80+ vote for next?⤴
(Baca notes paling bawah ya kalo udah selese baca. Terima kasih:) )
.34. Study Tour (bagian 1)
.Menunggu itu memang gak enak, yang ada malah bikin enek.
Jangankan menunggu soal hati yang digantung, menunggu pesawat landing aja udah bikin hati membara. Bukan, bukan karna marah atau emosi. Tapi karna hati ingin segera merasakan indahnya pulau kebanggaan Indonesia itu.
Dari 4 pilihan tempat study tour, banyak dari mereka memilih Bali sebagai tujuan wisata belajar mereka.
Ah, bilang aja mau liat turis cantik.
"Sebentar lagi, pesawat akan mendarat di bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali...." suara dari pramugari terdengar ke telinga Renata. Ia segera menegakkan bangkunya seperti sedia kala dan mengeratkan sabuk pengaman, begitu juga dengan semua penumpang pesawat lainnya.
Sekitar 15 menit kemudian, pesawat telah mendarat dengan mulus di bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Butuh sekitar 30 menit untuk menginjakkan kaki di bandara itu, memang perlu ekstra kesabaran jika menaiki pesawat. Tapi ini lebih mending dari pada naik bus Jakarta-Bali, yang membutuhkan waktu 18 jam atau bahkan sampai sehari. Maka dari itu, sekolah lebih memilih menjadikan pesawat sebagai transportasi wisata belajar mereka.
Meski mahal, namun lebih praktis, efisien, dan yang paling penting, cepat sampainya. Meski hanya membutuhkan waktu 1 jam 45 menit dalam perjalanan, namun jika ditotal keseluruhan dari check in, boarding, take off, flying, dan landing, dibutuhkan waktu sekitar 4 jam 30 menit bagi kaki untuk menginjak tanah Bali secara nyata, bukan khayalan lagi.
Setelah mengambil koper dan barang-barang pribadi mereka, rombongan SMA GUSTAV segera berjalan ke arah depan terminal. Di sana, sudah ada 6 bus besar yang menanti kedatangan mereka. Satu persatu siswa mulai menaiki bus, sesuai pembagian kelas yang dibagi dan tertempel di kaca bus.
Pembagian bus diurutkan dari kelas MIA, dengan formasi MIA 1 - 2, MIA 3 - 4, MIA 5 - IS 1, IS 2 - 3, IS 4 - 5, dan satu bus lagi untuk guru-guru SMA GUSTAV yang mengikuti acara tersebut. Bus yang dilengkapi wifi gratis, AC, serta TV LED berukuran 32 inci membuat mereka nyaman dan rileks seketika. Apalagi ditambah dengan sound system yang memutar musik-musik barat yang lagi booming.
Supirnya tau aja kalo umur segini emang sukar banget kalo dikasih musik dangdut.
Jarak antara bandara dan hotel yang akan mereka tempati 5 hari ke depan masih jauh dijangkau, kurang lebih 1 jam dari bandara. Letak hotel yang berada di pusat kota Denpasar, memang sedikit membuat mereka lagi-lagi harus menunggu untuk berbaring di atas awan empuk yang tiada dua kenikmatannya.
Dalam perjalanan menuju hotel, banyak ragam perasaan yang tercipta, ada yang bosen, ada yang gak sabaran, ada yang capek, ada juga yang nyesel.
Kalo dibagi tiap jenis, ada 3 tipe orang dalam perjalanan. Yang pertama ada tipe orang yang suka heboh, ngomongin hal-hal yang gak penting dibahas. Yang kedua, ada tipe orang yang cuek bebek, bahkan memilih tidur ketimbang ngomongin hal yang gak penting, dipikiran mereka ya cuman satu. Cepet nyampe buat nglanjutin molor. Dan yang terakhir, tipe ke-tiga, ada tipe orang yang pendiem, gak tidur atau ngobrol, paling cuman mandangin jalanan.
Renata adalah orang yang memiliki tipe ke-tiga, alias berdiam diri memandang jalanan Bali yang ramai lancar. Ia terdiam bukan karna nahan sakit atau juga nahan boker. Renata cuman kurang suka naik bus. Pasalnya, Renata ini orang yang mabukan. Jangan salah ambil kesimpulan ya, Renata bukan orang yang suka 'minum-minum' kok, tapi Renata suka mabuk perjalanan kalo naik bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Admired You • completed
Teen Fiction#VERNANDOSERIES 1 🤴🏻 Hanya satu keinginan Renata saat ini. Menjadi 'satu' dari 'semua' alasan Elfan untuk tersenyum. Copyright. 2016 oleh nafiaaw ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ CERITA PERTAMA DAN MASIH ACAK²AN. JADI HARAP MAKLUM, NAMUN TERIMA KASIH BANYAK...