25. Real Date
"Berdua denganmu, walau hanya dengan cara sederhana, sudah cukup membuat hari-hariku dipenuhi jutaan pelangi di dalamnya."
.
Hari ini adalah hari pertama bagi siswa GUSTAV untuk menjalankan liburan semester. Seperti tradisi-tradisi sebelumnya, ketika semua murid sudah menyelesaikan ujian semester, mengambil rapor semester, maka liburanlah adalah hal terindah bagi mereka setelahnya. Meskipun liburan hanya ditetapkan selama 2 minggu, sih, tapi mendengar kata liburan sudah cukup bagi siswa GUSTAV. Mengingat betapa menumpuknya tugas-tugas yang diberikan.
Setelah memoles wajahnya dengan bedak tipis, Renata mengoles bibirnya menggunakan lip balm.
Tersenyum memandang wajahnya dari balik cermin di depannya, memakai sepatu sneakers, dan mengalungkan tas selempangan berwarna putih yang berukuran kecil pada tubuhnya.
Menatap jam putih ditangan kirinya, dan ternyata jarum jam sudah menunjukkan pukul 10.00 AM.
Renata terperangah saat lagu Goodbye Summer dari girl group f(x) asal Korea mengalun keras dari handphone putihnya.
Renata memang menyukai lagu-lagu Korea, karna menurutnya, lagu-lagu tersebut terdengar indah saat masuk ke telinganya. Dan Renata tak munafik soal itu, memang sih, Renata tidak terlalu menyukai drama korea atau k-pop, tapi dia sangat menyukai lagu-lagunya.
Tangannya merogoh tas selempangan untuk mengambil handphone, setelah dapat, kedua ujung bibirnya terangkat seraya jarinya menggeser tombol hijau di atas layar touch screen handphonenya.
"Iya Fan?" Ucap Renata setelah mengangkat panggilan dari Elfan.
"Aku udah nyampe di rumah kamu, kamu udah siap?"
Sejak kejadian seminggu yang lalu, dimana Elfan menyatakan perasaannya pada Renata, laki-laki itu memang sudah membiasakan diri untuk berbicara menggunakan panggilan aku-kamu, hanya dengan Renata, pacarnya.
Renata tersenyum, "Kamu masuk aja Fan, aku bentar lagi selesai."
"Yaudah, sekalian aku minta ijin sama bunda kamu deh. Tante Merlyn ada di rumah 'kan?"
"Iya ada,"
"Oke, sampai bertemu nanti sayang,"
Bip
Sayang?
Pipi Renata mendadak merona seketika dan bibirnya seperti terhasut untuk membentuk sebuah lengkungan.
Memasukkan kembali handphonenya di tas selempangan, berjalan ke arah cermin besar di lemarinya, lalu tersenyum saat dirasa penampilannya sudah oke.
Dengan langkah bahagia, Renata berjalan menuruni tangga, saat kakinya terpijak di dekat ruang tamu, matanya menangkap sosok Elfan yang sedang berbicara dengan Merlyn dan Alva.
Elfan mengadah, bibirnya melengkung ketika matanya bertubrukan dengan mata almond Renata.
"Udah punya pacar tapi gak ngomong sama Kak Alva, nih?" Renata menoleh saat mendengar suara Alva.
Tersenyum kikuk, lalu mendudukkan dirinya di samping Elfan. "Bukannya gak mau ngomong Kak, tapi 'kan Kak Alva sibuk sama kuliah terus, liburan tahun baru juga sibuk sama skripsi."
Entah mengapa, Elfan tersenyum mendengar tuturan Renata. Cara gadis itu berbicara kepada kakaknya terdengar lucu dan menggemaskan di telinganya.
"Ya deh, maafin Kak Alva ya," Renata mengangguk seraya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Admired You • completed
Teen Fiction#VERNANDOSERIES 1 🤴🏻 Hanya satu keinginan Renata saat ini. Menjadi 'satu' dari 'semua' alasan Elfan untuk tersenyum. Copyright. 2016 oleh nafiaaw ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ CERITA PERTAMA DAN MASIH ACAK²AN. JADI HARAP MAKLUM, NAMUN TERIMA KASIH BANYAK...