Adyra bersorak gembira setelah mendengar bel istirahat yang berdengung nyaring melalui gendang telinganya. Gadis itu menenteng sebuah kotak makan berbentuk hati dengan bangganya, hingga dia tidak menyadari beberapa orang tengah memerhatikannya bingung.
"Wah! Calon istri bawa bekal buat calon suami nih!" Bisma merebut kotak makan berbentuk hati tersebut dengan secepat kilat, lalu berlari meninggalkan Adyra yang menggeram kesal.
"Bis kota! Balikin nggak!!"
"Eits!!" Gadis itu mencoba untuk meraih kotak makan itu dari tangan Bisma. Tapi sayangnya, postur badan Bisma yang lebih tinggi dari Adyra membuat gadis itu kesusahan mencapai kotak makannya.
"Nggak boleh ngatain calon suami gitu. Nanti dosa, lo!"
Adyra melotot kesal. "Bodo amat. Siapa juga yang mau jadi istri lo! Ogah."
Adyra menginjak kaki Bisma jengkel, hingga membuat cowok itu mengaduh kesakitan. "Aduh! Busett.. nih cewek!"
"Apa??!!" gadis itu mengambil kotak makan miliknya dengan segera, tanpa mengindahkan ocehan yang terlontar dari mulut Bisma.
Adyra beranjak keluar kelas, melewati Amy dan Siska yang terlihat bertanya-tanya karena ekspresi senyam-senyum sendiri yang tercetak jelas di wajah Adyra, membuat mereka menatapnya aneh.
"Kayaknya, tuh anak harus dirukyah sama abah lo deh, My."
▪▪▪
"Eh, Dita cantik! Malam minggu besok jalan yuk!?"
"Lesung pipinya boleh juga. Jadi pengen, cium deh rasanya."
Andra menyenderkan punggungnya di sebuah tembok sisi kanan ruang kelasnya, sambil memerhatikan Aldo dan Rio yang tengah menggoda para siswi yang lewat di hadapan mereka. Mulai dari siulan menggoda yang membuat cewek-cewek itu tersenyum malu, hingga mencolek dagu dengan ujung jari telunjuknya dan membuat wajah mereka memerah seperti tomat.
Lain halnya dengan Andra dan Eric yang bersikap cool dan pendiam, Rio dan Aldo malah memiliki sifat yang sebaliknya. Mereka lebih tepatnya bisa disebut playboy karena hobynya yang suka gonta-ganti cewek bahkan setiap bulannya.
"Hai, Andra!"
Segerombol cewek yang berpenampilan modis dan trendy dengan segala aksesoris yang mereka pakai itu mulai berjalan mendekati Andra.
Mereka dikenal sebagai Ciliata atau Cills geng, yang terbentuk dari anggota Cinta, Kelly, dan Bita yang selalu up to date untuk masalah fashion dan cowok. Cinta yang notebenenya menyukai Andra sejak kelas satu sudah menjadi rahasia umum sejak lama.
Hingga sosok cewek diantara mereka yang berwajah cantik dengan make up tipis yang menyapu permukaan wajahnya itu tersenyum manis kepada Andra. "Nanti, jalan yuk, Ndra!"
Andra tak menghiraukannya sama sekali. Dia malah lebih memilih sibuk dengan ponselnya daripada harus menyahuti cewek itu.
"Andra, kok gue dicuekin sih?"
Cewek itu bergelayut manja seraya menggamit lengan besar Andra. Cowok itu menepis tangannya kasar, lalu mendorongnya. "Apa sih, lo? Gausah gangguin gue. Pergi."
Cewek itu menekuk bibirnya ke bawah karena perlakuan Andra yang tidak pernah berubah sejak dulu.
Dingin, dan cuek.
Aldo terkekeh setelah melihat aksi drama yang dibuat Andra. Bukan sekali-dua kali Andra membuat drama yang sama seperti itu jika ada perempuan yang mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adyra's Diary ✔
Fiksi RemajaSebelumnya, Andra selalu mengutuk hari-harinya saat bertemu Adyra. Tapi semakin lama, bayangan sorot mata ceria sekaligus meneduhkan itu selalu memenuhi pikirannya. Hingga sesaat, Andra teringat dengan perkataan Adyra waktu pertama mereka berjumpa. ...