Mafia [Part 2] - Kitakado Tomohisa

579 71 26
                                    

Bila hadir keputusan

Bermata dua; menguatkan atau memisahkan

Bila takdir terlukis dalam hidup

Mengiakan atau menolak?

.

.

Mafia

- Last part (2/2) -

Pair: Mafia! Kitakado Tomohisa x Nurse! Reader

B-project (c) MAGES

Rate: T+

Warning:
- adegan kekerasan
- ooc, au

By agashii-san
.

.

.

"Sepuluh tahun lalu, menjelang tengah malam, kebakaran melalap habis rumah sakit ternama di pusat kota...," tukas Tomohisa usai melepas dekapan.

Sampai menemui ajal pun, ia masih ingat kejadian nahas bagai memutar film. Jejak hangus. Segala yang terbakar pun menjadi abu. Tangisan. Kebencian. Penderitaan.

Kisah demi kisah yang dilontarkan kini bagai menelan pil kepahitan. Kau perlahan mulai mengorek masa lalumu. Ada gambaran khas, tetapi masih belum jelas terdeskripsikan dalam benakmu.

"Berita itu bukan sekadar laporan di pagi hari. Sebab, rumah sakit terbesar pusat kota milik keluargaku. Lengkap dengan fasilitas penelitian."

Kau membekap mulutmu. "Tidak mungkin ...."

Tomohisa terkekeh getir. "Mungkin aku seperti mengada-ada kisah yang memilukan. Kau tidak perlu memaksakan diri untuk mendengarkan ini semua."

Saat ia memijat dahi, kau menyadari perlu keberanian untuk mengisahkan masa lalu sekelam itu.

"Kasus kebakaran rumah sakit ditutup sebagai keteledoran seorang perawat yang menjadi korban jiwa, tetapi sejujurnya tidak demikian. Seorang pelaku bertindak di belakang layar.

"Meskipun ada bantuan polisi menyelidiki lebih lanjut, tetapi berakhir terlantar karena minim bukti. Lahan rumah sakit tidak kunjung direhabilitasi. Diambil alih menjadi sebuah pusat perbelanjaan. Sebuah ironi, bukan?

"Pelaku busuk itu mengiraku sudah mati sejak kebakaran itu. Bertahun-tahun aku hidup penuh kedendaman, hidup dalam diam. Tapi setelah tahu aku tidak mati saat insiden itu, ia berusaha membunuhku untuk menggelapkan kebenaran."

Kau mengernyitkan dahi. "Bagaimana bisa...?"

"Akibat persaingan itu, [Name], kau korban yang harus diasingkan di panti asuhan. Sejak kematian ibumu karena kebakaran di rumah sakit keluargaku."

Manikmu membola sempurna. Jejak masa lalu itu terhapus sepenuhnya dari memorimu. Tanpa perlu tahu asal-usul orangtuamu. Dengan mengikhlaskan keduanya telah menjadi bintang di sana. Kau memang terinspirasi akan sang ibu yang bekerja sebagai perawat. Meski sang ayah tiada dulu karena sakit keras yang dideranya.

Tubuhmu seketika bergetar. Kenyataan itu seakan menampar mentalmu yang terbangun kokoh sekian lamanya. Buliran manik melinangi pipi. Isakan disertai racauan parau menghancurkan hati.

𝐵-𝑝𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡: 𝐷𝑟𝑒𝑎𝑚𝑦*𝐹𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠𝑦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang