Bab 55 : Hari Pernikahan (Final)

2.5K 72 18
                                    

"Cepat sekali makanmu." Kata Naruto terkejut.

"Aku hanya makan sedikit saja ayah. Jadi kapan mau membicarakannya. Tadi kata ayah setelah aku selesai makan," ucap Boruto.

"Tunggu ayah selesai makanlah. Tadi ayah bicara begitu karena ayah pikir ayah akan selesai deluan," kata Naruto.

"Sudah... Sudah... makan saja dulu. Bicaranya nanti," ujar Hinata.

Naruto pun kembali melanjutkan makannya sementara Boruto harus menunggu cukup lama hingga akhirnya ayahnya selesai.

:

:

:

5 hari menjelang pernikahan, kesibukan mulai di rasa oleh kedua keluarga spesial perusahaan Techconnec itu. Bahkan dari Minggu lalu undangan sudah mulai di cetak dan beberapa hari kemudian mulai di sebarkan ke seluruh pimpinan cabang perusahaan Techconnec di seluruh jepang dan di beberapa negara luar jepang.

Di kediaman Uchiha, Wedding Organizer telah di sewa untuk merencanakan dekorasi pernikahan. Memang terlalu cepat, tapi mengingat jumlah tamu undangan yang banyak memang butuh perencanaan matang agar semua tamu bisa tertampung. Selain itu, tempat yang akan menjadi tempat di gelarnya pernikahan itu pun harus di perhatikan.

Sakura meminta desainer pakaian terbaik di Konoha untuk mendesain pakaian yang akan di kenakan Sarada dan Boruto di hari pernikahan mereka. Dan tentu saja Sasuke juga menyewa juru masak restoran kelas atas Konoha untuk menyiapkan hidangan untuk para tamu di hari pernikahan nantinya.

Di hari kelima menjelang pernikahan juga sudah dilakukan simulasi memblokade jalan di depan kediaman Uchiha agar dapat di jadikan tempat parkir para tamu undangan tanpa menimbulkan kemacetan.

::==::==::

Siang itu, Boruto sedang duduk berdua dengan Rama di dalam mobil milik Boruto. Saat itu, mereka berada di bandara untuk menjemput seseorang walau tepatnya ada 2 orang yang sedang mereka tunggu. Tentu saja orang yang hendak Rama jemput ialah Sarah. Sementara Boruto sedang menunggu seseorang yang sudah sangat lama tidak ia lihat.

"Jadi Sarah bisa menghadiri pernikahanku walau dia sedang dilanda bertubi-tubi tugas sebagai Direktur utama Garuda Airline?"

"Ya, setelah mendengar kabar kau akan segera menikah, ia langsung menyerahkan semua tugas-tugasnya kepada tangan kanannya dan diawasi oleh pamannya. Ia langsung memintaku untuk menyiapkan undangan untuknya dan juga hotel," kata Rama.

"Ooo, kukira dia akan tidur di kediaman Uchiha? Bagaimanapun kan dia adalah calon kakak ipar Sarada," ucap Boruto.

"Memang begitu. Paman Sasuke menyuruhnya untuk tidur di rumahnya. Tapi entah mengapa Sarah lebih memilih tinggal di hotel,"

"Padahal pelayanan di rumah Sarada tak kalah dengan pelayanan di hotel manapun. Bedanya cuma kalau di kediaman Uchiha semuanya gratis," kata Boruto.

"Oh Boruto, kau ke sini sebenarnya mau menjemput siapa?" tanya Rama.

"Oh, teman lamaku. Aku mengundangnya setelah meminta izin paman Sasuke. Dia itu teman pertama yang kutemui di markas Sakhuri," kata Boruto.

Tak lama kemudian, pesawat dari Indonesia yang sudah lama mereka nantikan sudah tiba. Rama pun segera keluar dari mobil Boruto dan mengajak Boruto untuk menunggu orang yang mereka nantikan di ruang kedatangan.

Setibanya di sana, orang-orang pun mulai berdatangan untuk menyambut orang yang mereka nantikan juga. Berbeda dengan orang lain yang menunggu sambil berdiri, Boruto dan Rama malah sedang duduk sambil melipat tangan dan memangku kaki sambil melihati sekitar mencari keberadaan Sarah dan Reza—teman Boruto yang pertama ditemui di Sakhuri.

Kehidupan BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang