Bagaimana rasanya menikmati musim panas tahun kedua bersama mereka?
Check it outtt!
Warning: grammar error, OOC, AU!
Enjoy!
♔ Kitakore ♔
Kitakado Tomohisa
- proving Archimedes' theory -"Waaah, indah sekali!"
Mereka kini berada di area kolam privat sebuah resort. Hanya tamu khusus yang diperkenankan. Sudah lama mereka menantikan liburan bersama.
Tomohisa terkekeh. "[Name]-san suka?"
Gadis itu mengangguk mantap. Suasana yang tenang. Tidak begitu ramai seperti pantai. Yang tentu disukai pecinta ketenangan. Suasana terik musim panas tidak terlalu membakar karena hari sudah menjelang sore.
"Omong-omong, kolam ini dalamnya berapa meter, ya?" duga [Name] penasaran dan mencelupkan kedua kaki. Dasar lantai terlihat sangat jauh.
Tomohisa ikut duduk di sampingnya. "Lumayan. Mendekati tinggi badanku."
Manik [Name] terbelalak. "E-eeeh? Kalau begitu, aku harus meminjam pelampung!"
Sebelum gadis itu beranjak dari kolam, Tomohisa meraih pergelangan tangan [Name]. "Aku bisa berenang. Jangan khawatir."
"Tapi aku nggak bisa! Niatku cuma cebar-cebur indah," gerutu [Name] merasakan kedua pipinya memanas.
"Jadi ... aku tidak bisa diandalkan, ya?" Alis Tomohisa tertaut dalam, iris biru cerahnya menyipit sedih. Tatapan penuh kesenduan yang sulit dielakkan. [Name] tidak kuasa menolak lebih lanjut.
"Bu-bukan begitu," tutur [Name] tidak jadi berdiri. "Kecuali kalau kita berada di pinggir, sepertinya tidak apa-apa."
Genggaman Tomohisa masih tetap bertahan, mengaitkan telapak tangan [Name]. Pemuda itu sudah mencelupkan sebagian tubuhnya. [Name] menyusul perlahan, merasakan pijakan lantai yang lebih dangkal. Mengetahui hal itu memunculkan kelegaan mendalam. Mereka saling bertatapan satu sama lain.
"Te-ternyata ... seperti ini," gumam [Name] menyelipkan rambut ke telinga. Pemuda itu benar. Ia akan baik-baik saja.
"Aku pernah baca sebuah teori," tutur Tomohisa. "Kalau massa kita di dalam air akan lebih ringan. [Name]-san bisa membopongku kalau penasaran. Bahkan aku bisa sambil tiduran."
[Name] mengernyitkan dahi. "Bohong! Lelucon apaan itu? Mana bisa, aku mengang-"
Gadis itu menjerit ketika Tomohisa melakukan sebaliknya. Mengangkat dengan bridal style. Ia refleks meraih bahu Tomohisa. Tomohisa tersenyum simpul. Malu, [Name] tidak berani memandang balik.
"Kitakado-san sengaja ya?" [Name] mengerucutkan bibir, lalu mengalungkan kedua lengan di tengkuk pemuda itu. "Aku bisa memelukmu seharian kalau mau."
"Aku akan sangat senang kalau [Name]-san berinisiatif dulu. Masih tertarik belajar berenang?" Tomohisa menyelipkan helaian rambut ke sisi telinga [Name].
[Name] siap mengangkat bendera putihㅡ setelah menggoda Tomohisa, sang lady-killer.
[Name] melepas dekapan itu seraya berkata, "Tentu saja harus! Itu tujuan kita, 'kan?"
"Belajarnya pelan-pelan saja. Aku tidak mau kau sampai sakit, lho."
Korekuni Ryuuji
- hibiscus confession -
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐵-𝑝𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡: 𝐷𝑟𝑒𝑎𝑚𝑦*𝐹𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠𝑦
FanfictionSingkat kalimat, buku ini bertujuan mewarnai hatimu; sang pembaca yang ingin terhibur dengan kisah yang senang maupun sedih. Siap berfantasi? Klik baca, ya. Semoga kamu suka ❤️ × × × Disclaimer: B-Project © MAGES Pairs: B-Project various x Reader R...