Gunting - Korekuni Ryuuji

737 86 20
                                    

Requested by HoshiPhantomhive
Maap saya lama kelarin punyamu :"

Ryuuji selalu mendapati [Full Name] duduk sendirian di dalam kelas ketika banyak siswi yang memilih ke kantin saat beristirahat.

Ryuuji melengos bingung. Ia cuma anak baru yang dipindahkan ke sekolah swasta. Namun, kehadiran gadis itu justru menarik perhatiannya. Melebihi jumlah teman sekelas yang menagih kontak ponselnya.

"Apa yang kaulirik, Ryu-ji~?" tanya pemuda bernama Ashuu Yuuta asal kelas sebelah.

Yuuta pindah lebih awal sebelum Ryuuji. Namun, Yuuta tetap sering mendatangi kelas Ryuuji. Meskipun Ryuuji tidak meminta, tetap saja ada orang-orang yang datang menghampirinya. Mungkin sebagian besar ingin berteman karena status profesi keluarganya yang elite di dunia entertainment.

Gadis yang terletak dari dua blok kursi sebelah Ryuuji sedang diam memandangi jendela. Tangan kanannya menancap lubang earphone ke telinga, disertai senandung singkat penuh kegundahan. Seakan sekolah merupakan wilayah penyiksaan purnawaktu.

"Dia... siapa?" gumam Ryuuji, tanpa sadar tidak melepas sepasang manik magentanya dari tadi.

Yuuta hanya bisa melirik sahabatnya bingung. Dan, ia tidak bisa menjawab. Membiarkan pemuda itu larut akan sisi penasaran yang tidak berujung.

Gunting
Pair: High Schooler! Famous! Korekuni Ryuuji x Kuudere! High Schooler! Reader
B-Project © MAGES, Yukihiro Utako
Note: AU, OOC, typo beredar. Penceritaan lebih condong dari sudut pandang ketiga yang menekankan sisi Ryuuji terhadap [Name].
By agashii-san
.
.
.

Gadis itu--- [Full Name] ternyata memang sangat pendiam. Dan jarang berekspresi. Oleh karena itu, seisi kelas memilih membiarkannya sendirian karena terkesan membosankan. Dia seringkali ditunjuk untuk membersihkan papan kelas dan mengerjakan tugas menanam di halaman sekolah.

Demikian isi catatan observasi Ryuuji selama tiga hari berturut-turut. Ryuuji menatap notes itu lekat-lekat. Tiba-tiba wajahnya jadi merah sendiri. Ia menyimpan buku itu ke dalam laci kemudian mencari setangkai chupa chul dari saku jasnya. Ryuuji bisa dengan mudah berinteraksi dengan teman sekelas, termasuk ketika ia berucap sinis pun. Dan, hanya satu-satunya yang tidak pernah merasa pemuda itu ada--- [Full Name].

"Korekuni-san, karaoke bersama, yuk?" ajak salah satu teman sekelas.

"Kalau dia ikut, aku juga mau!" sergah yang lain mengerumuni.

Ryuuji tidak memusingkan ajakan itu. Lambat laun, Ryuuji tidak bisa keluar dari bangkunya. Sepulang sekolah pun, [Name] menyusun buku dalam diam. Menjinjing tas sekolahnya menuju pintu utama kelas. Ryuuji melihat pergerakan itu dari sepasang sudut matanya, tanpa menggerakkan kepala sedikit pun.

"A-Ano, [Name]!" Ryuuji memanggil dari kejauhan tanpa sadar. "Kita karaoke bersama teman-teman, yuk?"

Tepat saat itu pula, baik subyek yang diajak dan yang mengajak memandanginya dengan satu ekspresi: bingung.

[Name] pun berkata, "Maaf, Korekuni-san. Saya tidak bisa."

Usai gadis itu pergi, seisi kelas mulai dipenuhi kegaduhan dan helaan napas. Hanya Ryuuji yang merasa kecewa karena ajakannya ditolak. Tiada siapapun yang berada di sekitar kerumunan berpihak akan kesamaan itu, justru malah merasa lega. Ryuuji tidak menyangka, ternyata perlakuan seisi kelas memilih senang mengucilkannya. Dan, penolakan tidak akan semudah itu membiarkannya gentar.

𝐵-𝑝𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡: 𝐷𝑟𝑒𝑎𝑚𝑦*𝐹𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠𝑦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang