13. Kisah Sedih SI Janda Labil

10.4K 497 13
                                    

"Beb" Kata Febri dengan suara yang sedikit bergetar.

"ho'oh" Jawab Adi langsung menatap Febri dengan ekspresi tidak percaya karena mendengar suara yang familiar itu.

"Kayak kenal sama suara di belakang kita" lanjut Febri, Adi mengangguk Setuju.

Adi dan Febri saling memandang, Mata Febri seolah olah sedang berbicara "Ayo sebut sama sama tebakan kita", Adi mengangguk setuju .

1...2...3... Mereka berhitung dalam hati dengan tempo yang sama dan waktu yang sama

"De ry" Kata mereka serempak, hanya mengerakkan mulut tanpa suara. Mereka langsung menatap kedepan, merinding sendiri dengan tebakan mereka yang sama.

Febri dan Adi duduk membelakangi gadis yang mereka duga Dery itu, tempat duduk mereka berupa lesehan, adi dan Febri duduk sejajar, didepan mereka yang dipisahkan oleh meja duduk Bu Dhani dan Bu Amel, disebelah kiri mereka ada bu Echa dan di samping kanan Ada Bu Danes.

"Mamah kok mendadak banget, harusnya bilang dong mah dari kemarin" Kata Gadis itu dengan intonasi yang begitu cerewet.

Bu Danes bangkit dan berjalan menuju tempat gadis itu berdiri, Febri menyenggol Adi , dengan matanya mereka berkomunikasi lagi.

"Kok beda ya?, beb"

"Iya agak beda" kata adi setuju.

Obrolan mereka hanya mengunakan kedipian mata entah ilmu kebatinan apa yang di miliki kedua pejantan ini, walau febri pejantan ngetril..

"mamah kan ga tahu mau mampir sayang, tadi kan usulannya Bu Dhani" Kata Bu Danes

"Nana udah gede banget ya Jeng, cantik kayak mamanya" Kata Bu Dhani.

"Nana ?" kata Febri mengerakkan bibirnya tanpa bersuara melihat kearah Adi. Adi mengangkat pundaknya tanpa tidak tahu.

"Ini lagi mama kok baju seksi begini, aku bilangin papa loh" Protes gadis itu, terlihat sekali dia begitu cerewet dari cara bicaranya.

"Lah kan papa yang beliin baju ini, masa papa mau marah sama mama" Kata bu Dhanes membela diri.

Febri dan adi mulai ragu bahwa suara itu adalah suara dery, yang mereka tahu dery selalu berbicara lembut tidak ngerocos seperti gadis yang mirip dengan suara dery. Apalagi dibandingkan dengan penampilan bu Danes yang super wow, sedangkan dery kadang hanya memakai kemeja biasa jarang ingin tampil beda.

"Ga apa apa dong Nana, kan Mamamu juga mau dong dilirik lirik berondong" Kata Bu Echa.

"Bener mah ?" Kata Gadis itu Panik.

"Enggak, Bu Echa itu becanda aja sayang" Bu Danes membela diri.

"Ini loh buktinya, berondongnya mama kamu, satunya punya tante" Goda bu Danes sambil mencubit paha Adi.

"Dasar cowok cowok Genit, suka kok sama tante tante" Ketus Gadis itu, Febri dan Adi masih mematung belum berani menengok ke belakang.

"Kok dik adi sama Febri malu malu gitu" Kata Bu Amel yang Heran melihat Adi dan Febri yang begitu tegang.

"Adi ? Febri ?, Adinata ? Febri Januar" Kata Gadis itu memastikan setelah melihat dengan seksama baju yang di kenakan kedua pemuda itu, baju itu pernah di lihatnya tadi di kampus.

Adi dan Febri saling menatap, mereka menghela nafas pasrah, suara itu adalah suara Dery, tidak ada orang yang memanggil nama mereka dengan intonasi seperti selain dery

"Hi Der," Kata Adi.

"Malam Dery" lanjut Febri.

Mereka berdua berbalik bersamaan sambil tersenyum pasrah.

Celana Dalam Merah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang