Bab 29 : Satu Tahun Kemudian Bagian 2

579 24 4
                                    

Di sebuah kota di malam yang dingin, seorang laki-laki sedang berjalan memasuki sebuah gang. Karena cuaca yang dingin di malam itu, tidak aneh jika laki-laki itu memakai jaket dan menutup kepalanya serta memasukan tangannya ke dalam kantung jaket yang ia kenakan.

Namun, begitu ia berbelok dan memasuki gang tersebut, ia melihat 2 orang pria sedang berjalan mendekatinya sambil membawa sebilah pisau dan sebilah parang. Laki-laki yang memiliki rambut kuning itu pun segera mengeluarkan tangan kirinya dari dalam kantung jaketnya sementara tangan kanannya tetap berada di kantung dan meraba sesuatu yang terasa dingin karena terbuat dari logam.

"Kau lewat sini berarti kau melewati jalan Kematian. Serahkan semua harta yang kau punya termasuk pakaian yang kau kenakan jika ingin selamat," ucap 2 orang pria yang terlihat mabuk di depannya. "Maaf bang, saya tidak punya uang ataupun barang berharga lainnya," ucap laki-laki berambut kuning itu dengan nada santai.

Tiba-tiba saja, terdengar suara ponsel berdering dari dalam saku celananya. "Dasar pembohong. Karena kau telah membohongi kami, kau mungkin akan selamat. Tapi kami akan memberimu sebuah kenang-kenangan," ucap salah satu pria sambil menodongkan parang ke hadapan laki-laki berambut kuning itu.

"Buang-buang waktu saja, lebih baik kalian pulang dan tidur sana. Malam-malam begini mabuk-mabukan dan memalak orang," ucap laki-laki itu lalu membuka tudung jaketnya. Ternyata ia adalah Boruto. "Kau melawan kami, kau akan mati oleh parangku ini," ucap kedua pria itu.

Boruto lalu dengan cepat mengeluarkan sebuah pistol yang sudah sedari tadi ia pegang di dalam saku jaketnya. Begitu keluar ia langsung mengkokang. "Senjata mainan. Kau kira kami takut!," Seru salah satu pria tersebut lalu menyerang Boruto dengan parangnya. Boruto pun berhasil menangkis parang itu dengan menggunakan pistolnya. Tangan kirinya dengan cepat menyambar pegangan parang tersebut dan membuangnya ke belakang.

"Bagaimana mungkin. Apakah itu senjata asli?" ucap pria yang tadi menyerang. "Tidak mungkin, itu pasti hanyalah besi biasa. Sebaiknya serahkan semua harta yang kau pegang," ucap pria lainnya. Boruto lalu menembakan peluru pistol itu ke salah satu pagar tembok pistol tersebut kebetulan telah terpasang sebuah peredam membuat suaranya tidak terdengar dalam jangkauan yang luas.

"Masih kurang percaya. Sebaiknya kalian pulang dan tidur. Jangan ganggu urusanku di kota ini," ucap Boruto lalu menyimpan kembali senjata itu ke dalam sakunya. Namun tiba-tiba, seorang dari mereka yang memegang pisau pun menyerang. "Ada bagusnya jika kami membunuhmu dan mengambil senjatamu. Rasakan ini," ucap Pria tersebut sambil menyerang. Ia berencana menusuk Boruto dari arah kiri ke kanan dengan tangan kanannya.

Namun, dengan cepat Boruto memukul siku pria tersebut. Refleksnya yang sudah terlatih membuatnya tidak sulit melakukan hal itu. Alhasil, setelah Boruto memukul siku pria tersebut maka tangan dari pria tersebut berubah haluan dan menusuk lengan kirinya sendiri. "Argh....! sialan kau," teriak pria itu kala pisau yang ia rencanakan menusuk tubuh Boruto malah menusuk dirinya sendiri.

"Sebaiknya kau segera membawa temanmu ke rumah sakit sebelum ia mati karena kehabisan darah," ucap Boruto lalu melanjutkan perjalanannya melewati gang tersebut. Boruto lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Sarah, di mana kau. Maaf aku sedikit lama. Tadi ada 2 orang bodoh yang mau menodongku," ucap Boruto dalam telepon. Dan tak lama kemudian, ia mengembalikan ponsel itu ke dalam saku celananya lagi. Kemudian ia mengambil senjatanya dan mengkokang senjata itu lagi. Setelah itu ia berbalik dan membidik pegangan parang yang tadi ia buang.

Kebetulan saat itu salah satu dari kedua pria itu hendak mengambil parangnya lagi untuk menyerang Boruto dari belakang. Saat peluru di lepaskan, tangan pria itu sudah memegang gagang parang sehingga membuat tangannya tertembak oleh peluru yang di lepas Boruto secara sengaja.

Kehidupan BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang