Kitakore + MooNs: kabedon (?)

1K 80 79
                                    

Special for 1k+ votes! Thank you~

Selamat membaca!

Fyi, bagi yang nggak tahu arti kabedon, maka dikutip dari wiki dirincikan sebagai berikut:

That's called "kabe don" (壁ドン).
Its recent appearance in an instant noodle commercial is bewildering some people online in Japan.

In simplest terms, "kabe" (壁) means "wall," and "don" (ドン) is a loud noise. So, kabe-don is loosely, "hitting a wall."

intinya; memukul dinding.
Di manga shoujo, biasa si cowo nepuk dinding pas si cewe nyandar di situ juga.

× × ×

Kitakore

Kitakado Tomohisa
Alismu bertaut pelan. Lelaki itu sedari awal diam cukup lama. Kau sesekali melirik lalu beralih memainkan jari.

Saat akhir kelas kuliah pagi, dirimu didekap Kento seenak hati--- karena berkatmu, nilai ujiannya berhasil terselamatkan. Ternyata, Tomohisa menjadi saksi mata di luar kelas, memegang dua gelas kopi. Perasaan terpukul dan bersalah campur aduk dalam batinmu.

"Tomo, apa kau marah?" tanyamu pelan.

Menjadikan dinding ruang tamu rumahmu sebagai sandaran punggung, kau duduk memeluk lutut.

Tomohisa membiarkan tangan kanannya mengudara di dinding, tepat di atas puncak kepalamu.

"Tomo, ada apa?" tanyamu bingung.

Iris biru cerahnya menatapmu lekat-lekat.

Di sisi lain, jemari kirinya merengkuh bahumu pelan. "Ternyata aku tidak bisa ...."

Kau mengernyitkan dahi.

"Kalau dari bacaan referensi, sisi romantis kabedon bisa mendebarkan jantung gadis. Aku tahu Kento tadi bertindak seenaknya. Daripada kau merasa takut, lebih baik aku menenangkan diri seperti ini karena cemburu."

Menepuk punggungnya pelan, kau berucap, "Daripada takut karena kabedon, aku jauh lebih ngeri kalau didiamkan terus olehmu."

Tomohisa mengusap dagu. "Kalau begitu ... mungkin di lain kali waktu, aku akan mencobanya. Kabedon, maksudku."

Kau mengerjap disertai semburat merah di kedua pipi. "E-eh? Kenapa?"

"Motif berjaga-jaga. Soal waktunya ... itu akan jadi rahasia," gumam Tomohisa lalu tersenyum berseri.

Korekuni Ryuuji
Lelaki berambut hitam berhelai magenta menunjukkan ketidaksenangan kepadamu. Banyak lelaki mengajakmu kencan musim panas. Mengerubungi secara langsung maupun surat ajakan dari loker sekolah.

"Hei, Ryuuji," panggilmu karena Ryuuji berlalu dari anak tangga. "Kau kenapa, sih?"

Ryuuji berdecak kesal. "Tidak kenapa-napa."

Curiga, kau berlari dan menghalangi langkah Ryuuji. "Ayolah. Cerita kepadaku. Ceritaaa."

Membuang muka, Ryuuji melengos. "Tidak mau. Pokoknya aku lagi kesal."

𝐵-𝑝𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡: 𝐷𝑟𝑒𝑎𝑚𝑦*𝐹𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠𝑦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang