Chapter 54

381 26 19
                                        

Hi, Anya... zylopaz

I dedicated this chapter for you dan readers aku yang follow aku di instagram yang udah kyk adek aku.

Dan untuk kalian yang selalu support aku dengan vote dan sabar ngadepin ketidak jelasan aku dalam mengupdate story ini.

I love you, guys...

Sayangg banget pokoknya sama kalian.

Duh nangis aku nulisnyaa huhu

Semoga kita bisa ketemu ya, dan kalian sehat selalu. Aammiinn





Sudah setengah jam dokter memeriksa Louis dan sudah setengah jam pula aku mondar mandir di depan ruang ICU menunggu kabar dari dokter tersebut.

"Hey.." panggil Harry pelan sambil perlahan menghampiriku dan mendekapku lembut.

"Dia akan baik-baik saja. Aku tahu batasanku, sayang."

"Aku tidak akan menyalahkanmu, Harry. Aku juga ingin mengungkapkan kekesalanku. Hanya saja… hanya saja… setelah dia menerima pelampiasan tersebut, hatiku terasa begitu hancur. Aku sangat menyayanginya, namun terkadang bahkan mungkin aku sering tidak bisa menunjukan perasaanku dengan benar. Tak hanya padanya. Pada Zayn, dulu, padamu, pada Gigi. Aku selalu mendapat masalah untuk hal itu."

"Tanpa kau melakukan apapun, aku akan selalu percaya bahwa kau mencintaiku."

Mendengar pengakuan Harry, membuat kecemasanku berkurang.

Tak lama lampu merah pada ruang ICU berganti dengan hijau seiring dengan itu seorang pria dengan bersetelan jas, ciri dokter pada umumnya keluar fan menghampiriku dan Harry.

"Ms. Tomlinson?"

"Yeah, saya, dok. Ba bagaimana keadaan kakak saya? Apakah dia baik-baik saja?" Tanya ku panik bertubi-tubi.

"Anda tak perlu khawatir. Keadaan Mr. Tomlinson sudah stabil. Untuk memar yang dia dapati tidak begitu buruk, akan sembuh dengan segera. Yang memperparah kondisinya tadi adalah karena tubuhnya mengalami kelelahan dan dia juga mengalami stress yang cukup berat dilihat dari hasil tes hormon kortisolnya yang cukup tinggi. Namun, anda tidak perlu khawatir. Mr. Tomlinson sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat dan sekarang masih dalam pengaruh obat bius jadi, anda bisa menjenguknya nanti setelah dia sadar." Jelas dokter tersebut.

"Baiklah. Terima kasih banyak, dok." Jawabku lega.

"Sama-sama. Jika ada perlu sesuatu berkaitan dengan medis, anda bisa menghubungi saya." Pungkas dokter yang ku ketahui bernama Albert tersebut berjalan sambil memberikan seutas senyum.

"Thank you." Tutup Harry.

"Maafkan aku." Tutur Harry pelan dan lembut tepat setelah hanya kami berdua yang ada di depan ruang ICU.

Aku yang mendengarnya pun cukup terkejut. Bukan tak percaya dengan ucapan Harry, hanya saja aku berfikir Harry tidak begitu bersalah akan kondisi Louis sekarang.

"Tak usah kau pikirkan. Aku baik-baik saja." Jawabku setenang mungkin sambil merangkul pinggangnya dan bersandar oada dada bidangnya.

Aku merasakan balasan dari tangan Harry yang perlahan mendekapku erat memberikan ketenangan.

"Sebaiknya kau istirahat. Aku akan menjaga Louis disini." Tawar Harry padaku.

"Tidak hanya aku, bahkan kau juga perlu istirahat."

"Baiklah. Aku akan tetap disini menemanimu."

Aku diam sejenak kemudian menatap matanya dengan penuh cinta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Night ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang