38. Di antara kalian

5.3K 289 9
                                    

"Hari ini aku ulang tahun jadi aku bawa kue buat kalian," siswi kelas tiga SD itu berujar dengan pelan. Suaranya terlalu halus dan kecil untuk memecah hingar-bingar suara bocah yang belum tumbuh jakun. Suara cempreng mereka berseliweran memenuhi ruang kelas tiga sekolah Dasar itu. Mungkin hanya Adi yang agak tertarik dengan ucapan Hana namun perhatian Adi teralihkan oleh datangnya Doni teman sebangku Adi yang datang cukup telat, 15 menit lagi bel masuk sekolah akan berbunyi.

"Kamu kok telat sih?" tanya Adi polos.

"Aku telat bangun Di. Habis mandi langsung berangkat sekolah belum sempat sarapan," kata Doni lemas. Bocah gendut itu tak pernah bisa jauh dari makanan.

"Tenang aja, katanya Hana ulang tahun dan mau bagi-bagi kue" kata Adi menghibur Doni.

"Beneran?"Doni langsung berdiri mencari sosok Hana namun gadis itu tidak terlihat di bangkunya. Tiba tiba seorang gadis berdiri di atas meja guru.

"Diam semunaya!" Teriak Hesti teman sebangku Hana. Bocah-bocah hiperaktif itu akhirnya terdiam melihat Hesti yang berdiri di atas meja, tepatnya di atas taplak meja yang terlihat masih baru. Tentu setelah Hesti turun bekas sepatunya akan mengecap di taplak putih bungu-bunga itu.

"Hesti jangan injak-injak meja nanti dimarahi bu guru," sahut ketua kelas. Gani, bocah yang dipilih bukan karena bisa memimpin kelas namun karena ia satu-satunya orang yang tidak didengarkan di kelas itu. Jadi mereka bisa ribut sepuasnya tanpa takut dimarahi. Marahnya Gani tidak lebih seram dari kucing anggora yang sedang tidur.

"Dengarkan aku dulu," Hesti tidak memperdulian Gani.

"Kalau kita dimarahi Bu Guru aku tidak ikut-ikutan," Joko. Siswa paling licik dan paling pintar itu ikut berkomentar.

"Aku yang bertanggung jawab." Jawab Hesti tegas. " Karena hari ini ulang tahun sahabatku Hana, ia mau bagi-bagi kue. Jadi kalau kalian mau kue tolong diam. Termasuk kamu Joko!" tantang Hesti. Joko terlihat kesal.

"Tuh kan ada kue. Apa aku bilang." Bisik Adi kepada Doni.

"Ih beruntungnya aku hari ini. Aku sakit perut sih tapi tunggu bagi-bagi kue dulu takut enggak kebagian," kata Doni memegang perutnya.

"Kamu ketoilet aja dulu, nanti aku ambilin kuemu di Hana. Hana baik kok sama aku," kata Adi. Namun Doni kukuh memilih kue sendiri. Dia ingin dapat potongan paling besar.

"Ayo sekarang berbaris di depanku," teriak Hesti. Bocah-bocah itu langsung berbondong-bondong mengikuti perintah Hesti. Mereka bahkan berbaris lebih rapi daripada saat sedang upacara.

"Aku hari ini juga ulang tahun," teriak joko. Dia tidak ingin harga dirinya diinjak oleh cewek cerewet seperti Hesti. Ia ingin mebalas perlakuan Hesti kepadanya yang menyuruhnya diam. Bocah-bocah itu menoleh kearah Joko berbarengan. "Aku traktir kalian makan Bihun Mpok Suri. Bihun paling enak di sekolah ini." Joko berbicara lantang. "tapi dengan satu syarat, bila kalian mau makan bihun dengan aku maka kalian tidak boleh mengambil kue milik Hana yang dibagikan Hesti." Joko menabuh genderang perang kepada Hesti.

Hesti terlihat kesal. Ia tahu Joko sedang membohonginya."Bukannya kamu sudah ulang tahun bulan lalu ya. Kok kamu ulang tahun lagi. Kamu bohong ya?" tanya Hesti kesal.

"Ulang tahunku kali ini menggunakan kalender cina. Sehingga ulang tahun ini spesial." Kata Joko. Mata bocah-bocah lugu itu berbinar saat mendengar nama Cina. Mereka hanya tahu China dari televisi dalam film-film jackie chan dan boboho dan juga pribahasa tuntutlah ilmu sampai negeri China. Mereka merasa ulang tahun kelender China lebih terdengar keren dari pada ulang tahun biasa.

"Ayo berbaris disini," kata Joko. Satu persatu siswa mulai berubah haluan. Bihun Mpok suri memang salah satu daya tariknya. Bihun ini dijual terbatas dan selalu menjadi bahan rebutan setiap jam istirahat. Bagi anak kelas 1 sampai kelas 3 bihun ini cukup sulit di dapat karena mereka selalu kalah berkompetisi melawan kakak tingkat yang daya fisiknya lebih kuat saat berjejalan membeli bihun Mpok Suri. Mereka biasanya hanya bisa membeli bihun itu saat jam olahraga yaitu sekali seminggu, jadi selama 1 bulan mereka hanya bisa membeli bihun itu hanya 4 kali saja.

Celana Dalam Merah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang