Bab 39 : Tragedi Penculikan

537 24 2
                                    

3 buah mobil sedang melaju dengan cepat ke arah musuh atau lebih tepatnya Boruto. peluru-peluru pun di tembakan agar musuh mundur. Namun, orang itu atau ketua tim pengejar musuh yang masih kesal pada Boruto pun membawa Boruto pergi bersamanya untuk kabur.

"Mereka membawa lari seorang anggota Sakhuri. Selamatkan dia, jangan sampai mereka membawanya memasuki kota Ame," teriak seseorang perempuan dari mobil paling depan. "Aku akan mengejar mereka dan menyelamatkan orang itu semampuku. Kalian urus anggota Sakhuri yang pingsan atau mati itu," ucap seorang laki-laki di mobil belakang.

:

:

:

Mereka adalah Techconnec. Bala bantuan pertama Laskar Sakhuri 5 jika terdesak. Mereka datang atas permintaan mereka sendiri untuk membantu memantau dari kejauhan. Namun saat hendak menuju lokasi, mereka bertemu dengan 3 mobil Sakhuri yang merupakan tim Boruto yang sedang melaju dengan cepat karena di kejar oleh musuh.

Berhubung tim tersebut kelelahan, Techconnec menyuruh mereka untuk ke kota dan beristirahat di pangkalan militer sementara mereka akan membantu menolong kapten mereka yang sama sekali identitasnya tak di ketahui oleh Techconnec.

Mereka mengamankan barikade dan mengevakuasi anggota Sakhuri. Mereka membuka helm dan memeriksa kondisi mereka.

"Ternyata masih hidup semua. Tolong ambil letakan mereka berdekatan di pinggir jalan. Kita tunggu tim medis datang," ucap seorang perempuan yang memakai sebuah masker. Ia pun membuka maskernya dan ternyata perempuan itu adalah Sarada.

"Nona Sarada! Ada seorang perempuan juga di tim ini. Pangkatnya kapten," ucap seorang pengawal Techconnec.

"Berarti dia adalah kaptennya. Tolong bawa di ke dekat mobil. Begitu sadar aku akan menyampaikan beberapa pertanyaan padanya," ucap Sarada.

Sarada lalu berjalan ke arah bangkai mobil dan melihatnya dengan teliti. Ia bahkan mengambil sebuah senjata yang dirasa masih dapat di pakai walau sedikit gosong. "Mereka menembak mobil ini dengan RPG. Aku kagum karena bagian luarnya masih nampak bagus. Walau dalamnya hancur," batin Sarada.

Tak lama kemudian medis pun tiba. Sarada pun segera berjalan menuju mobilnya dan melihat seorang perempuan yang di katakan pengawalnya.

Betapa kagetnya Sarada ketika melihat wajah perempuan tersebut. "Dia! Bukannya dia pacar Rama?" ucap Sarada kaget.

Para medis pun melakukan pertolongan pertama. Tandu pun di keluarkan untuk alas para anggota Sakhuri yang pingsan. Lampu penerangan sekaligus untuk penghangatan pun di nyalakan dan di arahkan ke para anggota Sakhuri yang di evakuasi.

Khusus bagi Sarah, Sarada membaringkannya di dalam ambulans karena dahinya berdarah sehingga perlu perawatan yang lebih mendalam oleh 2 orang medis. Sarada pun berusaha menghubungi Rama dengan ponsel genggam namun tak mendapat respons karena di daerah mereka ini tidak ada sinyal yang menghubungkan ponsel Sarada dengan ponsel Rama. hal ini karena di daerah kekuasaan kota Ame tidak ada menara Techconnec.

"Sial, Rama tidak bisa di hubungi. Kuharap pacarnya ini tidak mengalami luka serius," ucap Sarada sambil berdiri di samping ambulans militer.

Tak lama kemudian seorang medis pun keluar dan menghampiri Sarada. "Nona Sarada, perempuan itu sudah siuman," ucap medis tersebut. Sarada pun dengan cepat menghampiri perempuan itu di dalam.

"Di mana aku?" Tanya Sarah begitu melihat Sarada memasuki ambulans.

"Kita masih di jalan. Kalian pingsan makanya kami memberikan kalian pertolongan pertama. dan kepalamu berdarah. Padahal kau memakai helm," ucap Sarada.

Kehidupan BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang