"Minum Dek?" seorang ibu muda menyodorkan botol minum anaknya kepada Adi. Adi sedang duduk bersama segerombolan anak-anak kompleks sambil bercerita tentang kisah-kisah anak yang dia modifikasi sedemikan rupa. Adi menganggap cerita rakyat indonesia agak sedikit akward untuk diceritakan kepada anak-anak sekarang yang sangat kritis. Agak susah bagi Adi menceritakan kisah seperti timun mas, tentang sepasang petani mandul yang berdoa agar memiliki keturununan. Alhasil doa mereka dikabulkan namun melalui perantara Raksasa yang memberikan mereka biji timun.
Boom jadilah timun mas.
Ada banyak hal positif dalam cerita itu namun banyak juga yang susah dijelaskan dengan nalar. Bisa saja anak-anak itu malah mengira Adi menyuruh mereka syirik dengan meminta momongan kepada mahluk halus dan bukan meminta kepada tuhan. Apalagi kalau otak anak-anak itu terkontaminasi bahwa proses perkembangbiakan manusia melalui perantara timun berwarna emas. Awalnya Adi ingin menceritakan kisah sangkuriang namun mengingat bahwa dayang sumbi menikah dengan dewa berwujud anjing bernama si tumang Adi takut anak-anak itu malah terosesi ingin menikah dengan anjing juga, apalagi dalam cerita itu juga sangkuriang membunuh lalu memasak ayahnya sendiri hanya karena dayang sumbi menginginkan daging hati menjangan. Ada banyak hal positif dalam cerita itu namun dia takut tak bisa menjelaskan kepada anak-anak zaman sekarang yang sejak kecil sudah sangat kritis.
Ibu Muda itu masih menyodorkan botol minum anaknya, saat Adi akan mengambilnya ibu yang lain menarik tangan ibu Muda itu. "Eh Bu Fida, masak minum bekas Juna dikasih ke Adi. Minum ini aja Dek," kata seorang ibu yang terlihat lebih tua dari semua ibu-ibu yang ada di sana. Bu Herman namanya, tentu Herman merupakan nama suaminya. Adi menebak bahwa Pak Herman merupakan orang penting di kompleks perumahan itu. Selain karena nama suaminya masih menempel erat pada namanya tapi Bu Herman memang terlihat paling dihormati disana. Bu Herman sering kesana dengan dua anak kembarnya Dana dan Dini.
"Makasih Bu," jawab Adi menerima botol dingin yang sepertinya baru dibeli dari warung, entah kapan Bu Herman membeli menuman itu karena minuman itu masih terasa sangat dingin.
"Maaf Dek Adi, harusnya ibu bawa minuman khusus buat Adek," kata Bu Fida. Adi hanya membalas dengan senyum. Agak canggung bagi Adi mendengar dirinya dipanggil adek, Bu Fida mungkin masih cocok memanggilnya adek karena umur Bu Fida masih 20-an namun kalau Bu Herman dan ibu-ibu yang lain terdengar sangat Aneh.
"Eh enggak apa-apa tante. Adi kesini cuma buat main-main aja. Masak Adi malah repotin tante" jawab Adi sungkan.
"Enggak apa-apa Dek Adi. Anak-anak kami senang kalo ada Dek Adi disini. Kami juga terbantu, mereka jadi enggak rewel ke kami tapi Rewelnya ke Dek Adi." Kata Bu Herman. Bu Herman memang punya tugas paling berat karena harus mengurus dua anak kembarnya yang tergolong sangat aktif berlarian kesana kemari namun bila ada Adi kedua anak itu terlihat diam dan mendegar semua cerita yang Adi ucapkan.
"Umi diem dulu, Mas Adi belum selesai cerita," kata Dini kesal, anak-anak lain juga terlihat menekuk wajahnya
"Ya deh, Umi pergi deh," kata Bu Herman seraya berjalan menuju gazebo kecil yang terletak di ujung taman. Bu Fida juga ikut bersama Bu Herman sambil ngerumpi tentang Top 10 gosip terhangat di kompleks perumahan itu.
Adi mulai bercerita dengan semangat, Adi bahkan tak segan-segan menirukan gerakan-gerakan tokoh yang dia ceritakan. Ekspresi Adi yang lucu selalu membuat anak-anak itu tertawa. Adi juga merubah suaranya menjadi berbeda-beda dari setiap tokoh yang dia ceritakan. Semua yang dilakukan Adi tentu membuat anak-anak itu sangat menghayati cerita Adi. Walau kadang-kadang Adi merasa ada beberapa anak yang malah fokus melihat perubahan wajah Adi sambil senyum-senyum penuh arti yang bahkan memuat Adi kadang-kadang bingung sendiri. Apa sebenarnya yang difikirkan anak-anak seusia mereka dengan senyum aneh yang terlihat malu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celana Dalam Merah Muda
HumorCelana Dalam? Sebuah penemuan manusia yang kini mungkin berubah menjadi salah satu pusaka keramat yang identik dengan hal-hal yang tabu. Bagaimana jadinya bila seorang mahasiswa baru menemukan segempok celana dalam dalam bungkusan plastik yang t...