Telekinesis [Part.2] - Kitakado Tomohisa

488 47 45
                                    

Butiran salju menerpamu. Tanpa syal, tanpa sarung tangan, cuaca di luar mansion begitu membekukan. Gigimu bergemeletuk. Namun, bila kembali ke mansion, kau tidak tahu kalimat yang sesuai untuk menjelaskan kejadian barusan.

"[Last Name]-san!"

Bukan Ryuuji lagi yang memanggilmu. Melainkan pemuda berambut seputih salju yang berlari terengah-engah kepadamu. Uap air berembus dari setiap helaan napasnya.

Tuan rumahmu.

"Ki ... Kitakado-san?"

Ia menghampirimu yang terdiam dalam keadaan bergetar. Melepaskan satu sarung tangannya. Jemari kanannya terulur kepadamu. Seukir senyuman kembali menghangatkan suasana barusan yang membekukan.

 Seukir senyuman kembali menghangatkan suasana barusan yang membekukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo pulang."

Kau tertegun begitu sarung tangan itu sudah berpindah ke jemarimu. Ukurannya memang kebesaran, tetapi perlahan meredakan jemarimu yang mati rasa untuk sementara. Dengan sekali anggukan, Tomohisa pun menggandeng tanganmu.

Tidak kuat, tetapi tergenggam erat. Kokoh.

Jemari yang tertaut itu kembali menggelitik batinmu.

Desiran yang menjadi-jadi.

Titik beku yang kian melelehkan.

Telekinesis
Pair: Landlord! Kitakado Tomohisa x Tenant! College Student! Reader
Last Part (2/2)
B-Project © MAGES
- CG hanya dipakai sebagai adegan pendukung ff asal game B-Project Muteki*Dangerous.
Begitu pula dengan gambar lainnya -
Plot © agashii-san

.

.

.

"Aku ingin berterima kasih kepadamu, tapi kau malah kabur. Baka," gerutu Ryuuji mengusap tengkuk belakangnya. Ia terlihat canggung saat berkata demikian.

Manikmu melebar. "Ternyata ... begitu."

"Tomo tidak jadi tertimpa pohon karenamu. Lantas apa yang kautakutkan?" tutur Ryuuji melirik ke arah tuan rumah.

Tomohisa berucap, "Terima kasih, [Last Name]-san."

Tanganmu terkepal erat di atas pangkuan. "Kenapa?"

"Kau melakukan itu demi kebaikan, bukan?" Ryuuji menaikkan kedua bahu. "Jadi, tidak masalah."

"Di mata kalian, aku pasti seorang gadis yang aneh. Jujur saja," tambahmu lagi, tidak mau menerima perlakuan pura-pura.

𝐵-𝑝𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡: 𝐷𝑟𝑒𝑎𝑚𝑦*𝐹𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠𝑦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang