Serangan yang di lancarkan oleh anggota mafia benar-benar membuat Boruto dan Sarah kesulitan. Bodi mobil bahkan bolong-bolong karena serangan dari peluru sniper Mafia. Tidak adanya senjata yang kuat membaut mereka kesulitan membalas serangan. Belum lagi mereka harus mewaspadai serangan helikopter yang memakai sebuah senjata minigun. Di tambah ban belakang yang sudah pecah membuat Sarah kesulitan mengendalikan mobilnya.
Tak lama kemudian, terdengar suara dari radio "bantuan berjarak 1 menit dari kalian, bertahanlah." Tak lama kemudian dari kejauhan terlihat 2 buah jet yang sedang melaju dengan sangat cepat. Begitu jarak jet itu telah dekat, sebuah misil meluncur dengan mulus menghantam helikopter mafia. Dan tak lama kemudian muncul misil dari jet lain yang menghantam dengan indah sebuah mobil Mafia. Mobil lainnya pun memutar balik hendak kabur. Namun helikopter yang terkena misil itu jatuh dan menghantam mobil lainnya.
Boruto hanya dapat melihat dengan pasrah dan tenang. "Akhirnya mereka tiba. Terima kasih atas respons cepat kalian," batin Boruto. "Kita selamat Boruto, kita tidak jadi mati hari ini," ucap Sarah kegirangan lalu menghentikan mobilnya dan mematikan mesin. Sarah pun keluar dan membantu Boruto melepas jasnya.
"Sekarang jasmu jadi bolong. Syukurnya kau tak terluka parah," ucap Sarah. "Ya, tapi sakitnya lumayan," ucap Boruto. "Kira-kira di mobil ini ada kotak P3K-nya atau tidak ya?" Tanya Sarah sambil menggeledah bagasi dan bagian dalam mobil.
Namun, tak lama kemudian 5 buah mobil pun menghampiri mereka. "Apakah itu pasukan kita?" Tanya Boruto. "Mana, itu? Kemungkinan iya, ada lambang Sakhuri di depan. Mudah-mudahan mereka membawa kotak P3K," ucap Sarah.
::==::==::
Tak lama kemudian, 5 mobil itu menghampiri Sarah dan Boruto. 2 medis pun keluar dari dalam mobil dan memeriksa keadaan Boruto dan Sarah. "Aku tidak apa-apa, kalian obati luka Boruto saja," ucap Sarah. Tak lama kemudian, satu-persatu anggota Sakhuri pun keluar dari dalam mobil. "Maaf ketua, kami sedikit telat," ucap Salah seorang tangan kanan Boruto.
"Tidak masalah, yang penting aku dan Sarah selamat saja sudah bagus. Setidaknya misi ini membuahkan hasil. Namun sepertinya Havur akan meninggalkan kota ini lagi, sebelum ia meninggalkan kota, kita harus membekuknya dan segera membawanya ke markas pusat Sakhuri," ucap Boruto.
"Kami akan mencari informasi tentang waktu keberangkatannya serta tujuannnya. Mungkin besok ia sudah meninggalkan kota ini. Ijinkan kami yang melakukan operasi pengnangkapan ini," ucap tangan kanan Boruto. sebut saja namanya Henry. "Izinkan aku juga yang membantu penanggakapan itu. Kau bisa istirahat sambil menunggu tanganmu pulih," ucap Sarah.
"Hufft, baiklah. Tapi semua gerak-gerik kalian aku yang atur. Aku akan mengawasi kalian dari jauh," ucap Boruto. "Ya, terserah anda, yang penting target kita ketangkap sebelum meninggalkan kota ini," ucap Henry.
"Bagaimana dengan jasad mafia dan mobilnya, apa kita biarkan di sini," ucap Boruto. "masalah itu, pasukan kita yang mengaturnya. Sebentar lagi mobil tangki air akan datang bersama mobil truk pengangkut untuk mengangkut puing-puing ini," ucap Henry.
"Senang punya bawahan yang bisa di andalakan. Ayo kita kembali ke hotel, aku mau makan siang," ucap Boruto. "Ehh, bukannya tadi kau habis makan ya?" Tanya Sarah. "Karena melewati semua hal menegangkan ini, aku jadi lapar lagi, Hehe," ucap Boruto dengan cengiran khasnya.
::==::==::
Sore hari sekitar pukul 4. Boruto sudah lebih dari 1 jam berusaha menghubungi Sarada. Tentunya untuk meluruskan kejadian kemarin agar Sarada tak terus menerus salah paham. "Ayolah Sarada angkat. Aku tahu kan mendengarnya, kumohon angkat," ucap Boruto. Beberapa menit berlalu namun tak kunjung ada jawaban dari sang pemilik nomor yang ia hubungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Baru
Fanfictionini adalah sebuah sekuel dari fanfiction dengan judul Si Miskin Boruto. bisa di search di Fanfiction.Net ------------------------ Cinta, siapa yang tak mengenal kata itu. begitu Indah. mendengar kata itu bagaikan berada di laguna berair biru...