Chapter 10

3.7K 144 9
                                    

Didedikasikan untuk my fav Reader aurynaurel dan untuk para readers yang setia memberi vote. You should know guys, i love you. Thank you so much. Dan ini juga gw dedikasikan untuk Julio.
Fyi guys... cerita ini gw bikin sebagian berdasarkan kisah nyata dari hidup gw, sebagian harapan dan sebagian lagi khayalan.

*duh baper* hahaha

Well

Dont forget to voment!!!



Harry's POV

"Shh.. shh.. Sayang... Dengarkan aku. Aku bukan orang asing untukmu. Dan kau juga bukan orang asing bagiku. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu."

Dia masih terisak.

'Oh Kenny. Akhirnya aku menemukanmu. Maafkan aku yang baru sempat mencarimu. Kehidupanku begitu membebaniku dan aku tidak ingin kau merasakannya juga. Kau adalah cinta masa kecil ku. Dan akan selalu menjadi gadis yang aku cintai.

Banyak wanita yang datang dalam kehidupanku, hanya saja tidak ada genggaman tangannya yang pas dengan tanganku seperti mu. Kau yang mampu mencuri hatiku, hanya kau. Katakan saja aku masih memegang janjiku untuk akan hidup bersamamu. Katakan saja selama dua belas tahun ini aku masih menyimpan harapan padamu.'

Dia masih saja menangis. Aku tidak tahan melihat pemandangan di depan wajahku ini.

Akupun mencium bibirnya singkat. Dan kembali menarik tubuhnya ke dalam pelukanku. Kularikan tanganku ke belakang kepalanya dan aku mengusapnya.

"Shh shh.. Aku mohon. Tenanglah. Dan maafkan aku." pintaku

Kurasakan Kendall larut dalam pelukanku.

"Baiklah. Lebih baik kita pergi dari sini."

Akupun merangkul tubuhnya dan menggiringnya ke dalam mobilku.

Kubukakan pintu untuknya. Kemudian aku berlari kecil ke depan pintu kemudi.

Saat aku sudah masuk kedalam mobil, aku pun memasangkan sabuk pengaman padanya. Dia hanya melihat pergerakanku dengan tatapan lemas. Aku yakin, menangis membuatnya lelah.

Ku usapkan tanganku ke kepalanya kemudian kuberikan senyuman.

Lagi. Dia hanya menatapku tak berdaya.

Kenny.. Maafkan aku.

Aku menarik napas panjang dan perlahan mulai menginjak pedal gas pada mobilku dan melajukannya ke apartment Kendall.

●●●●●●

"Apa kau mau langsung ke kamar?" Tanyaku padanya saat kami sudah memasuki ruang tamu.

Dan dia membalas ucapanku dengan anggukan.

Dalam perjalan dia tidak berhenti menjatuhkan air matanya. Apa sebenarnya yang dia pikirkan?

Kendall POV

Apa Harry benar mencintaiku?

Oh Tuhan. Aku memang merasakan hal yang berbeda saat aku bersamanya. Katakan saja ini berlebihan, tapi aku tidak bisa berbohong bahwa nyatanya jantungku selalu berdetak tidak wajar saat berada di dekatnya. Dia memang angkuh, dia memang arogan. Tapi dia mau melindungiku. Dia bisa mengerti diriku dengan baik. Dia tak henti-hentinya untuk selalu ada disaat aku mengalami kesulitan. Dia mau membantuku meskipun dia tahu bahwa aku wanita bodoh yang menyebalkan.

"Baiklah. Akan kuantar kau ke kamar."

Harry memegangi tubuhku dan menuntunku ke kamar. Dia membuatku terlihat seperti orang yang sedang sakit.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang