David tampak kaget melihat sisi lain dari Adi. Pemuda itu tampak ingin membunuhnya.
"Stop! Jangan berlebihan seperti itu Adi! Bunuh? Apa maksud kalian berbicara hal seperti itu begitu gampang. Kalian jangan bodoh!" ucap Friska marah. Friska melihat luka di tangan David yang terlihat semakin mengerikan. Darahnya mulai menetes sampai mengenai baju David. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Friska kepada David.
"Aku baik baik aja, Aduh," rintih David saat luka itu mulai terasa berdenyut melontarkan rasa sakit. Luka pada bibir Adi juga masih mengeluarkan darah, luka pada wajahnya seolah menindih bekas luka lama akibat pukulan David juga.
Rahma menjaga jarak dari kejadian itu. Ia hanya bisa memandang Adi yang tampak dingin menatap Friska. Rahma yakin. Adi tidak mungkin bertindak sejauh itu tanpa alasan yang jelas. Adi bukanlah orang yang bisa dengan mudah menyakiti orang lain dengan sengaja. Di sisi lain Vina masih shock dengan kejadian yang terjadi. Walau ini bukan kali pertama Vina melihat sosok kakaknya yang sekarang. Itu sebabnya Vina tidak pernah ingin melihat kakaknya terluka oleh orang lain, ia tahu bahwa kakaknya selalu diliputi trauma oleh banyak hal. Apalagi dengan sifatnya yang cenderung pendiam dan pemendam, luapan emosi yang tertumpuk tentu bisa membuat kakaknya seperti sekarang ini. Vina masih tidak mengerti ada masalah apa antara Kakaknya dengan pemuda yang tampak dekat dengan Friska itu namun sepertinya ia harus segera membawa kakaknya menjauh dari pemuda itu sekarang juga.
"Kak, lebih baik kita pergi." Vina menarik tangan kakaknya namun Adi hanya bergeming. Vina merasakan badan kakaknya masih gemetar. Matanya masih menatap marah kepada David. Tampak emosinya masih ingin meletup.
"Kau masih melihatku dengan tatapan seperti itu?" tanya David. "Apa kamu tidak melihat apa yang kamu perbuat terhadapku?" David menunjukan tangannya yang berdarah.
"Sudah Vid!" Friska menahan David agar tidak lagi memperkeruh suasana.
Braakkk....
Adi melempar batu-bata yang ia pegang kearah tanah. batu-bata itu pecah ke berbagai penjuru. Friska dan David tampak kaget melihat aksi Adi.
"Haruskah kau melakukan itu Di?" tanya Friska sedikit emosi. "Apa yang kamu lakukan kepada David sudah sangat membuatku kecewa. Memukulnya dengan batu-bata sampai seperti ini. Masalah apapun yang kalian ributkan, melakukan tindakan seperti sudah sangat berlebihan. Ini tidak seperti Adi yang aku kenal." Friska tak bisa menahan air matanya. Wajahnya basah diselimuti kesedihan. Ia bahkan tidak bisa berfikir apa yang terjadi di antara Pacarnya dengan Adi. Apakah masalah ini ada hubungannya dengan dia atau tidak.
"Kak" panggil Vina. Akhirnya tarikan tangan Vina tidak ditolak oleh Adi. Adi akhinrya berbalik lalu berjalan pergi meninggalkan Friska dan David. Ia berjalan dengan kaki yang masih gemetar. Walau mungkin Adrenalin bisa membuatnya bertindak seperti tadi namun seiring waktu rasa takut dari traumanya kembali menyelimuti jiwanya. Badanya mulai lemas. Adi tetap memaksa untuk berjalan. Ia tak ingin jatuh di hadapan kedua gadis yang tak ingin ia buat kecewa.
***
"Ayo kita kedokter"
"Lenganku tidak ada yang sobek, hanya luka-luka biasa. Mungkin hanya perlu dibersikan darahnya saja," jawab David sedikit merintih.
"Ya sudah kita obati di kos aku aja." Ajak Friska. David mengangguk.
Dalam perjalanan pulang Rahma terhenti saat ponselnya menyala.
"Mbak?" panggil Friska.
"Ah sebentar, ada telfon."
"Dari siapa?"
***
"Kenapa kak?" tanya Vina saat melihat kakaknya terdiam di dekat pintu kemudi. Vina menunggu di dekat pintu mobil yang satu lagi. Kakaknya tampak pucat, badannya masih gemetar luka di wajahnya pun sudah mulai membengkak. Adi sedang meraba-raba saku celananya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Celana Dalam Merah Muda
HumorCelana Dalam? Sebuah penemuan manusia yang kini mungkin berubah menjadi salah satu pusaka keramat yang identik dengan hal-hal yang tabu. Bagaimana jadinya bila seorang mahasiswa baru menemukan segempok celana dalam dalam bungkusan plastik yang t...