Chapter 26

2.3K 109 31
                                    

Yuhuu!!

Nihhh!!

Lanjuttt!!

Enjoy yaa!!

Dan chapter ini gw dedikasikan untuk JosiasCalvin aurynaurel dan NajwaAzzahra928

Dan tolong banget jangan lupa komentar dan vote nya. Jangan jadi pasif readers ya guys. Karena gw butuh evaluasi.

Anyway follow ig gw dong radhakamal96 heheh..

Ntr di follback kok. Comment aja atau dm. "Thor, its me."

Thank you!!

I love you guys xx

Selama tiga jam ini aku hanya mengawasi dan melihat Harry dari luar jendela ruangan ICU. Dokter belum mengizinkan siapapun masuk ke dalam. Terpaksa, aku dan yang lain harus bersabar untuk hal itu.

Dokter Alex, yang menangani Harry mengatakan bahwa Harry mendapatkan luka tusukan di perut bagian kanan dan itu mengenai pembuluh darahnya. Harry kehilangan banyak darah dan itu harus nembuat dia untuk menjalani operasi. Untung saja Grandpa datang dengan cepat ke rumah sakit.

Gigi mengatakan bahwa aku pingsan selama tiga jam. Pantas saja setelah aku sampai di rumah sakit, operasi Harry sudah selesai dilakukan. Syukurlah.

Sebelumnya aku juga mendengar tadi Niall mencoba menghubungi Louis. Tidak. Aku tidak bisa bicara. Niall yang menjelaskan semuanya. Berkemungkinan beberapa jam lagi Louis akan sampai di New York.

"Ken.."

Panggil Gigi lembut dan itu membuatku memutar tubuhku. Kemudian aku mendapati Gigi yang berjalan perlahan menghampiriku dan di ikuti oleh Niall di belakangnya.

"Ah ya?"

"Aku dan Niall membelikanmu pasta. Duduklah. Dan makanlah ini."

"Kau tahu jawabanku."

"Dan kau tahu apa nasehatku." Balas Gigi.

Ya. Aku akan menjawab bahwa aku tidak lapar dan Gigi akan menasehati ku bahwa jika aku tidak makan maka kau juga akan jatuh sakit. Hah! Sangat classic!

Aku dan Gigi saling menatap sengit. Seolah kami berargumen di dalam batin.

"Hey, nona, makanlah. Tidakkah kau sadar bahwa pasta ini sangat lezat? Oh bahkan aku sudah menghabiskan dua porsi. Benarkan, Gi?"

Dengan cepat Gigi mengangguk.

"Sweetie, kau harus makan. Aku tidak yakin Harry menyukai sikapmu yang seperti ini. Kau akan terlihat buruk jika badanmu semakin kurus."

Oh lihat! Grandpa dan Harry, cucunya, benar-benar tidak jauh berbeda. Sama-sama lugas. Harusnya aku sadar di awal pertemuan. Betapa sarcastic nya Grandpa.

"Tidak. Aku tidak mau. Jika kau masih mau, kau makan saja, Ni."

"Benarkah? Woho. Gi, kemarikan." Ucap Niall senang sambil mencoba meraih bungkusan pasta yang di pegang oleh Gigi.

"Bodoh. Ini untuk Kendall!" Gigi menepuk punggung tangan Niall dan itu membuatnya meringis kesakitan.

"Awhh! Sakit, Gi." Sedih Niall sambil mengusap punggung tangannya.

Ya inilah akhir dari pertemuan para pelawak. Mereka membuat orang tersenyum.

Seutas senyuman tipis keluar dari bibirku. Dan Grandpa terkekeh seolah tidak percaya dengan kelakuan Niall dan tegasnya Gigi.

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang