"Tidurlah, akan aku bunuh kalian besok," ucap Onoki alias Danzo. "Amankan penjara ini hingga esok pagi," ucap Danzo lalu berjalan menuju pintu keluar.
Namun tiba-tiba, penjaga yang berada di luar di tembak mati oleh beberapa orang. Danzo pun panik dan memerintah seluruh penjaga untuk bersiaga dan membunuh para pembunuh itu alias pasukan Pengawal Techconnec.
:
:
:
Peluru bertebaran dengan liar membunuh seluruh penjaga yang berjaga di luar. Suara tembakan pun terhenti tak lama kemudian. Darah pun terlihat mengalir dari bawah pintu dan masuk ke dalam ruangan.
"Ambil posisi. Kita harus menjaga agar tahanan tidak di bawa oleh mereka," ucap Danzo lalu berlari ke belakang tepat di depan sel Sarah dan yang lain. Seorang sipir pun mendekati pintu dan mengunci pintu dari dalam lalu mundur secara perlahan. Semua pasukan PAIN, Sipir Penjara PAIN, serta Mafia bersiaga penuh dengan senjata mereka.
Drrret...Drrret...Drrret
Suara senjata pun mulai terdengar kembali. pasukan Pengawal Techconnec menembaki pintu tersebut hingga tembus. Beberapa dari peluru itu bahkan sampai mengenai salah satu musuh. Terlihat sebuah mata yang mengintip dari salah satu lubang peluru di pintu. Tanpa membuang waktu, Danzo pun menembaki pintu walau tembakannya tak membunuh orang tersebut karena pakaiannya.
Seorang pengawal Techconnec pun mengetuk pintu beberapa kali. Hal itu tentu membuat musuh merasa heran. Rama pun hanya bisa menepuk dahinya karena hal itu. "Buka pintunya? Jika tidak mau, silakan menjauh dari pintu," ucap seorang pengawal Techconnec. Tak ada respons dari Danzo. Dan tak lama kemudian terdengar suara detakan jam beberapa detik.
"Menjauhlah! Itu bom!" ucap Danzo. Dan pada akhirnya, ledakan tak terelakan. Pintu bersama dinding di dekatnya hancur. Beberapa pasukan PAIN yang berdiri di dekat pintu nampak terpental dan pada akhirnya terbaring lemas di tanah.
Suara tembakan pun kembali terjadi dan Kali ini dari pihak musuh. Tak ada balasan dari pihak pengawal Techconnec hingga musuh harus mengisi ulang senjata mereka setelah kehabisan peluru. Tembakan brutal di keluarkan oleh pengawal-pengawal Techconnec yang hendak menyelamatkan Sarah dan yang lainnya.
Banyak musuh yang tertembak dan akhirnya tewas. Yang lain berusaha melawan dengan menembaki musuh balik. Tapi sia-sia. Senjata mereka tak mampu menembus kulit musuh yang berlindungkan pakaian anti peluru terbaik itu. Walau tak bisa di pungkiri pengawal Techconnec yang tertembak sedang menahan sakit akibat peluru tersebut.
Sarada, Rama, dan Indra hanya mampu merunduk dan tiarap. Tanpa topeng, kepala mereka menjadi target empuk. Pasukan Musuh satu persatu pun tewas tertembak hingga menyisakan Danzo yang telah memakai salah satu topeng Techconnec yang ia ambil dari Sarah.
Danzo menembaki pengawal Techconnec dengan senjata yang ia bawa dari markas Sakhuri. Senjata itu semacam shoutgun memiliki efek yang buruk terhadap pengawal Techconnec. Mereka memang tak terluka tapi mereka terpaksa menerima tumbukan dari peluru tersebut yang membuat mereka terpental beberapa senti ke belakang.
"Senjata itu milik Sakhuri? Hati-hati. Walau senjata itu tak bisa menembus pakaian kita, tapi efek tumbukannya serasa di hajar dengan palu," ucap pengawal Techconnec yang tertembak 2 kali dengan senjata itu hingga terpental dan tergeletak di tanah.
"Mundurlah! Atau rasakan akibatnya," ucap Danzo. 5 pengawal yang lainnya pun maju serentak. Seorang dari mereka terpaksa harus menjadi korban agar yang lain bisa mendekat. Satu persatu pun tumbang hingga menyisakan 1 orang. Dengan kekuatan dan senjata yang ia pegang, ia memukul senjata Danzo dengan senjatanya hingga membuat senjata Danzo rusak dan sedikit bengkok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Baru
Fanfictionini adalah sebuah sekuel dari fanfiction dengan judul Si Miskin Boruto. bisa di search di Fanfiction.Net ------------------------ Cinta, siapa yang tak mengenal kata itu. begitu Indah. mendengar kata itu bagaikan berada di laguna berair biru...