"Lihatlah Sasuke, ini hanyalah dampak kecil dari keputusan yang kau buat, kau sepenuhnya yang bertanggung jawab dengan apa yang mereka rasakan," ucap Naruto. "Aku tahu, tapi apa kau mau anakmu menjadi incaran Mafia," ucap Sasuke.
"Aku tidak peduli, Boruto bisa menjaga dirinya. Aku jadi menyesal telah melakukan ini pada mereka berdua, seharusnya mereka tidak perlu berpisah seperti ini," ucap Naruto lalu melanjutkan perjalanan menuju kamar mandi.
"Maafkan ayah Sarada, paman hanya berusaha melindungi kalian berdua dan juga dunia ini dari rencana jahat Mafia, maaf," batin Sasuke dengan penuh rasa bersalah. Tak lama kemudian ia pun menyusul Naruto yang telah meninggalkannya.
:
:
:
Boruto di temani seluruh teman-temannya serta Hinata dan Sakura pun memasuki ruangan di bandara untuk melapor. Setibanya di sana, bandara hari itu terlihat lebih sepi. Hanya ada beberapa orang yang terlihat di ruang penimbangan barang bawaan. Dan hanya ada beberapa orang di ruang tunggu keberangkatan.
"Di luar sepi, ternyata di dalam juga sama," ucap Anjelye. "Ini pertama kalinya aku melihat bandara sepi seperti ini," ucap Sarada. "Maklum, ini pertengahan tahun di pertengahan bulan, kondisi keuangan dan tujuan masyarakat untuk berangkat tentu berkurang," ucap Sakura.
Tak lama kemudian, Naruto dan Sasuke pun menyusul mereka. "Menurut laporan, pesawat menuju Indonesia akan berangkat 1 jam lagi, lebih baik kau menikmati waktu bersama kami sebelum masuk ke dalam sana," ucap Sasuke.
"Peraturan baru di bandara melarang selain penumpang untuk memasuki ruang tunggu," ucap Naruto.
Tiba-tiba, terdengar suara "Penumpang pesawat tujuan Indonesia dengan nomor penerbangan ID 20130 ATW silakan melapor ke ruang tunggu, pesawat akan berangkat setengah jam lagi, terima kasih."
"Kak, bukannya itu nomor tiket kakak," ucap Himawari. "Wah, iya nih. Itu nomor tiket kakak," ucap Boruto. "Katanya 1 jam lagi, kok di majukan sih," keluh Naruto. "Boruto, pamitan dengan teman-temanmu, lalu pergi melapor," ucap Hinata.
Boruto pun mendekati teman-temannya. "Teman-teman, aku pergi dulu, doakan aku semoga selamat sampai tujuan dan cepat pulang," ucap Boruto. "Pasti Boruto," ucap Anjelye. "Kalau pulang cepat, kami harap dalam keadaan hidup dan sehat, haha," ucap Inojin. "Kau harus penuhi janjimu Boruto," ucap Sarada.
"Kau harus terus semangat kerja Boruto, buktikan yang terbaik untuk Techconnec, buktikan bahwa kau pemula yang berprestasi," ucap Mitsuki. "Aku sependapat dengan mereka semua," ucap Chochou.
"Semoga Ekspedisi mu lancar," ucap Shikadai. "Tentu, terima kasih," ucap Boruto. Ia langsung mendekati Mitsuki sebagai orang yang saat ini berada di dekatnya. Boruto pun langsung memeluk Mitsuki sambil menepuk Punggung Mitsuki, Mitsuki pun juga memeluk Boruto sambil menepuk punggung Boruto. tidak berhenti sampai di situ, Boruto pun langsung mengepal tangan dan meniju pelan pundak Mitsuki. Mitsuki pun melakukanya bersamaan saat Boruto meninju pundaknya. Setelah itu, mereka saling mengadu kepalan tangan. Ini adalah Simbol persahabatan mereka.
Kedua adalah Inojin. Kemudian berlanjut ketiga yaitu Shikadai. Ke empat adalah Anjelye. Hanya saja, Boruto hanya berjabat tangan. Berlanjut ke orang kelima yang merupakan Chochou. Boruto juga hanya berjabat tangan.
Dan terakhir adalah Sarada. Boruto pun mendekati Sarada dengan ekspresi bingung. Sarada pun hanya memasang muka malu. Rona pipi pun terbentuk di keduanya. Boruto pun melirik ke arah teman-temannya yang ternyata sedang menatap Boruto serius. "Aku harus apa ini, tidak mungkin jika hanya berjabat tangan. Tapi tidak mungkin juga kalau memeluk," batin Boruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Baru
Fanfictionini adalah sebuah sekuel dari fanfiction dengan judul Si Miskin Boruto. bisa di search di Fanfiction.Net ------------------------ Cinta, siapa yang tak mengenal kata itu. begitu Indah. mendengar kata itu bagaikan berada di laguna berair biru...