Requested by Kak aga_alana
Kau melirik sinis pustakawan terhadap letak buku yang ditaruh terlalu tinggi. Kau mendengus. Melompat-lompat dengan susah payah. Ingin menginjak sekat rak untuk memperdekat jarak dengan karya sastra yang kau ingini. Bisa saja kau menggunakan kursi, tetapi tentunya hal tersebut akan memicu banyak perhatian. Buku sastra itu yakni sebuah novel fantasi-romantis yang sering dipinjam dan kau selalu menunggu-nunggu buku itu kembali ke semula.
"Yang ini?"
Kau mendongak, mendapati seorang pemuda berambut kuning cerah menunjuk buku bercover biru pekat itu.
Sebagai siswi yang jarang sekali berbicara dengan laki-laki, kau langsung tergagap. "I-iya!"
Tanpa berterimakasih lebih dulu, kau bertekad merebut buku itu dari tangannya. Namun, pemuda itu dengan sengaja mengangkat buku itu tinggi-tinggi. Senyumnya merekah penuh kejahilan.
"Berikan aku id Lime-mu atau buku ini nggak akan kuberikan. Pilih yang mana?"
Novel
Pair: High Schooler!Teramitsu Haruhi x Shy!Reader
B-Project: Kodou*Ambitious © Yukihiro Utako
By agashii-san
.
.
."A-aku... nggak punya l-lime...," gumammu memilin rambut. "Tolong berikan novel itu kepadaku."
Manik biru keunguannya menyipit. "Heeeh? Jangan bohong, deh. Remaja zaman sekarang masa nggak punya sosial media?"
"Se-serius, nggak punya. Pst, cepat kemarikan...," bantahmu menempelkan jemari telunjukmu di bibir, menyuruh pemuda itu agar tidak berisik.
Haruhi memijat dahi. Biasanya, ia bisa dengan mudah mendapat kontak dari siapa saja. Niatnya bukan pula menggoda melainkan... dia ingin eksis. Yah, Haruhi adalah cowok yang bisa berbaur dengan siapa saja. Termasuk laki-laki.
Haruhi masih mengangkat buku tersebut. "Jadi buku ini nggak ada artinya lagi untukmu? Ya sudah, kubalikin."
Kau menatap sebal sembari berjinjit, "Jangaaan! Nanti dipinjam orang lain."
Dari dulu, Haruhi memang senang menjahili orang-orang sekitarnya. Akan tetapi, kau punya sisi menggemaskan tersendiri.
Haruhi mengusulkan, "Kalau begitu sosial media apapun selain lime. Berikan."
Kau menganga bingung, tetapi tidak kunjung memberikan respons apapun. Alhasil, novel itu ada di dalam dekapan Haruhi. Haruhi mengedipkan sebelah manik.
"Kalau begitu, bersabarlah menunggu buku ini kembali," ucap Haruhi memasang seringai, "karena selama satu minggu ke depan, buku ini jadi punyaku."
Bibirmu mengerucut. "Aku yang duluan melihatnya. Nggak boleh begitu."
Haruhi mengangkat bahu. Ia heran, kau begitu ngotot untuk tidak memberikan nomormu. Ia hanya ingin menambah daftar pertemanan. Yap, sebelum masa-masa berseragamnya dinyatakan usai saat kelulusan nanti.
"Oh, tapi yang ambil kan aku. Kalau mau buku ini kembali lebih cepat, datang ke aku," ujar Haruhi telah mendekati antrean peminjaman.
Tidak berkutik, kau mendengus kesal. Alhasil, kau hanya bisa menunggu seminggu ke depan agar novel itu dapat berada di genggamanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐵-𝑝𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡: 𝐷𝑟𝑒𝑎𝑚𝑦*𝐹𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠𝑦
FanfictionSingkat kalimat, buku ini bertujuan mewarnai hatimu; sang pembaca yang ingin terhibur dengan kisah yang senang maupun sedih. Siap berfantasi? Klik baca, ya. Semoga kamu suka ❤️ × × × Disclaimer: B-Project © MAGES Pairs: B-Project various x Reader R...