"Boruto, kau bilang mau mencairkan semua uangmu. Untuk apa?" tanya Hinata lagi karena sebelumnya di potong oleh Naruto.
"Aku mau beli sesuatu untuk Sarada," ucap Boruto.
"Kalo kau mau pergi nanti siang, sebaiknya sekarang kau mandi dan segera istirahat," ucap Hinata.
"Baik, bu," ucap Boruto lalu memasuki rumah deluan.
:
:
:
Siang itu, seperti yang sudah ia rencanakan. Boruto keluar dari rumahnya dengan memakai sebuah tas di punggungnya. Ia berjalan menuju garasi untuk memakai kendaraan, yaitu motornya. Setibanya di sana, ia sangat menyayangkan kondisi motornya. Kotor karena tidak pernah di cuci semenjak ia meninggalkan Konoha. Bensinnya pun masih penuh seperti jarang di pakai atau bahkan di panasi.
Ia merogoh kunci yang ada di tasnya dan kemudian mencoba menyalakan motornya. Namun apa yang ia duga tidak terjadi, motor itu bisa menyala dengan normal. Ia pun menjadi sedikit bingung akan hal itu apalagi kondisi ban dan bagian bawah yang kotor seperti sering di pakai. Namun ia berusaha melupakannya dahulu karena ada hal yang lebih penting yang harus ia kerjakan. Namun begitu ia menaiki motor itu ia merasa ada sesuatu yang ia lupakan. Tiba-tiba Himawari datang sambil membawa helm.
"Kak, apa kakak tidak mau memakai helm?" tanya Himawari.
"Helm? Ah ya benar. Kakak lupa mengambilnya. Terima kasih, Himawari."
"Oh kak, bisa buka jok motornya sebentar?" tanya Himawari. (Catatan: motor itu punya bagasi kecil di bawah jok paling belakang)
"Ada apa?"
"Aku mau mengambil dompetku. Kemarin aku lupa mengambilnya."
"Oh, sekarang aku mengerti kenapa motorku seperti ini. Bensinnya penuh tapi motor kotor sekali. Apa kau memakainya dan tidak pernah mencucinya?"
"Maaf kak. Aku terlalu sibuk untuk mencuci motor kakak. Tapi setiap 2 bulan aku sering mencucinya sendiri kok. Ayah juga kadang mencucinya karena ayah juga sering memakainya."
"Kau tega sekali Himawari. Setiap 2 bulan baru di cuci. Bisa rusak motor kakak ini."
"Aku juga jarang memakai motor. Aku pakai kalau ayah tidak bisa mengantarku dengan mobil atau kalau aku mau buru-buru."
"Sudahlah. Ambil dompetmu. Kakak mau pergi sekarang sebelum banknya tutup."
Setelah Himawari mengambil dompetnya, ia pun segera pergi menuju bank terdekat di Konoha untuk mencairkan uang yang baru di terimanya dari Hagoromo.
Setibanya di bank, ia pun langsung menemui teler bank karena kebetulan saat itu tidak ada nasabah. Melalui beberapa proses yang lama, akhirnya Boruto keluar dengan membawa uang sekitar 160 juta yang merupakan gajinya selama satu setengah tahun bekerja untuk Sakhuri. Namun itu tentu bukan gaji murni karena sudah bercampur dengan bonus-bonus dan sudah di pakai untuk menunjang kehidupannya selama bekerja untuk Sakhuri.
Setelah semua uang telah ia ambil dan simpan dalam tas, ia pun langsung keluar dan menaiki motornya untuk pergi ke suatu tempat, tepatnya toko perhiasan. Tentu saja membawa tas berisi uang yang sangat banyak akan sangat berbahaya. Kapan saja akan muncul sekelompok perampok. Namun apa yang bisa di lakukan sekelompok perampok jika mereka memutuskan untuk merampok Boruto. Lagi pula Boruto membawa sepucuk senjata di dalam tasnya dan ia memakai kaos spesialnya sebagai dalaman.
Setibanya di toko perhiasan, Boruto pun langsung memasuki toko seraya memperhatikan sekitar karena ia merasa bahaya bisa datang kapan saja dan oleh siapa saja. Tentu ia punya tujuan sehingga berani memasuki toko perhiasan dengan membawa bertumpuk-tumpuk uang yang memenuhi tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Baru
Fanfictionini adalah sebuah sekuel dari fanfiction dengan judul Si Miskin Boruto. bisa di search di Fanfiction.Net ------------------------ Cinta, siapa yang tak mengenal kata itu. begitu Indah. mendengar kata itu bagaikan berada di laguna berair biru...