Dedicated this twoshoot for runasaki's birthday (11/1)
Epy buffdei gurl, hope this will become your moodbooster!
Semoga suka dan selamat membaca! :)
The fantasy.
The hallucination.
The emotions.
What is the right thing to choose?
The real or the fake ones?
×
×
×
"[Name]-san, ada peruntungan baik untuk percintaanmu tahun ini. Masih tertarik mendengarnya?"
Di hadapanmu, terdapat bola kaca beralas kain sutra itu menampilkan butiran pasir penuh warna. Menari-nari dalam keadaan mengudara. Kau mengernyitkan dahi, seketika memberi tatapan menyelidik kepada adikmu.
"Buang-buang waktu saja," katamu cuek.
"Nee-san, percayalah. Dia, Sumisora Tsubasa, sang peramal nasib terbaik," bujuk adikmu mengguncang-guncang lenganmu.
Awalnya, kau hanya diajak untuk berjalan-jalan di sekitar kuil karena adanya festival. Namun, adikmu tertarik dengan peramalan. Alih-alih membeli kertas keberuntungan, dia malah membawamu ke sini. Ruang sempit nan redup yang hanya ditemani remang-remang lampu LED berwarna kuning.
"Ya sudah, lanjutkan," katamu malas berdebat.
Gadis bermanik merah kecokelatan itu bertanya, "Apa sebelumnya Anda sering datang ke sebuah kafe?"
"Untuk kerja kelompok ya ... sering," jawabmu santai.
"Kalau anak pemilik kafe itu adalah kekasihmu di masa depan, apa kau akan menyetujui ide itu?" tanya peramal Sumisora sekali lagi.
Mendengar sebutan "anak pemilik kafe" membuatmu merasa sebal. Siapa lagi kalau bukan teman sekelasmu sendiri, Sekimura Mikado? Sejak SMP, SMA, dan kini di tahun pertamamu berkuliah selalu bersama-sama. Hanya memikirnya sudah membuatmu sebal setengah mati.
"Cih. Ramalanmu sangat payah," elakmu langsung berdiri, hendak mengangkat tirai.
"Nee-san, dia selalu bisa meramal dengan tepat. Jangan remehkan dia!" bela adikmu kepada peramal Sumisora Tsubasa, membuat perempatan sudut siku-siku muncul di dahi.
"Aku tidak peduli! Omong kosong!"
Meninggalkan tempat aneh ini bagimu adalah keputusan terbaik saat ini. Namun, lengan kirimu dicegat oleh peramal Sumisora.
"A-ano, setidaknya bayar 300 yen dulu ya. Karena konsultasi ini tidak gratis," tegur peramal Sumisora. "Tapi meskipun demikian, kapan-kapan bisa datang la---"
"Tagih kepada adikku sana!" sergahmu terlanjur merasa kesal.
Kau segera membalik tirai, lalu mengambil langkah besar-besar. Tidak mungkin. Ya, ramalan hanya ramalan. Seperti mimpi sebagai bunga tidur, tidak dapat diprediksi secara tepat. Oleh karena itu, kau tidak akan percaya.
Jatuh cinta kepada maniak mahou shoujo? Mimpi buruk.
Perasaanmu pasti diduakan, kecintaan mahou shoujo yang dinomorsatukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐵-𝑝𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡: 𝐷𝑟𝑒𝑎𝑚𝑦*𝐹𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠𝑦
FanfictionSingkat kalimat, buku ini bertujuan mewarnai hatimu; sang pembaca yang ingin terhibur dengan kisah yang senang maupun sedih. Siap berfantasi? Klik baca, ya. Semoga kamu suka ❤️ × × × Disclaimer: B-Project © MAGES Pairs: B-Project various x Reader R...