"aku ingin balas dendam pada orang itu, dia hampir membuat kita celaka" ucap Boruto. Sarada memegang tangan Boruto saat Boruto membuka pintu. "jangan Boruto, kau akan mereka bunuh, sebaiknya kau pergi dari sini sejauh mungkin.
"aku tidak takut jika harus mati demi kau Sarada, Aku tidak akan membiarkan mereka menangkap dan menyiksamu agar ayahmu memenuhi keinginan mereka" ucap Boruto. "kalau begitu, kita bertarung bersama, seperti waktu itu" ucap Boruto.
:
:
:
Dengan keberanian yg mereka punya, Boruto dan Sarada keluar dari dalam mobil untuk membantu Darui dan Shii yang nampak kesulitan. "kalian akhirnya memilih keluar. Apa kabar, lama tidak jumpa Boruto, Sarada" ucap Ridwan.
"tak kusangka kau adalah orang yang jahat. Syukur aku tidak menerima kau sebagai pacarku waktu itu" ucap Sarada. "selama ini aku selalu curiga padamu, tak kusangka kecurigaanku ternyata sangatlah benar" ucap Boruto.
"hey Boruto, apa kita mau bertarung atau berbicara, sebaiknya cepat karena aku mau membawa Sarada pada ayahku sore ini juga" ucap Ridwan dengan Sombongnya. "sok jagoan, kau memang pantas di curigai, kau pernah mencoba membunuh kami" ucap Boruto. "aku tidak peduli, tapi sekarang aku memperdulikan Keselamatan Uchiha Itu, keselamatanmu, Tidak berguna. Aku akan membunuhmu, lalu mengelurkan semua isi perutmu dan menyiramkan darahmu pada Sarada bila perlu" ucap Ridwan.
Boruto mengepal tangannya dengan sangat kuat. "jaga bicaramu payah, jangan sok pemberani." ucap Boruto sangat marah. Ridwan hanya melibat tangannya dan beberapa kali terlihat merapikan Rambutnya. "kau marah, memang anak miskin seperti dirimu bisa melakukan apa, kau yang payah Boruto" ucap Ridwan Santai.
"CUKUP, kau membuatku sangat kesal. Sarada, menjauhlah. Ini pertarungan Pribadiku" ucap Boruto lalu berlari menyerang Ridwan. Namun, Ridwan masih berdiri dengan santai sambil melibat tangannya. "kalian semua sama saja, selalu menyerang pertama. Bagi kami itu sama saja kalian menyerahkan diri untuk Mati" ucap Ridwan.
"diam kau, banyak bicara" ucap Boruto sambil mengarahkann pukulan tangan kirinya ke Wajah Ridwan. Namun, dengan cepat Ridwan menghindari serangan Boruto hanya dengan mengeser kepalanya. Pukulan Boruto yang meleset itu cukup kencang membuat Boruto nyaris kehilangan keseimbangannya saat salah memukul.
Boruto memutar arah dan meninju Kepala Ridwan dari belakang. Namun, Ridwan berhasil menghindari dengan bergeser beberapa cm dari posisinya bahkan tanpa melihat. Boruto sekali lagi meleset dan nyaris terjatuh karena kehilangan keseimbangan. Namun, kali ini Ridwan langsung menyepak Boruto yang nyaris terjatuh membuat Boruto terjatuh di depan Sarada.
"s-sial, di-dia kuat sekali, d-dia hebat, huuuhhh" ucap Boruto. Sarada mengepal Tangannya lalu membantu Boruto Berdiri. "menyesal aku mengenal dirimu Ridwan, Ternyata kata-kata manis yang pernah kau ucapkan itu hanya untuk menutupi Sifatmu yang seberengsek ini" ucap Sarada.
"kemarilah Sarada, serahkan dirimu baik-baik, dan aku tidak akan membunuh Boruto" ucap Ridwan. "Jangan menyerah begitu saja Sarada, dia menipu, menyerah atau tidak, dia akan tetap membunuh kami. Karena kami ini saksi mata" ucap Boruto.
Sarada menjadi bimbang, ia menatap Ridwan kemudian menatap Boruto. "kau benar Boruto, aku tidak akan menyerah. Aku akan melawan" ucap Sarada lalu berlari menyerang Ridwan. Dan di saat ia sudah cukup dekat, Sarada menggunakan Teknik Karatenya untuk berlari lalu menyepak Ridwan.
Ridwan berhasil menangkis serangan Sarada. "kau juga tahu bela diri, aku kagum" ucap Ridwan. Sarada tak merespon Ridwan, ia kembali memukul Ridwan, menyepak, dan menangkis secara bergantian secara acak.
Ridwan sudah kehabisan kesabaran. Ia memutari badan Sarada saat Sarada ingin menyerangnya. Ridwan langsung memukul kepala bagian belakang Sarada yang membuatnya Tiba-tiba lemas dan terjatuh. Sarada ingin kembali berdiri, namun tenaganya serasa sudah habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Baru
Fanfictionini adalah sebuah sekuel dari fanfiction dengan judul Si Miskin Boruto. bisa di search di Fanfiction.Net ------------------------ Cinta, siapa yang tak mengenal kata itu. begitu Indah. mendengar kata itu bagaikan berada di laguna berair biru...