Bab 5 : Situasi Berbahaya Yang Di Rahasiakan.

1.3K 44 3
                                    

Fanfiction
Title : Kehidupan Baru Boruto
Chapter : 4
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rate : T
Genre: Romance & Drama
Pairing : Uzumaki Boruto & Uchiha Sarada
Warning : OOC Yg Berlebihan, TYPO, EYD dan bahasa yg hancur, AU.
::==::==::
:
:
:
Perjalanan pun di lanjutkan menuju Lantai  dengan memakai Lift. Setibanya di lantai 4, mereka langsung melihat lihat kamar yg bertuliskan 52. Akhirnya setelah sekitar 5 menit mencari, mereka menemukannya.

Di bukalah Pintu kamar itu. Orang yg berada dalam kamar itu sungguh terkejut. “Si-siapa kalian, Berani masuk kamar ini tanpa mengetuk Pintu”.

Sarada maupun Boruto kaget karena yg berada di dalam kamar itu tidaklah di tempati oleh Pasien yg bernama Naruto. “maaf, kami sepertinya salah Masuk kamar” ucap Boruto. Sarada dengan cepat menyembunyikan dirinya di balik dinding menunggu Boruto meminta maaf.

“ya, tidak apa-apa. Lain kali lihat dulu nomor kamarnya sebelum masuk” ucap Orang yg berada di kamar itu. “maaf, kami permisi,” ucap Boruto sambil tersenyum dan menutup pintu dengan pelan. Setelah pintu tertutup, ia menghilangkan senyum di wajahnya.

Sarada hanya bisa tertawa melihat Muka Boruto yg berubah secara Drastis. "Mukamu aneh jika ekspresimu seperti tadi," ucap Sarada. “apanya yg aneh. Yg aneh di sini adalah situasi kita. Bukannya ayahku memakai Kamar ini seharusnya. Tapi kenapa orang lain yg menempatinya.” Ucap Boruto.

Sarada terdiam ikut berpikir “mungkin ayahmu sudah pulang atau di pindahkan. Ayo kita tanya suster di ruang Informasi tadi” Saran Sarada. “ya, ayo jalan” ucap Boruto.

::==::==::

Setelah mereka tiba di ruang Informasi, Suster yg tadi langsung menghampiri mereka “maaf ya, Saya tadi kurang memperhatikan. Pasien yg menempati kamar itu. Pasien yg bernama Uzumaki Naruto sudah pulang tadi pagi. Dan siang ini seorang pasien sudah menempati kamar itu lagi” ucap Sang suster sambil membungkuk meminta maaf.

“ya ngak masalah. Manusia itu memang ngak luput dari kesalahan.” Ucap Boruto. Mendengar ucapan Boruto yg sangat bijaksana itu membuat Sarada sepertinya tidak senang dan memalingkan wajahnya “cih, sok bijaksana sekali.” ucap Sarada.

Setelah itu, Mereka berdua meninggalkan Rumah sakit dan pulang ke rumah Kediaman Uzumaki. Ada dua hal yg membuat Sarada harus ke rumah Boruto. Pertama karena ia ingin melihat keadaan Ayah Boruto dan kedua karena ia harus mengantar Boruto pulang.

Setibanya di Rumah kediaman Uzumaki, Boruto dengan cepat turun dari Mobil dan mengetuk pintu rumahnya tidak memperdulikan barang-barangnya yg masih di mobil Sarada. Sarada pun mengikuti Boruto.

“kakak, wah jadi kakak sudah pulang” ucap Himawari saat membuka pintu. “ya, kakak baru pulang siang ini. Jadi bagaimana keadaan ayah. Apa ayah ada di dalam kamar” ucap Boruto.
Himawari terlihat cukup kebingungan dengan perkataan Kakaknya itu. “apa ibu belum memberi tahu kakak, Ayah bersama ibu dan juga Paman sasuke baru saja berangkat ke keluar Negeri.” Ucap Himawari.

Boruto dan Sarada makin kebingungan. “apa. Luar negeri. Memangnya kenapa?” ucap Sarada. “tulang ayah yg retak katanya retakannya semakin melebar. Sehingga, pihak Rumah sakit menyuruh untuk operasi. Paman sasuke mengusulkan untuk Operasi di negara mana itu. Aku lupa nama negaranya” ucap Himawari.

“wah, kok Suster tadi tidak memberi tahu” ucap Boruto. “ya, bagaimana ini sebenarnya. Aku jadi semakin Bingung.” Ucap Sarada. “oh, paman sasuke tidak bilang pada pihak rumah sakit. Ia bilang untuk mengeluarkan Ayah dari rumah Sakit konoha. Lalu paman sasuke membeli Tiket untuk 3 orang lalu berangkat tadi pagi” ucap Himawari.

“berarti keadaan ayah semakin buruk. Ahh, aku bahkan belum sempat melihat kondisi ayah secara langsung” ucap Boruto sambil menunduk. Sarada pun mendekati Boruto dan memegang pundak Boruto “kau jangan kuatir. Sepertinya ayahku sangat bertanggung jawab atas apa yg terjadi pada ayahmu. Aku yakin dengan penangananan yg tepat ayahmu akan cepat sembuh” ucap Sarada lalu memegang pundak lain Boruto yg lain dengan tangannya yg lain dan kini mereka saling berhadapan.

Kehidupan BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang