Bab 13 : Misi Penyelamatan

860 32 1
                                    


Hari sudah semakin siang, matahari sudah berada tepat di atas kepala pada saat itu. Sasuke, selaku komandan utama dari pengawal yang di ikutkan dalam misi penyelamatan Sarada ini tengah memperhatikan sekitar.

Bersyukurlah pada Shii yang sebelumnya memasang Pelacak di mobil Ridwan saat mereka melakukan pengawalan. Shii juga merekam apa yang mereka dengar dari alat penyadap suara yang di pasang di mobil Ridwan.

"Alat pelacak ini telah offline. Dayanya sudah habis, kemungkinan besar ini hanylah lokasi terakhir mereka berhenti yang kemudian Daya dari pelacak ini habis" ucap Samui. "tidak ada salahnya kita coba, siapa tahu di sana memang adalah persembunyian mereka, mengingat di daerah itu merupakan daerah yang di penuhi gudang" ucap Nagato.

Sasuke melihat jam miliknya yang ia gengam di tangan. Waktu sudah menunjukan pukul 12. Mereka menerima panggilan dari Bee sekitar jam 8. Dan mereka bersiap untuk pergi jam 9. Waktu sebelum Bee membunuh Sarada adalah 8 jam lagi. Itu adalah waktu yang cukup lama bagi Sasuke dan Para Pengawalnya untuk mempersiapkan diri.

Sore harinya, Mereka tiba di tempat yang di maksud. Tepatnya, beberapa meter dari tempat yang di maksud.

"Samui, Konan. Kalian ku perintahkan untuk mencari tahu. Apakah benar lokasinya di sini" ucap Sasuke. "baik, akan kami lakukan. Ayo konan" ucap Samui lalu keluar dari mobil bersama Konan.

Sasuke mengeluarkan Laptopnya kemudian membuka pantauan Satelit. Ia memantau setiap Inchi dari wilayah itu. Nagato juga mengeluarkan laptop yang berfungsi sebagai Penerima sinyal radio dari setiap pengawal yang melakukan panggilan dengan memakai alat di belakang telinga mereka.

"Nagato, hubungkan aku dengan Samui" ucap Sasuke sambil memasang Alat komunikasi di belakang telinganya. "baik" ucap Nagato. Sasuke lalu memperhatikan pergerakan Samui dan Konan. Dan juga sesekali memberi arahan dan petunjuk.

::==::==::

Samui dan Konan mengendap-endap menuju sebuah gudang tempat alat pelacak yang di pasang di mobil Ridwan terakhir kali melakukan pengiriman data alias sekarang sudah mati (alat pelacaknya).

"Konan, ada penjaga di arah jam 12 dan jam 6. Kau bius di arah jam 6, aku akan membius arah jam 12. Setelah selesai, sembunyikan tubuh mereka di tempat tersembunyi" ucap Samui. "baik, ayo kita lakukan" ucap Konan.

Dengan cepat, Samui dan Konan berpencar dan membius penjaga itu dengan pistol bius. Setelah itu, mereka kembali ke posisi awal dan melanjutkan perjalanan menuju gudang yang berjarak 100 meter lagi itu.

Dalam beberapa menit, mereka telah melihat gudang itu. Gudang itu sangatlah besar, dan juga sangatlah lebar. Penjaga berpatroli di mana-mana. Samui memanjat pipa salah satu bangunan untuk mencapai bagian atas bangunan. Konan pun menyusul.

Setibanya di atas gedung untuk memantau, Samui mengeluarkan Teropong. Keadaan sekitar gudang yang tidak terlalu gelap membuat pengintaian ini akan berjalan dengan sulit. "Kita harus berpencar, gudang ini sangatlah besar, tidak mudah menemukan Nona Sarada. Apalagi penjagaannya seketat ini" ucap Konan.

"mereka bersenjata. Kita harus berhati-hati. Kebanyakan memang memakai senjata pistol, tetapi ada juga yang memakai senjata pistol Mitraliur atau yang sering di sebut Submachine Gun" ucap Samui.

"kebanyakan memakai MP5 sebagai senjata Mitraliur mereka, tetapi ada beberapa yang memakai Pistol biasa, Di sana yang di depan Pintu, ia memakai Pistol Beretta 92," ucap Konan. "tidak mengherankan jika mereka memakai senjata berkelas, mereka kelompok yang kaya" ucap Samui.

"Konan, ayo bergerak. Kita berpencar. Cari ruangan tempat mereka menyekap Nona Sarada" ucap Samui. "ayo, kau mencari di bagian kiri gudang, aku di kanan" ucap Konan. "ayo, tapi sebisa mungkin hindari adu tembakan. Bila perlu, pakai Peredam" ucap Samui. Samui dan Konan pun bergerak secara terpisah.

Kehidupan BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang