Es Krim - Teramitsu Yuzuki

530 59 28
                                    

Requested by HoshiPhantomhive

Sebatang kayu lonjong menampilkan kata "kalah". Kau menghela napas. Entah kali ke sekian sudah uang tersisihkan untuk jajan es krim. Begitu es kandas, kau segera membuang ke tong sampah.

"Yuzu, ayo buang juga. Kalah juga, 'kan?" tanyamu ingin mencari rekan seperjuangan.

Lelaki berambut hitam kebiruan itu menggeleng polos. "Menang."

Alismu tertaut, bibirmu mengerucut. "Curang! Yuzu curaaang!"

Yuzuki berucap, "Faktor keberuntungan."

Kau mencoba untuk membujuk Yuzuki. Memberi tatapan sedih--- manik berkaca-kaca--- sebagai tanda memelas. Mungkin saja sang lelaki datar akan terenyuh hatinya.

"Tidak bisa sekarang. Aku mau koleksi."

Bukan rahasia lagi: setiap mendapatkan kata "menang" di batang es krim jenis apapun bisa ditukarkan sebungkus yang baru di gerai konbini terdekat.

Kau menganga kesal. "Haaah? Memang kau sudah pernah dapat sebelumnya?"

Lelaki itu tidak langsung menjawab. Melainkan sibuk menghitung dengan jari. Seolah tidak bisa disebutkan dalam sekali tanya. Kau seketika menggeleng heran.

"Oh. Delapan kali," jawabnya penuh percaya diri.

Kau menggembungkan pipi.

"Yuzu jahat!" serumu kesal setengah mati.

Es krim
Pair: Librarian! Teramitsu Yuzuki x Reader
B-Project (c) MAGES
By agashii-san
.
.
.

Kalau ditanya, apakah status kalian berpacaran? Lantas kau akan terang-terangan menjawab tidak. Kau dan Yuzuki sering pulang bersama karena arah rumah yang sejalan. Dan kau sah-sah saja kalau diajak.

Siapa yang tahu bila kalian bisa semakin dekat karena es krim? Dingin, manis, dan mampu melegakan dahaga sesaat. Belum lagi, kalian selalu memilih merek yang sama dan menentukan sang pemenang. Biasanya, kalian sama-sama tidak mendapatkan karena jumlahnya yang jarang. Tapi Yuzuki kerap kali lebih beruntung ketimbang dirimu.

Namun, sesering dirimu pergi bersama Yuzuki ke konbini, lelaki itu tidak pernah sekalipun terlihat menukarkan sebatang "pemenang". Atau bisa saja pernah, tapi terjadi ketika kau tidak bersamanya. Tidak ada yang tahu. Kau belum pernah menanyakan hal itu.

"[Name]?"

Lamunanmu tersadar begitu Haruhi merangkul bahumu. Adik laki-laki Yuzuki yang sangat brother complex dan sekelas denganmu. Mungkin bisa jadi salah satu alasanmu tidak tertarik menjalin hubungan dengan Yuzuki.

"Astaga. Mengagetkanku saja," katamu menepuk dada sendiri. "Ada apa?"

Sang kembaran berambut kuning sebahu menyahut seiring dengan kekehan, "Siang-siang begini malah bengong. Kau sudah mau pulang?"

Kau memang pulang lebih terlambat karena piket kelas. Padahal sudah selesai, tetapi malah menetap sendirian di sisi jendela kelas. Mungkin kau terbiasa menunggu. Angin juga berembus lembut. Membuatmu teringat akan kenangan-kenangan manis.

𝐵-𝑝𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡: 𝐷𝑟𝑒𝑎𝑚𝑦*𝐹𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠𝑦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang