Bab 24 : Misi Meretas Bagian I

592 30 1
                                    

Pukul 5 pagi, di markas Sakhuri sudah mulai nampak kegiatan-kegiatan pagi. Walau ini adalah hari Sabtu, mereka wajib melakukan apel pagi dan mendengar arahan komandan atau wakil komandan. Pagi itu, semua Prajurit tamtama dan perwira semua di kumpulkan di sebuah rungan paling besar di tempat itu.

Tak lama setelah Boruto mengakhiri panggilannya dengan Sarada, Reza mengajaknya pergi menuju aula 2. Boruto nampak senang karena ia sudah mendapat teman walau baru di hari pertama. "Bagaimana tidurmu, nyenyak?" tanya Reza. "Ya, lumayanlah. Walau aku masih merasa sedikit mengantuk pagi ini, kau bagaimana."

"kau pasti akan terbiasa dalam beberapa hari, di sini kau memang harus di siplin, di sini kau mengikuti peraturan militer," ucap Reza. "Tentu kak Reza, kemarin aku hanya kecapean dan tidur malam, makanya pagi ini aku masih merasa mengantuk," ucap Boruto. "Kulihat di matamu tidak begitu terlihat kantung mata, apa kau jarang begadang, biasanya seorang hacker apalagi anak muda pasti suka begadang," ucap Reza.

"Tidak, aku tidak terlalu suka begadang, begadang secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan. Aku kalau begadang biasanya kalau sedang sibuk saja, aku paling sering begadang adalah sewaktu kuliah semester 3, waktu itu memang tugas banyak," ucap Boruto. "Aku juga pernah kuliah, jadi aku pernah merasakannya, eh kita sudah hampir terlambat, sebaiknya kita percepat langkah kita," ucap Reza. Boruto pun mempercepat langkahnya untuk menyusul Reza yang sudah berada di depannya.

::==::==::

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya mereka tiba di aula 2. Di sana terlihat 10 orang yang memakai pakaian biasa dan beberapa personil Sakhuri dengan pakaian dinas resmi mereka. Di sana juga terlihat beberapa perwira yang sedang berdiri di samping dari setiap orang yang memaka pakaian biasa itu.

"Boruto!" panggil seorang dari dalam aula. Boruto dan Reza pun lekas mencari keberadaan orang yang mamanggilnya tadi. "Jendral Hashirama," ucap Boruto saat menemukan orang yang memanggilnya. "Cepatlah masuk dan datang kesini, Komandan akan datang sebentar lagi untuk memberitahu tujuan kalian di kontrak kerjakan di sini," ucap Hashirama. Boruto pun segera berlari menghampiri Hashirama meninggalkan Reza yang masih mencari keberadaan Penanggung Jawabnya.

"Maaf karena semalam aku tidak mengantarmu makan malam, aku sedang sibuk. Aku sedang rapat dengan para petinggi," ucap Hashirama begitu Boruto tiba di depannya. "Ya, tidak masalah, lagi pula semalam aku ke kantin untuk membeli makanan," ucap Boruto. "Baguslah, ternyata kau bisa mandiri, ayo cepat duduk, sang komandan akan segera tiba," ucap Hashirama.

Beberapa menit kemudian, semua orang yang berdiri sudah duduk di tempat yang sudah di sediakan. Begitu sang komandan memasuki ruagan bersama dengan beberapa para pengawalnya, semua orang yang duduk langsung berdiri dan memberi hormat kepada sang komandan. Dan begitu sang komandan naik mimbar, ia juga memberi hormat kepada seluruh orang yang berada di ruangan itu. Dan begitu ia tegap, semua orang pun ikut tegap dan kembali duduk.

"Selamat pagi semua," ucap sang komandan untuk membuka perkataannya di pagi hari itu. "Saya berdiri di sini untuk memberitahukan kalian mengenai tujuan kalian berada di sini, Sakhuri sengaja mengumpulkan Hacker-Hacker terhebat menurut kami di sini untuk menjalankan sebuah tugas penting," ucap sang komandan lalu membuka sebuah dokumen.

"Entah aku harus bangga atau apa, tapi di sini ada 5 orang yang merupakan Hacker asal Indonesia, tapi bagaimana pun juga, kalian kukumpulkan di sini bukan untuk membahas hal yang tidak penting, aku akan memberitahukan kalian tugas kalian di sini," ucap Hagoromo alias sang komandan.

Semua orang yang berada di ruangan itu pun nampak memperhatikan sang komandan dengan sangat serius. Tak satupun dari mereka yang memalingkan pandangan mereka. "Tujuan kalian berada di sini adalah untuk Meretas sebuah basis data milik Techconnec dan Mafia," ucap Hagoromo. Boruto pun menjadi kaget saat mendengar kata Techconnec. Ingin ia berdiri dan bertanya mengapa Techconnec ingin mereka retas. Tapi, ia tidak punya cukup keberanian untuk melakukannya.

Kehidupan BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang