Bab 17 : Reuni Bersama Teman Lama

880 40 1
                                    

Dalam beberapa menit perjalanan dengan memakai mobil, Boruto telah tiba di parkiran taman bersama Sarada. Perlahan Boruto membuka pintu dan keluar dari mobil. "Boruto, sebagai hukuman karena kau hampir melupakan acara reuni kita, bukakan pintu untukku," ucap Sarada dengan angkuhnya dari dalam mobil.

"Kenapa hari ini kau menyebalkan, eh tunggu, kau memang sudah sering menyebalkan," ucap Boruto. "Kerjakan saja Boruto, Asal kau tahu, aku sudah berusaha menghubungimu 4 kali, dan sepertinya kau tidurnya pulas sekali," ucap Sarada. Mendengar ucapan Sarada, Boruto langsung mengambil ponselnya dan memeriksa log panggilan terlewat.

"Hehe, maaf habisnya aku kelelahan," ucap Boruto sambil mengaruk-garuk pelipisnya. "Cepatlah, buka pintu untukku. Teman-teman kita sudah menunggu," ucap Sarada. Mau tidak mau Boruto terpaksa membukakan pintu untuk Sarada karena ia juga yang telah membuat sikap Sarada hari itu menyebalkan.

Setelah Boruto membukakan pintu mobil, Sarada pun keluar. "Mungkin ayahmu harus membayarku lagi sebagai supir pribadimu," ucap Boruto sedikit kesal. "Mungkin akan aku rekomendasikan," ucap Sarada.

"Sudah lama aku tidak bertemu teman-teman, Sudah lama juga aku tidak bertemu Mitsuki, Rama, Inojin, Shikadai. Sekarang seperti apa penampilan mereka," ucap Boruto sangat bersemangat. "Aku juga sudah lama tidak bertatapan langsung dengan Chochou, Anjelye," ucap Sarada kemudian bersama Boruto melangkahkan kaki menuju tempat perjanjian kumpul.

::==::==::

Di taman tepatnya di tempat kumpul para alumni teman sekelas Boruto, terlihat beberapa pemuda dan pemudi yang sedang mengobrol, berselfie ria, memesan es krim, meminum minuman, bermain game bersama, dll.

Mitsuki saat itu sedang memegang ponselnya dan tangan kirinya memegang sebuah minuman botol. Inojin dan Shikadai berada di sebelah Mitsuki. Mereka berdua sedang bermain game bersama.

Tak jauh dari tempat Mitsuki, Inojin, dan Shikadai nongkrong, Chochou dengan Anjelye sedang asik mengonbrol dengan sebuah es krim di tangan mereka.

"Hey kalian berdua, kalian ini sudah dewasa, kenapa masih main game terus," ucap Mitsuki yang merasa di asingkan oleh sahabatnya sendiri yang sedang serius bermain game. "Jarang sekali aku mendapat waktu luang seperti ini untuk main Game," ucap Shikadai.

"Kau kau urusi saja pacarmu itu," ucap Inojin tetapi masih fokus pada gamenya. Sebuah pesan pun masuk ke ponsel Mitsuki. Ia pun dengan cepat dan sangat bersemangat menyalakan ponselnya dan membaca pesan dari orang yang merupakan pacarnya Mitsuki. "Hey Mitsuki, kalau mau sms-an sama pacar jangan di sini, menganggu konsentrasi kami saja," ucap Inojin.

Mitsuki langsung melihat kearah Inojin yang masih menatapnya "Kenapa, kau terganggu, atau kau merasa Iri, makannya cari pacar, kalau sudah dapat jangan di jadikan mainan, harus serius jangan cuma gombal kemudian putus," ucap Mitsuki.

"Brengsek kau Mitsuki, kenapa sekarang kau menjadi orang yang menyebalkan," ucap Inojin dengan nada kesal. "Atau kau memang ngak berencana pacaran dengan manusia karena kau berencana menikah dengan game," ejek Mitsuki.

"Humph, kau sudah kelewatan. Jika saja bisa, aku sudah memasukanmu ke dalam game ini lalu kuinjak dengan Susano milik karakterku dan akan kuminta Shikadai untuk melubangi tubuhmu dengan chidori milik karakter Shikadai," ucap Inojin sangat marah.

"Duh, aku jadi takut, haha," ucap Mitsuki sambil tertawa dan mengarahkan pandangannya ketempat lain. "HEY INOJIN! Bermainlah dengan serius, aku tidak mau kalah sama anak sebelah," gertak Shikadai. "Baiklah," ucap Inojin datar lalu melihat ke arah kanan.

Di kanan Inojin, 2 orang sedang menatap Inojin dan Shikadai dengan ekspresi penuh tanya. Dan saat Inojin menatap mereka, mereka kembali memfokuskan perhatian pada game mereka. Kedua orang itu adalah sang ketua kelas dan seorang temannya yang sedang duel game pertarungan ninja melawan Inojin dan Shikadai.

Kehidupan BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang