Jam telah menunjukan pukul 08.00. Ini sudah waktunya bagi semua orang yang tidur untuk bangun dan memulai semua aktifitasnya. Walau sedikit mengantuk, Boruto memaksakan dirinya untuk berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka sekalian mandi.
Pagi-pagi di suguhi cuaca mendung dan sedikit gerimis tentu akan membuat orang yang merasakannya akan menjadi malas untuk beraktifitas. Itulah yang di rasakan oleh Boruto saat ini. Hatinya tergerak untuk segera mandi dan beraktifitas namun tubuhnya menolak. Dan akhirnya, dengan sedikit paksaan, akhirnya Boruto telah berada di kamar mandi.
Setelah selesai mandi, tubuhnya terasa lebih enak di gerakan. "Segar sekali. Walau malam aku begadang sampai larut malam, tubuhku tak terasa kelelahan. Sepertinya tidurku memang sangat berkualitas," batin Boruto bangga.
Namun, bukan seperti itu. Itu semua terjadi berkat latihan yang ia lakukan selama setahun. Tubuhnya sudah terbiasa sehingga mereka tak mudah lelah walau tidur larut malam. Selama masa pelatihan, tidur jam 12 malam merupakan hal biasa bagi Boruto dan Sarah. Mereka bangun jam 5 untuk bersiap lalu jam 6 mereka mulai latihan hingga malam jam 11. Kemudian mereka pakai 1 jam untuk beristirahat sehingga totalnya ada 18 jam latihan dalam sehari.
Namun latihan selama itu telah membuahkan hasil sekarang. Boruto bisa bergerak lebih cepat dan memiliki refleks yang bagus. Akurasi dalam memakai senjata pun sangat baik. Selama latihan, Boruto dan Sarah bagaikan roda. Kadang kehebatan Boruto di atas dan terkadang Sarah lah yang di atas. Namun, hasil akhirnya menetapkan bahwa ketua adalah Boruto.
Tok...Tok...Tok...
Suara pintu yang di ketuk itu membuat Boruto yang sedang memakai pakian pun menyegerakan proses pemakaian baju tersebut. Kemudian ia membuka pintu. "Ada apa Sarah? Kita berangkat kan nanti siang," ucap Boruto.
"Ya, tapi ada sedikit perubahan rencana dari komandan. Pamanku bilang, kita hari ini akan berangkat menuju jepang," kata Sarah dengan nada serius. "Kau serius, kita akan ke jepang, tepatnya di kota mana?" Tanya Boruto sangat bersemangat.
"Bukan Konoha, tapi kota Iwagakure," ucap Sarah. "Iwa, ada apa? Kenapa kita akan di kirim kesana," Tanya Boruto lagi.
"Katanya, target yang kita cari tinggal di sana. Jadi misi kita adalah mencari keberadaannya lalu memata-matai dia. Dan setelah ada waktu yang tepat, kita tangkap dia," ucap Sarah. "Kau yakin berita ini benar. Aku tidak mau menghabiskan waktu 5 hari untuk mencari keberadaan orang itu. Kita sudah cukup lama berada di sini, aku tidak mau kita lebih lama di sana," ucap Boruto.
"Iwa pasti lebih besar dari kota ini, mungkin mencari target kita ini akan sesulit masa latihan kita, tapi tidaklah lebih sulit ketimbang harus berpisah selama 1 tahun penuh dari pacar kita," ucap Sarah. "Wah, aku setuju dengan pendapatmu, tapi kau enak karena sudah menghubungi Rama. aku sama sekali belum menghubungi Sarah, aku takut menganggu tidurnya," ucap Boruto.
"Kalo begitu, kau bisa menghubungi Sarada begitu kita berada di Iwa. Tapi jangan menyebutkan posisimu dan menyebutkan apa yang sedang kau lakukan di sana. Bilang saja kau sedang bekerja di balik layar untuk mengontrol sebuah misi," ucap Sarah. "Ya, ya, aku juga bisa membuat alasan yang akan di percayai oleh Sarada," ucap Boruto
"Boruto, bersiaplah. Sejam lagi kita akan berangkat. Semua perlengkapan telah di kirim ke Iwa, kita bahkan sudah di pesankan 2 kamar hotel untukmu dan untukku sebagai Sarada pendukung misi ini," ucap Sarah.
"Oke, aku masuk dulu, aku mau membereskan barang-barang," ucap Boruto. "Oke, aku tunggu kau di tempat sarapan," ucap Sarah lalu pergi meninggalkan Boruto. Boruto pun berbalik dan memasuki kamarnya kembali dan menutup pintu.
::==::==::
Beberapa jam kemudian, kini Boruto dan Sarah sudah berada di dalam pesawat yang sedang terbang menuju Jepang tepatnya kota Iwa. Hari semakin siang dan juga semakin membuat kedua remaja dewasa itu merasa bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Baru
Fanfictionini adalah sebuah sekuel dari fanfiction dengan judul Si Miskin Boruto. bisa di search di Fanfiction.Net ------------------------ Cinta, siapa yang tak mengenal kata itu. begitu Indah. mendengar kata itu bagaikan berada di laguna berair biru...