tembok di samping meja belajarnya. Tembok yang penuh akan foto-foto dirinya dan seseorang. Ya, dia Andin.

Andini Kartika Lintang. Kerap disapa Andin. Gadis periang, manis, cantik, berbakat, dan berkomitmen ini telah kehilangan nyawanya diumur yang ke-16 tahun. Umur yang terlalu muda untuk meninggal. Ia kehilangan nyawa karna sebuah insiden kecelakaan. Kecelakaan ini adalah bentuk dari pembunuhan berencana yang sudah direncanakan sebelumnya oleh seseorang. Entah motif apa yang membuat Andin harus kehilangan nyawanya. Bahkan pihak keluarga Andin belum juga menemukan siapa orang dibalik pembunuhan berencana ini.

Kejadian itu terlalu tiba-tiba di mata Elfan. Ia ingat, saat itu ia bahkan baru saja merayakan anniversary pertama bersama Andinnya. Tapi pikirannya kosong saat tiba-tiba ia mendapat telfon dari pihak keluarga Andin, bahwa gadis itu mengalami kecelakaan. Akibat dari kecelakaan itu, Andin mengalami koma selama 2 minggu. Elfan juga ingat, Andin sempat bangun dari komanya, namun hanya berselang 3 hari. Setelah itu, dunia Elfan terasa hancur berkeping-keping saat hasil dari elektrokardiogram memunculkan garis lurus panjang.

Elfan menghela nafas panjang. Lalu sudut matanya menarik dirinya agar membuka sebuah kotak box berwarna putih yang tertata rapih di ujung meja belajarnya.

Wajah Elfan berubah sendu setelah kotak box itu terbuka. Di sana, ada berbagai kenangan manis yang Andin tinggalkan untuknya. Kenangan manis dan menyakitkan yang berlebur menjadi satu.

Namun dari semua kenangan itu, Elfan tertarik dengan sebuah surat yang mana adalah surat yang diberikan Andin saat gadis itu sempat bangun dari komanya.

Dengan berat hati, Elfan kembali membuka lembaran kertas itu dan membacanya lagi setelah satu tahun yang lalu.

Hai Elfan sayang,

Sebelumnya, Andin minta maaf sama Elfan. Andin tau, saat Elfan membaca surat ini, berarti Andin udah nggak ada. Maafin Andin ya Fan, Andin gak bisa barengan terus sama Elfan.

Elfan tau enggak? Andin bahagia banget! Coba tebak kenapa? hehe

Meskipun saat ini Andin merasakan umur Andin gak akan lama lagi, Andin bahagia. Soalnya Elfan selalu ada di samping Andin. Nemenin Andin sampe Andin bangun.

I Admired You • completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang