Ramen - Masunaga Kazuna

1K 113 22
                                    

Requested by aga_alana

Semangkuk besar berisi mi dikepung kuah kemerahan hadir di depanmu. Mangkuk itu tak sendiri, ditemani oleh mangkuk lain di seberang. Kau melepas sumpit dari bungkusan. Membiarkan seluruh isi teraduk rata seiring kepulan asap yang membubung angkasa. Kau dapat merasakan semilir aroma daging ayam serta kegurihan rempah.

"Itadakimasu (selamat makan)!" ucapmu mulai melahap ramen yang membutuhkan perjuangan setengah jam dalam mendapatkannya.

Pemuda berambut jingga kecokelatan itu--- Masunaga Kazuna--- tersenyum kecil melihatmu makan dengan semangat. Jari telunjuk dan jempolnya hendak memutus kedua sisi sumpit yang menyatu. Makan bersamamu di malam hari. Di musim dingin peralihan yang membekukan, tetapi dapat teratasi dengan perut yang hangat. Kazuna yakin akan sangat merindukan momen sesimpel ini bersamamu.

Terhitung sejak malam itu.

Ramen
Pair: Masunaga Kazuna (MooNs) x Childhood Friend! Reader
My inspired song(s):
1. Color of Heart - Masunaga Kazuna (lagu ada di media, bisa di-play sambil baca ;3)
2. Kanon [Beat Box Version] - Miyano Mamoru
Warning: OOC, AU
By agashii-san
.
.
.

Makan ramen bersama bukanlah kencan. Melainkan sebuah kebiasaan yang sering kaulakukan di saat senggang. Dan teman yang bersedia menemani makan hanyalah Kazuna. Teman kecilmu.

"[Name], butuh air?" tanya Kazuna memandangi nasib mangkukmu tersisa kuah dalam waktu singkat.

Kau menggeleng cepat. Didasari oleh kekesalan akibat perdebatan dengan ayahmu, sejejak beban menghantui benak. Kau dipaksa pindah ke kampung ayahmu karena nasib usaha yang semakin tidak berkembang dalam waktu dua minggu ke depan. Dan itu artinya, kau akan berpisah dengan segala hal yang terjadi di Tokyo.

Kazuna mengetahui kepergianmu yang tak lama lagi. Sedih memang, belum lagi karena bertahun-tahun, kau tak pernah peka dengan perasaannya. Dengan kata lain, dia di-friendzoned-kan olehmu. Bersedia menjadi penampung curahan serta keluhanmu. Hingga kini kau juga tak pernah terpikir memiliki kekasih.

"[Name], di hari sabtu depan, apakah kau bersedia menemaniku?" tanya Kazuna mengeluarkan dua buah tiket. "Aku kedapatan hadiah tiket bermain di Usami Land."

Matamu berbinar-binar. Seumur hidupmu, mendapatkan tiket ke sana merupakan perjuangan keras karena selalu terjual habis setiap weekend. Tanpa pikir panjang, kau mengangguk.

"Tentu saja! Sabtu depan, 'kan?" sahutmu setuju.

Kazuna mengangguk. "Aku akan menunggumu di depan stasiun jadi kita bisa di sana bersama-sama."

Meskipun kau masih merasa sebal akibat perdebatan, Kazuna dengan mudah menyihir perasaanmu menjadi lebih baik.

• • •

Sabtu depan.

Kazuna menunggumu lebih dulu di depan gerbang. Hanya berdua, tetapi sudah terbiasa bersama. Tanpa status yang pasti.

"[Name], kau nggak masalah kan kalau naik bianglala?" tanya Kazuna.

Kau mengangguk pelan. "Nggak apa-apa, kok. Aku bisa mengikuti atraksi apa saja!"

Pasalnya, tadi kau cukup bersemangat menaiki wahana yang bisa tergolong biasa-biasa saja hingga ekstrem.

Kazuna mengusap dagu, sedikit tertarik menjahilimu. "Eh? Benarkah? Kalau rumah hantu?"

𝐵-𝑝𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡: 𝐷𝑟𝑒𝑎𝑚𝑦*𝐹𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠𝑦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang