Shortcake - Aizome Kento

696 75 50
                                    

Requested by MoonlightHecate

Pagi itu, Kento mendapati kue manis bertabur potongan arbei di dalam kulkas. Selama ini, apartemen hanya digunakan untuk beristirahat dan bersantai. Sesekali dibiarkan kosong karena dibersihkan.

"Hm? Puja kue ajaib, siapa pembuatmu?" gumam Kento membuka plastik pembungkus.

Tidak rela harus dimakan begitu saja, Kento mengambil ponsel dari saku celana. Ia memasang kamera depan. Sesekali menata poni birunya agar terlihat seksi dan menawan.

Ternyata alasan Aizome Kento rapi di pagi hari adalah demi selfie bersama sepiring shortcake misterius.

Shortcake

Pair: Landlord! College Student! Aizome Kento x Housemaid! College student! Reader

Inspired songs:
1. LOVE ADDICTION - THRIVE
2. Maybe Love - THRIVE
3. Needle No. 6 - THRIVE

Rate: T+

B-project (c) MAGES

Note: au, typo,ooc

by agashii-san
.
.
.

Mengabari Yuuta dan Goushi lewat video call, keduanya merespons dengan cara yang luar biasa berbeda. Aktivitas itu biasa ia lakukan untuk mengisi waktu luang. Sekaligus menyarankan solusi terbaik akan nasib kue ini.

"Jangan dimakan dulu! Kalau ada sianida di dalamnya, bagaimana?! Kenken, jangan mati!" ucap Yuuta histeris.

Goushi menghela napas. "Tidak dicoba, tidak akan tahu. Lagi pula kau santai sekali, rela apartemenmu didatangi orang lain."

Garpu di tangan Kento hendak membelah potongan mini dari shortcake. "Beracun, ya? Tapi apartemen ini memiliki tingkat sekuritas yang tinggi. Tidak sembarang orang bisa mendatangi tempat ini. Hanya petugas kebersihan terpercaya yang bisa mengakses."

Pemuda berambut merah muda itu menyeringai ngeri. Kejutan kue memang terlihat manis, tetapi menjadi misteri pula. Yuuta tidak bisa memberi saran pendukung. Apalagi Goushi. Intinya, kedua sahabat karib seperjuangan itu tidak membantu. Mereka hanya bercerocos akan kehebohan yang dialami Kento.

"Kalau aku mati, mungkin ini memang nasibku," ucap Kento menancap potongan kue pertama.

"TIDAK! KENKEEEEN!" Yuuta berseru, seolah ingin memecah layar ponsel Kento untuk menghentikan tingkah bodoh dirinya.

Goushi berdecak, "Mungkin dia stres. Selamat berjuang di antara hidup dan mati."

Jemari Kento menekan tombol merah. Mengakhiri panggilan tidak berfaedah barusan.

Ia memulai suapan pertama.

Rasa asam dari buah arbei dan manis whipped cream menggiurkan indera pengecapnya. Mungkin ia sudah gila. Ketimbang menyelidiki dulu asal-usul kue itu. Tapi ia telanjur mencoba. Siapa pun yang nanti mendapatinya mati di dalam apartemen, tetap saja kasus ini akan ditutup dengan motif bunuh diri.

𝐵-𝑝𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡: 𝐷𝑟𝑒𝑎𝑚𝑦*𝐹𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠𝑦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang