Naruto pun berusaha mencungkil lempengan semen itu dengan Beliung yang ia pegang. "Kau tidak akan bisa mencungkil dengan cara begitu. Harus bersama-sama. Aku dari sisi sebelah kau dari sisi sebelah dan angkat bersama-sama," ucap Sasuke menyodorkan tangannya ke belakang.
Pengawal yang memegang beliung pun mendekati Sasuke dan memberikan beliung itu pada Sasuke. "Pada hitungan ketiga kita angkat sama-sama," ucap Sasuke.
:
:
:
Beberapa menit kemudian, lempengan semen yang tadinya lantai sekarang sudah tergeletak di atas lantai. Terdapat sebuah lubangan berbentuk persegi dengan ukuran relatif besar. "Selesai juga," ucap Sasuke. "Benar, jalan masuk itu ada di sini. tunggulah Boruto. ayah akan datang menolongmu," ucap Naruto.
"Kita harus melakukan persiapan untuk masuk. Tapi sebelumnya kita harus beristirahat dan memulihkan energi kita," ucap Sasuke. "Hey, jika kau masih marah padaku dan tidak mau membantuku tidak masalah, kau bisa pulang sekarang," ucap Naruto.
"Apapun kondisinya, aku akan tetap menyelamatkan putramu. Bagaimana pun ada tanggung jawab yang membuatku harus menolong putramu. Dan aku lakukan ini juga demi putriku. Walau kali ini tidak seperti dulu, tapi aku tetap merasa iba melihat putriku harus berhadapan dengan situasi yang sama yang pernah membuatnya begitu sedih," ucap Sasuke.
"Kau yakin mau membantu?" Tanya Naruto. "Buat apa aku susah payah ke sini jika tidak ingin membantu. Lagi pula kau itu ceroboh. Jika kau melakukannya sendiri, kau pasti akan mati di sana," ucap Sasuke. "Ya..ya, aku tahu aku ceroboh. Tapi jangan lupa. Yang pertama menyetujui rencana untuk menyembunyikan Boruto ke markas Sakhuri itu siapa? Itu kau dan kau punya tanggung jawab untuk menyelamatkan putraku bersamaku," ucap Naruto.
"Ya, aku tahu itu. Aku akan menyelamatkan Boruto dengan sekuat tenaga. Jika kabar ini terdengar oleh Sakura dan Hinata, aku pasti akan di bunuh oleh Sakura dan Hinata karena aku dalangnya," ucap Sasuke. "Aku juga pasti akan di bunuh Istriku. Bagaimanapun aku yang membujuk Boruto," ucap Naruto.
"Sekarang kita istirahat dahulu. Kemudian kita mulai melakukan misi penyelamatan," ucap Sasuke. "Ayah ini air minum," ucap Sarada menyodorkan air pada Sasuke. "Ini untuk anda," ucap Sarada yang kemudian menyodorkan air kepada Naruto.
::==::==::
Hari sudah mulai gelap. Misi penyelamatan pun di mulai dengan masuknya tim Naruto ke ruangan bawah tanah itu. Tak lama kemudian tim Rama pun menyusul dan terakhir tim Sasuke. Sang pemilik rumah pun meratapi dapurnya yang sudah tidak mulus lagi.
Di dalam, Sasuke memperhatikan terowongan yang berada di ruangan itu. "Apa ini benar-benar menembus ke ruangan itu?" Tanya Sasuke. "Menurut info yang kudapat memang begitu. Di ujung terowongan ini akan ada lapisan semen yang rapuh. Kita hancurkan dan kita bisa tiba di sebuah terowongan yang kemungkinan langsung mengarah ke markas bawah tanah PAIN," ucap Naruto.
"Setelah kita berada di terowongan itu, sebaiknya kita berpisah agar tidak dapat di ketahui musuh. Tujuan utama kita adalah mencapai ruangan itu. Tapi kita tidak tau pasti ada di mana jadi kita harus mencari. Maka dari itu kita berpencar," ucap Sasuke.
"Maaf mengganggu. Aku ada sedikit informasi dari Agen Intel Sakhuri tadi. Di bawah tanah ini terdapat terowongan-terowongan yang saling berhubungan. Dan beberapa terowongan itu langsung mengarah ke markas rahasia PAIN. Katanya, markas itu sangat besar dan bertingkat ke bawah," ucap Sarah.
"Jadi begitu. Sudah sangat jelas kita harus berpencar. Tapi ingat, tujuan kita adalah menemukan jalan menuju markas rahasia itu," ucap Sasuke lalu memasuki terowongan yang ada di ruangan bawah tanah itu. Kemudian di susul oleh tim yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Baru
Fanfictionini adalah sebuah sekuel dari fanfiction dengan judul Si Miskin Boruto. bisa di search di Fanfiction.Net ------------------------ Cinta, siapa yang tak mengenal kata itu. begitu Indah. mendengar kata itu bagaikan berada di laguna berair biru...