Bab 28 : Setahun Kemudian Bagian 1

678 24 2
                                    

Satu Tahun Kemudian Di Konoha.

Pagi hari terasa dingin di Konoha karena kini musim sudah memasuki awal musim dingin. Walau tidak bersalju, tapi suhu akan terasa begitu dingin. Matahari saat itu belum nampak di ufuk timur. Tapi, para penduduk Kota itu sudah melakukan aktifitasnya seperti lari pagi dan sebagainya. Ini bukanlah hari libur melainkan hari senin tapi, kebanyakan penduduk kota lebih suka berolahraga sebelum ke kantor.

Namun, kegiatan itu tidak berarti harus di lakukan semua orang. Tentu ada yang hanya sekedar duduk-duduk di teras rumah atau bahkan masih tidur. Udara yang dingin tidak mematahkan semangat penduduk Konoha untuk beraktifitas.

Di kediaman Uzumaki Naruto, Hinata sedang memasakan Sarapan untuk Suaminya dan Anaknya. Bumbu masakan tercium begitu harus sehingga membangunkan Naruto yang sedang tertidur pulas di ruang keluarga yang berdekatan dengan dapur. Naruto langsung bangun dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya. Setelah itu ia langsung mengambil piring dan duduk di meja makan. "Naruto, makanannya belum jadi. Kenapa kau tidak mandi dulu baru makan?" Tanya Hinata dengan sangat lembut.

"Tidak, aku sudah lapar, Hehe. Lagi pula aku datang ke kantor siang," ucap Naruto. Hinata hanya tersenyum mendengar itu sambil melanjutkan kegiatan masaknya. "Aku jamin kau akan nambah sayang. Ini sarapan spesial untuk kita bertiga. Walau seharusnya untuk berempat," ucap Hinata yang awalnya manis lalu di akhirannya menjadi pahit.

"Hmm, Boruto. Sudah lebih dari 1 tahun dia tidak memberi kabar pada kita. Sebenarnya apa alasan ia tidak boleh memegang ponsel selama 1 tahun?" Tanya Naruto. "Tanyakan sama dirimu, tanyakan pada Sasuke, atau tanyakan pada jenderal Hashirama, jika perlu tanyakan pada rumput yang bergoyang," ucap Hinata lalu meletakan sebuah piring berisi sarapan lalu pergi meninggalkan Naruto.

"Hinata, sayang, apa kau marah?" Tanya Naruto dengan lembut. "Tidak, aku mau membangunkan Himawari. Apa aku kelihatan marah, kalau memang begitu maaf ya, tadi aku Cuma mau bercanda saja," ucap Hinata dengan lembut dan senyum membuat Naruto yang menatapnya pun menjadi bahagia dan bersemangat. "Kukira kau marah, maaf karena mengira kau marah," ucap Naruto lalu menyantap sarapan yang di siapkan oleh istrinya itu.

::==::==::

Di kediaman Uchiha Sasuke, keluarga tersebut baru saja menyelesaikan waktu sarapan mereka. Sasuke terlihat sedang membongkar sebuah pistol di depan Sarada dan Sakura. Sementara, Sarada sedang membaca sebuah Novel yang pernah di berikan Boruto sewaktu ia ulang tahun. itu sudah sangat lama, bahkan ia sudah membaca Novel itu sampai habis sebanyak 3 kali. "Sayang, apa kau tidak bosan membaca Novel itu terus?" Tanya Sakura.

"Tidak bu, aku masih penasaran walau sudah menamatkan novel ini 3 kali. Ceritanya menurutku bagus," ucap Sarada dengan tatapan yang terpaku pada sebuah buku fiksi itu. Di saat Sarada sedang sibuk membaca dan Sasuke yang sedang sibuk merakit kembali pistol, seorang ART menghampiri mereka. "Maaf tuan, nyonya. Ada pengawal anda di luar," ucap ART itu.

"Ooo, sudah tiba. Suruh dia datang ke sini!" Titah Sasuke. Tak lama kemudian, Seorang pengawal berjalan menuju ruang makan sambil membawa sebuah koper. Melihat itu, Sakura hanya bisa menghembuskan nafas hawatirnya. Sarada sih tidak begitu khawatir, ia tetap berfokus untuk membaca Novelnya. "Sasuke, apa aku dan Sarada harus meninggalkan kalian?" Tanya Sakura.

"Tidak perlu. Ini bukan lagi rahasia yang harus kusembunyikan dari kalian berdua, tapi jika kau merasa tidak nyaman, kau boleh pergi Sakura," ucap Sasuke. "Tuan Sasuke, maaf. Hanya ini yang kudapat. Susah mencari suku cadang untuk senjata milik anda. Sudah sangat langka," ucap pengawal itu lalu memberikan koper itu pada Sasuke.

"Bagaimana dengan permintaanku untuk di carikan 3 buah pistol terbaik untuk keluargaku," ucap Sasuke. Mendengar itu, Sarada dan Sakura jelas menjadi kaget dan bingung. "Ya, aku mencarinya di pasar gelap di Amerika. Harganya memang sedikit mahal dari harga Legalnya," ucap pengawal itu.

Kehidupan BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang