26. Unforgettable (Bagian 1)

44.9K 3.5K 40
                                    

26. Unforgettable (Bagian 1)

.

"TATA!!" Terdengar sahutan kencang dari arah lantai bawah.

Renata yang sedang merapihkan seragamnya, bergegas memakai sepatu dan menyampirkan tasnya pada punggung, lalu tergesa-gesa menuruni tangga.

Hari ini memang hari pertama masuk sekolah setelah liburan yang bisa dibilang liburan singkat. Setelah melewati beberapa rintangan di semester 1, menikmati sebentar waktu liburan, dan kini saatnya siswa-siswi kembali akan disibukkan dengan aktifitas di sekolah, tepatnya aktifitas baru di semester genap ini.

"Iya Kaㅡ" "Eh, Elfan? Pagi-pagi banget kamu datengnya?" Renata mendudukkan diri samping Elfan, yang terlihat sedang mengunyah roti lapis di genggamannya.

"Sengaja, biar gak telat," kata Elfan setelah menelan roti di mulutnya.

"Biar gak telat atau biar bisa lama-lamaan sama Tata?" Sindir Dylan.

Elfan terkekeh, "Tau aja lo Bang."

Sembari asik mengunyah makanannya, Dylan mendengus. "Tau dah, yang masih anget-angetan."

"Anget-angetan? Emangnya tempe buat bunda yang baru digoreng?" Tanpa melihat Dylan, Renata asik mengolesi rotinya dengan selai strawberry kesukaannya.

"Bukan tempe Ta, tapi wedangnya daddy tuh, yang di atas meja." Sahut Alva tiba-tiba.

Dengan polos, Renata berdiri lalu berjalan mendekat ke daddynya, dan mengulurkan tangan menyentuh gelas yang berisikan wedang milik daddynya.

Dylan menepuk jidat melihat tingkah polos Renata, "Maksudnya bukan anget itu Tata sayang..." Dylan sedikit menekankan kata 'sayang' diucapannya. "Lo sih, Bang, kelamaan ngurung Tata jadi gini 'kan?" sambungnya serambi menatap kesal wajah cengo Alva.

"Ngurung gimana maksud kamu, Lan?"

"Ya gitu, ngurung Renata dalam bergaul. Jadi gini 'kan adek gue. Tanggung jawab lo," ucap Dylan dengan kesal.

Elfan dan Jamesㅡayah Renataㅡterkikik geli menatap pertengkaran kecil serta tingkah Renata yang terlampau polos itu.

"Lah terus? Katanya bukan tempe tapi, wedangnya daddy. Yaudah Tata cek aja," kata Renata sambil berjalan kembali kearah tempat duduknya lalu kembali mengolesi rotinya.

"Maksudnya itu, anget di sini punya makna romantis Tata sayang, bukan angetㅡhangat." Jelas James, membuat Renata ber-oh ria serambi mengangguk-anggukan kepala seperti hiasan kucing di toko china.

"Emangnya, Nak Elfan sama Tata baru berapa lama pacarannya?" James menyeruput wedang rendah gula setelahnya.

James memang baru tau 2 hari yang lalu saat Elfan mengantar pulang putrinya. Disitulah dia langsung menyerbu Elfan dengan rentetan pertanyaan yang terucap dengan nada semangat.

"Baru jalan 2 minggu sih, Om,"

James mengangguk lalu mengangkat ujung kiri bibirnya, "Kamu harus sabar ya, Tata itu manjanya gak ketulungan loh,"

"Oh ya?"

"Ih daddy apaan sih, gak kok Fan! Jangan percaya sama daddy. Itu fitnah," Renata menatap James yang tersenyum geli dengan tatapan mematikan.

I Admired You • completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang