Bab 21 : Sakhuri

618 27 2
                                    

Setelah terbang melewati pulau-pulau dan lautan-lautan, akhirnya pesawat telah berada di atas pulau Papua. Perjalanan ini menjadi lebih tidak nyaman karena dari hari pertama hingga sekarang Boruto dan Hashirama terus-menerus di tatap oleh 5 orang TNI bersenjata yang terbang bersama mereka.

Boruto merasa sedikit takut akibat penampilan dan sikap para tentara yang ada di hadapannya yang bisa di bilang sanggar dan manakutkan. Apalagi sedang memegang senjata di tangan yang bisa mereka tarik pelatuknya kapan saja.

Namun, Hashirama tetap bersikap biasa dan berencana tak mau menunjukan identitas aslinya pada kelima tentara di hadapannya. "Ehem, kalian berdua siapa dan mau apa ke Jayapura. Dan sepertinya salah satu dari kalian bukanlah orang Indonesia," ucap salah seorang tentara.

"Ya, dia pemuda dari Konoha, utusan dari Techconnec yang akan bekerja di BARI selama 2 tahun," ucap Hashirama. "Utusan, jadi apa kau adalah semacam pengawal?" ucap tentara itu lagi. "Ya, bisa di bilang begitu."

"Kalau begitu, selamat datang di Jayapura, Papua," ucap tentara itu. Hashirama pun tersenyum. Boruto juga ikut tersenyum walau masih tersimpan rasa takut pada dirinya.

::==::==::

Pada akhirnya, mereka pun telah tiba di bandara. Namun, mereka tak beristirahat. Hashirama langsung mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang. Setelah selesai, ia mengajak Boruto untuk menuju sebuah restoran di dekat bandara untuk makan siang.

"Kita makan siang, setelah itu kita pergi ke pangkalan Sakhuri di kota ini," ucap Hashirama. "Sekarang?" tanya Boruto dengan nada lesu. "Ya, kita tidak akan membuang waktu, semakin cepat kau tiba maka akan semakin cepat kau di beri pengarahan dan semakin cepat pula kau kembali," ucap Hashirama.

"Perasaan sama saja, paling Cuma berkurang beberapa hari saja," ucap Boruto sambil berjalan mengikuti Hashirama sambil membawa tasnya dan sebuah koper milik Hashirama.

Setelah mereka selesai makan, Hashirama kembali menghubungi seseorang. Setelah itu, ia mengajak Boruto untuk pergi keluar. "Ayo kita pergi, jemputan kita akan segera datang," ucap Hashirama. "Aku bisa istirahat sejam lagi?" tanya Boruto.

"Tidak, istirahat saja nanti di pangkalan, malam hari, kita akan berangkat ke pegunungan menuju markas rahasia," ucap Hashirama. "Huhff, sial," keluh Boruto walau pada akhirnya ia menurut dan mengikuti perintah Hashirama.

Sebuah Mobil Ranger berwarna Hitam bertuliskan Sakhuri pun berhenti di depan mereka. "Masuklah, jendral!" ucap seorang supir dari dalam. Hashirama pun membuka pintu dan duduk di depan bersama dengan supir sementara Boruto dan barang-barang milik Hashirama berada di belangkang.

Sambil memposisikan posisi duduknya yang nyaman, Boruto bertanya "Katanya Sakhuri adalah Satuan Militer rahasia, mengapa di mobil ini ada tulisan Sakhuri besar-besar beserta lambangnya?"

"Jadi itu yang ingin kau tanyakan. Akan kujelaskan setelah kita tiba di pangkalan," jawab Hashirama. "Kenapa tidak sekarang saja?" tanya Boruto. "Karena kau tidak akan paham jika kujelaskan di sini. Nanti saja di pangkalan. Bahkan mungkin kau akan mengerti sendiri," ucap Hashirama lalu menyandarkan punggungnya pada kursi mobil dan menutup matanya.

"Berapa lama aku harus bersabar, kau membuatku semakin penasaran dengan jawaban," ucap Boruto sambil melipat tangannya.

::==::==::

Beberapa menit perjalanan dengan mobil, Akhirnya mereka tiba di sebuah markas kecil di pesisir pantai. Di gerbang utama, terlihat sebuah papan bertuliskan 'SAKHURI'. Jelas tulisan itu semakin membuat Boruto heran dan bertanya-tanya.

"Sakhuri menyembunyikan identitasnya di kota ini. Kau hanya dapat menemui Sakhuri di Provinsi ini saja. Identitas palsu kami di kota ini adalah sebagai Keamanan. Kami membantu tugas polisi dalam mengamankan tempat-tempat penting selama 24 jam," Ucap Hashirama. "Keamanan? Maksudnya seperti apa?" tanya Boruto.

Kehidupan BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang