Bab 45 : Awal Peperangan

530 25 0
                                    

"Serang!" seru seseorang dari musuh seraya berlari ke arah Sasuke "Sudah terlambat bagi kalian untuk menyerah," ujarnya lagi.

"Naruto bersiaplah. Sekarang tugasmu adalah melindungi aku dan Sarada agar tidak tertangkap oleh musuh," ucap Sasuke.

:

:

:

Pasukan musuh dan Techconnec pun mulai saling menyerang di bawah perintah Sasuke. Tak tanggung-tanggung, para pengawal Techconnec melawan prajurit kelas pembunuh Sakhuri berpakaian besi.

Berbekal sepatu yang keras, pasukan pengawal Techconnec menerang. Dan berbekal fisik dan daya tahan, mereka menahan setiap serangan musuh dengan tangan mereka sendiri. Dan bagi mereka yang memiliki tekat kuat, mereka tak ragu menghajar musuh dengan tangannya sendiri tanpa ada pelindung satu pun di tangannya.

Memang beberapa pasukan pengawal Techconnec memiliki ilmu bela diri sehingga kebanyakan dari mereka memiliki ilmu kebal dan rata-rata memiliki pukulan dan tangan yang keras karena bela diri yang mereka ikuti.

Sasuke pun tak mendapat kesulitan berarti saat menyerang musuh atau menangkis serangan musuh. Musuh memang memakai zirah tetapi gerakan mereka tak selincah pasukan Techconnec yang hanya memakai jas.

Sasuke dengan mudahnya menjatuhkan lawan-lawannya dengan hanya menendang kaki mereka. Dan begitu terjatuh Naruto dan 2 orang lainnya menahan musuh yang terjatuh itu dan membuka helmnya dan menghajar mukanya.

"Aku tidak bisa tinggal diam. Aku harus membantu mereka," ucap Boruto lalu berjalan mendekati zirahnya. "Boruto! pakai jasku saja. Kau akan memiliki peredam pukulan yang baik dan tetap bisa bergerak lincah," ucap Sarada sambil melepas jasnya dan menyodorkannya pada Boruto.

"Terima kasih Sarada. Tapi aku masih tetap membutuhkan lengan dari zirah milikku. Aku tidak mungkin menghajar mereka dengan tanganku sendiri. Itu sama saja menyiksa diri," ucap Boruto.

"Aku akan membantu," ucap Sarada. "Tak usah. Kau duduk manis di sini saja menyaksikan. Aku tidak ingin melihatmu di banting di sana," ucap Boruto lalu melepas lengan dari zirah tempurnya dan mengenakannya.

Boruto pun lalu berlari dan sebagai pembuka ia menghajar musuh yang hendak menghajar Naruto. "Ayah tak apa-apa?" Tanya Boruto. "Tidak, terima kasih sudah datang menolong ayah. Kita perlu semua tenaga pria yang ada di pihak kita. Kalau tidak salah mereka unit pembunuh kan?" Tanya Naruto.

"Ya, sekarang mereka menjadi pengawal khusus Bayangan Hitam," ucap Boruto. Tak lama kemudian ia melepas lengan zirah yang ada di tangan kirinya dan menyerahkannya pada ayahnya.

"Pakailah ayah, ayah bisa pakai untuk menahan serangan musuh atau bahkan menyerang musuh," ucap Boruto. "Terima kasih nak. Ayo selesaikan ini dan segera keluar sebelum militer Konoha menggempur kota ini untuk menangkap semua pasukan Mafia dan PAIN," ucap Naruto.

::==::==::

Beberapa menit kemudian, Uchiha Sasuke, Uzumaki Naruto, Uzumaki Boruto dan beberapa pengawal lainnya sudah terkapar di lantai. Bukan karena kalah tapi karena kelelahan. Semua musuh berhasil di kalahkan dan bahkan di lucuti. Demi keamanan, pakaian mereka di robek dan di jadikan tali untuk mengikat mereka.

Namun 5 orang musuh berhasil melarikan diri. Namun tak ada yang mengejar karena sudah kelelahan. Sarada pun menghampiri sang ayah untuk menanyakan kondisinya. "Ayah baik-baik saja Sarada. Jangan terlalu khawatir. Ayah hanya perlu beristirahat sambil melupakan rasa nyeri-nyeri karena pukulan-pukulan musuh tadi," ucap Sasuke.

Boruto yang berbaring tepat di sebelah Sasuke pun berkata "Maaf paman. Karena aku kau harus mengalami hal ini," ucap Boruto. "Tidak Boruto. berkat kau paman sekarang merasa seperti masih muda. Benar kan Naruto?" Tanya Sasuke.

Kehidupan BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang